![]() |
Seminar Literasi Digital Sektor Pendidikan untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Di SMK PGRI 1 Wlingi, Blitar. Rabu (10/05/2023). |
Blitar - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK) PGRI 1 Wlingi berkolaborasi dengan Pandu Digital serta Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Blitar menggelar Seminar Literasi Digital Sektor Pendidikan untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Rabu (10/05/2023). Dengan mengusung tema “Membendung Berita Hoax dan Disinformasi Serta Aman Bermedia Digital Bagi Siswa SMK”.
Kegiatan yang dilaksanakan secara daring dan luring ini diikuti oleh siswa siswi SMK PGRI 1 Wlingi, dengan menghadirkan narasumber ; Riskiadi Purwanto Pandu Digital Badge Biru, M. Anas Faishol, MT. Dinas Kominfo Kabupaten Blitar Bidang Statistik dan Persandian, Nuryan D. Saputri, S.Sos. Sekretaris RTIK Kabupaten Blitar, Sujiati Guru SMK PGRI Wlingi Kabupaten Blitar.
![]() |
Kepala SMK PGRI 1 Wlingi Kab. Blitar, Bambang Setiono. |
Kegiatan diawali dengan sambutan pembukaan dari Kepala SMK PGRI 1 Wlingi Kab. Blitar, Bambang Setiono, yang menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan program literasi digital bagi pelajar tingkat SMK. "Terima kasih sekali pihak Kominfo berkenan untuk berbagi pengetahuan terkait bagaimana menggunakan literasi digital," Ucapnya.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, literasi digital telah menjadi suatu keahlian yang penting dan relevan dalam era digital ini. Semakin banyaknya informasi yang tersedia secara online dan perkembangan media sosial, menjadikan kemampuan literasi digital menjadi kunci dalam mengakses, memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan bijak.
SMK memiliki peran penting dalam membekali siswa dengan keterampilan literasi digital yang kuat. Seminar literasi digital SMK bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang konsep, pentingnya, dan cara-cara mengembangkan literasi digital pada siswa.
"Melalui seminar ini, siswa akan menerima pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjadi pengguna yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab terhadap teknologi dan informasi digital," Jelasnya.
![]() |
Sekretaris RTIK Kab. Blitar Nuryan D. Saputri, S.Sos |
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris RTIK Kab. Blitar Nuryan D. Saputri, S.Sos menyampaikan materi tentang digital ethic.
Dengan semakin berkembangnya teknologi digital, etika digital akan terus menjadi topik yang relevan dan penting bagi masyarakat. "Peningkatan kesadaran dan pendidikan tentang etika digital diharapkan dapat membantu kita mengembangkan keterampilan dan pemahaman yang diperlukan untuk menggunakan teknologi dengan cara yang bertanggung jawab dan bermanfaat bagi semua orang," Terangnya.
Dengan kesimpulan, Etika digital mengacu pada seperangkat prinsip dan nilai-nilai moral yang mengatur perilaku dan interaksi kita dalam konteks digital. Dan tentunya
Dalam keseluruhan, etika digital penting untuk memastikan bahwa kita menggunakan teknologi digital secara bertanggung jawab, adil, dan bermanfaat bagi individu dan masyarakat. Hal ini membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih aman, inklusif, dan berkelanjutan.
Materi juga disampaikan oleh RISKIADI PURWANTO Pandu Digital Badge Biru, tentang digital culture.
Budaya digital terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adopsi masyarakat terhadapnya.
"Hal ini menciptakan perubahan dalam cara kita berinteraksi, berkomunikasi, menciptakan, dan mengonsumsi konten. Budaya digital juga memberikan panggung bagi inovasi, ekspresi kreatif, dan pemberdayaan individu dalam era digital ini," Terang Riskiadi.
![]() |
RISKIADI PURWANTO Pandu Digital Badge Biru. |
Lebih lanjut ia sampaikan, dapat disimpulkan budaya digital mengacu pada pola-pola perilaku, norma-norma, nilai-nilai, dan praktik-praktik yang muncul dari penggunaan teknologi digital dan interaksi di dunia digital.
"Ini mencakup cara kita berkomunikasi, berinteraksi, menciptakan, dan mengonsumsi konten dalam konteks digital. Oleh karena itu, memahami budaya digital menjadi sangat penting untuk berpartisipasi dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital," Tandasnya.
Ditambahkannya, Budaya digital juga dapat mempengaruhi nilai dan norma dalam masyarakat, dan oleh karena itu, perlu dipertimbangkan secara kritis untuk menghindari dampak negatif dan memperkuat dampak positifnya.
Semetara itu M. Anas Faishol, MT. dari Dinas Kominfo Kabupaten Blitar Bidang Statistik dan Persandian Tentang digital safety.
"Bahwasanya Seiring dengan meningkatnya akses internet di seluruh dunia, semakin banyak orang yang terlibat dalam kegiatan online. Ini termasuk komunikasi, transaksi keuangan, belanja online, dan berbagi informasi pribadi," Jelasnya.
![]() |
M. Anas Faishol, MT. dari Dinas Kominfo Kabupaten Blitar. |
Lebih lanjut, Pertumbuhan ini telah menyebabkan peningkatan risiko keamanan, karena para penyerang mencoba memanfaatkan celah dalam keamanan untuk mendapatkan akses ilegal atau mencuri informasi sensitif.
Dengan kesimpulan, Digital safety, atau keamanan digital, merujuk pada upaya untuk melindungi individu, informasi, dan perangkat dari ancaman dan risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi digital.
"Ini mencakup langkah-langkah yang diambil untuk menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data, serta melindungi diri dari penyalahgunaan, serangan siber, pencurian identitas, dan ancaman online lainnya," Tambahnya.
Beberapa aspek yang tercakup dalam digital safety meliputi:
1. Keamanan Data
2. Keamanan Perangkat
3. Jaringan dan Keamanan Wi-Fi
4. Keamanan Online
5. Perlindungan Privasi
6. Kesadaran tentang Serangan dan Penipuan
7. Pendidikan dan Pelatihan tentang keamanan digital
"Keamanan digital sangat penting karena dunia kita yang semakin terhubung secara digital menghadirkan risiko dan ancaman yang signifikan. Mari Melindungi diri sendiri dan informasi pribadi kita di dunia digital adalah upaya yang terus-menerus, dan memahami dan mengadopsi praktik keamanan digital yang baik dan dapat membantu menjaga kemananan kita," Pungkasnya.(fett)