Pasang Iklan Silahkan hubungi Email kami di : netizenword@gmail.com ♻️ Ikuti kami di : YouTube, Fanspage, twitter, tik tok, snack video 👉 NETIZEN WORD

Kisah dan Kesaktian Ki Sadewo atau Bagus Singlon


Ki Sodewo terlahir di wilayah Madiun pada tahun 1810, bernama Bagus Singlon. Putera Pangeran Diponegoro dengan R. Ayu Citrowati (dari Madiun) ini pada masa kecilnya dititipkan pada seorang kyai bernama Ki Tembi di Madiun. Hal ini untuk menghindari penangkapan yang dilakukan Belanda terhadap anak turun Pangeran Diponegoro.

Dikisahkan pada awal tahun 1810 Pangeran Diponegoro melakukan perjalanan ke wilayah Madiun atas pesan almarhum nenek buyutnya yaitu Ratu Ageng untuk selalu menjalin hubungan tali silaturahim.

Di sanalah Pangeran Diponegoro menikah dengan Raden Ayu Citrowati. Belum sempat diperkenalkan dengan keluarga di Jogja, Raden Ayu Citrowati meninggal dalam kerusuhan di Madiun setelah dia melahirkan putera Pangeran Diponegoro.

Bayi tersebut kemudian dibawa oleh sahabat Pangeran Diponegoro yang bernama Tembi menyusul ke tempat Pangeran Diponegoro bertapa di gua Cerme sekitar Bantul. Menurut Ki Tembi bayi tersebut telah diberi nama Alip.

Pada saat itu tidak mungkin Pangeran Diponegoro membawa bayi tersebut pulang ke Tegalrejo karena tidak ada pengasuh di sana karena isteri tertuanya juga tengah mengasuh bayi, begitu juga dengan isteri ketiganya. Sedangakn isteri keduanya yang dari trah ningrat memiliki tabiat yang kurang berkenan di hati Pengeran Diponegoro dan lebih banyak tinggal di istana.

Atas permintaan Pangeran Diponegoro anak tersebut dititipkan kepada Ki Tembi untuk diasuh dan dibesarkan. Agar tidak diketahui oleh siapa-siapa Ki Tembi disuruh memberi nama singlon. Singlon artinya samaran atau sembunyi (hiden).

Bayi yang baru beberapa minggu lahir dan ditinggal mati oleh ibunya ini perlu disembuyikan karena Pangeran Diponegoro mempunyai firasat bahwa anak tersebut kelak akan menjadi musuh besar Belanda, maka perlu disembuyikan.
Perintah kepada Ki Tembi adalah : ”Jenengono singlon ben ora konangan Londo (berilah nama samaran agar tidak ketahuan Belanda)” sehingga dia disebut Raden Mas Singlon.

Jadi nama Singlon sendiri sebenarnya bukan nama resmi, tetapi nama panggilan. Bisa jadi ini karena kesalahpahaman Ki Tembi ketika diberi perintah oleh Pangeran Diponegoro agar memberi nama singlon yang maksudnya adalah nama samaran tetapi singlon malah dijadikan nama panggilan sehingga jadilah nama Raden Mas Singlon atau Bagus Singlon.

Ketika berumur 15 tahun pada tahun 1825 setelah mulai mengenal asal-usul dan jati dirinya, Bagus Singlon mencari ayahnya. Bersama dengan Ki Tembi, Bagus Singlon menuju Tegal Rejo, Goa Selarong dan route perjuangan Diponegoro lainnya.

Sambil menunggu saat perjumpaan dengan ayahandanya, Bagus Singlon tinggal bersama Kyai Gothak di daerah Panjatan Kulon Progo. Bagus Singlon rajin menempa ilmu kanuragan dari Kyai Gothak maupun para guru lain. Bahkan Bagus Singlon belajar ilmu Pancasona sampai ke daerah Bagelen.
Setelah itu, Bagus Singlon bertapa di Gunung Giri atau Giripeni. Dia bermimpi apabila akan mencari ayahnya harus pergi ke Dekso. Benar. Di Dekso Bagus Singlon bertemu Pangeran Diponeogoro, tapi tidak langsung diakui sebagai anak. Ia baru boleh mengaku anak Diponegoro jika mampu bersemedi di atas pohon pisang raja.
Ternyata, kesaktian Singlon mampu memenuhi permintaan ramandanya itu. Setelah itu, Pangeran Diponegoro pun mengakui anaknya sekaligus memberi nama baru Ki Sodewo. Nama itu berasal dari kata Laksono Dewo (bagaikan dewa yang maha sakti) karena kesaktian dan kehebatannya dalam bertempur.

Sejak itu, Bagus Singlon ikut menjadi panglima dalam Perang Jawa yang mengemparkan pemerintah Belanda. Ki Sodewo lalu membantu pertempuran bersama para pengikut Diponegoro. Salah satu bukti kedidayaan Ki Sodewo adalah kemampuannya membunuh Jendral Van De Cohlir, salah satu jendral andalan Jendral Van De Kock, panglima perang Hindia Belanda.

Ki Sodewo membangun persaudaraan dengan tokoh-tokoh seperti Kyai Gothak dan Kyai Josuto untuk mendapatkan bala tentara. Sebuah benteng pertahanan dibangun di wilayah dusun Bosol. Benteng tersebut terbuat dari pohon bambu ori yang ditanam di sepanjang sungai serang di wilayah dusun Bosol. Wilayah tersebut lalu terkenal dengan Jeron Dabag (dalam dabag atau benteng).
Bersama pengikutnya yang disebut Laskar Sodewo beliau melakukan perlawanan secara gerilya melawan Belanda.

Rute gerilya yang pernah dilewati Ki Sodewo antara lain Panjatan, Milir, Beji, Sentolo, Pengasih, Brosot, Lendah, Nanggulan, Kalibawang, Bagelen dan Wates.
Bagi rakyat Kulon progo pada masa itu Ki Sodewo adalah pahlawan, namun Belanda melakukan propaganda bahwa Ki Sodewo adalah pemimpin gerombolan perampok. Salah satunya tercatat dalam sejarah kabupaten Purworejo bahwa Ki Sodewo adalah sekutu penjahat Bagelen yang bernama Amat Sleman pada tahun 1838 yang merupakan musuh dari Bupati Cakranegoro yang pro Belanda.
Menurut cerita turun-temurun keluarga trah Ki Sodewo maupun buku dongeng rakyat Kulon Progo, kesaktian ilmu ‘pancasona bumi’ Ki Sodewo mampu membuatnya hidup kembali meskipun terbunuh selama raganya masih menyentuh bumi.

Perjuangan Ki Sodewo berakhir ketika dikhianati, yaitu ketika rahasia kesaktiannya dibocorkan oleh adik seperguruan di Bagelen Ki Wrekso Sosrobahu karena khawatir akan kesaktian Ki Sodewo.

Kepala Ki Sodewo di penggal dan dibawa ke Gunung Songgo yang merupakan petilasan tempat disangganya kepala Ki Sodewo dengan bambu. Belanda sengaja memisahkan kepala dari makam tubuhnya karena menurut cerita apabila kepala dan tubuh Ki Sodewo masih menyatu Belanda khawatir Ki Sodewo bisa hidup kembali karena kesaktiannya yang luar biasa.

Sedangkan tubuhnya di hanyutkan di sungai Serang. Sehari kemudian tubuhnya di temukan oleh seorang pedagang dan di makamkan di sebelah barat pasar Wates.

Kini kepala dan jasad tubuh Ki Sodewo telah disatukan dan dimakamkan di dekat Pemakaman Umum di Sideman, Wates Kulon Progo.
Tubuhnya menyatu dalam kedamaian dengan bumi yang dibelanya sampai mati. Tubuhnya menyatu dengan bumi menoreh, sebuah tempat di mana ayahnya pernah dilantik sebagai seorang Sultan oleh pengikutnya. Tubuhnya larut dan di bumi para pahlawan di Bumi Menoreh, Kulon Progo.

Dikisahkan pada saat Kota Wates hendak dibangun, makam jasad Ki Sadewo di barat pasar sempat dipindahkan. Pada saat hendak dipindahkan ke Sideman terdapat kendala ketika tidak seorangpun mampu memindahkan makam tersebut.
Sehingga dicarilah keturunan Ki Sodewo untuk dimintai tolong memindahkan makam.

Akhirnya salah satu keturunan Ki Sodewo yang bernama Resosemito mampu memindahkannya ke makam Sideman.
(Seorang teman dari abdi dalem Kraton Ngayogyakarto baru-baru ini bercerita berziarah ke makam Ki Sodewo di Sideman dan melihat cahaya bersinar terang dia atas makam)
Setelah peristiwa itu semua trah Raden Mas Singlon memang terpaksa harus sesinglon. Berpuluh tahun harus disembunyikan dalam kehidupan yang tersamar. Siasat ini, diambil demi kebaikan anak-cucu yang mesti selamat dari kejaran Penguasa Belanda.

Terutama anak turunnya Ki Sodewo di Kulon Progo, masa persembunyiannya dilakakukan sepanjang hampir 200 tahun lamanya. Sehingga, dengan langkah yang tidak mudah, mereka mencari jejak leluhurnya yang hilang.
Pada 2007, Ki Roni Sodewo mendirikan Ikatan Keluarga Pangeran Diponegoro (IKPD) yang bertujuan untuk menyatukan ‘tulang-tulang yang terpisah’ dari wangsa Sang Pangeran dan putranya Bagus Singlon.

Berbeda dengan keturunan Sang Pangeran yang berada di Makassar dan Ambon yang leluasa menggunakan gelar kepangeranan leluhur, di Jawa (khususnta Kulon Progo) keturunannya dikejar-kejar dan dihabisi - mirip politik pembasmian pelaku G30S.

Tak ada lagi keluarga keraton di Jigja dan Jawa Tengah bagian selatan yang berani menggunakan namanya Diponegoro karena dianggap membawa sial bagi mereka. Sampai demikian perihnya kehidupan keturunan Diponegoro pada saat itu.(*)







_____________________
Sumber :
Subhan Mustaghfirin
Perjuangan Ki Sadewo - Bagus Singlon

👁️‍🗨️ Dibaca :


📊 Post Baru.....$type=carousel



☕ Warta Politik (Pemilu 2024)$type=carousel

🧿 S O R O T A N$type=carousel

⚖️ HUKUM$type=carousel




Nama

1 Abad PSHT,1,Aceh,1,AHY,2,Air Terjun Coban Drajat,1,Artikel,62,Bakesbang,1,Baksos,33,Bali,13,Balikpapan,1,Balon Laka - Lantas,3,Balon Lebaran,3,Balon Udara,11,Bandung,1,Bangkalan,21,Bansos,5,Banten,2,Banyumas,1,Banyuwangi,46,Batik,1,Batu Pirus,1,Bawaslu,1,Baznas,2,Bedah Rumah,1,Bekasi,2,Bendungan Bendo,1,Berbagi,2,Berdirinya Madiun,1,Berita,353,Bhayangkari,21,Binrohtal,1,Blitar,28,Blora,2,BLT DD,1,Bojonegoro,33,Bondowoso,36,BPD,1,BPS,1,Brebes,1,Brimob,5,Budaya,6,Bukit Soeharto,1,Burung Langka,1,Cegah Covid-19,141,Cerita Bermakna,21,Cirebon,3,CPNS,1,Cuaca,17,Curanmor,1,Daerah,3,Daftar Raja - Raja Majapahit,1,DAMRI,1,Dana Desa 2020,3,Dana Desa 2021,1,Daya Spiritual,5,Demak,1,Denpasar,1,Desa Bancar,5,Desa Gondowido,1,Desa Kertobanyon,1,Desa Koripan,1,Desa Membangun,1,Desa Nongkodono,1,Desa Pager,1,Desa Wayang,1,Dewan,47,Dewan Pers,3,Dewi Srikandhi,1,Dinas Perkim,1,Dompet Dhuafa,1,Donor Darah,4,DPC Partai Perindo Madiun Kota,1,DPR RI,3,DPRD,1,DPRD Ponorogo,6,Drumband,1,Dunia Spiritual,7,Ekonomi,43,Erupsi Semeru,9,Fenomena Alam,7,FLS2N,1,G20,2,Ganjar Pranowo,1,Giat,310,Gontor Ponorogo,1,GPDRR,1,Grebeg Suro,4,Gresik,49,H. Ipong Muchlissoni,4,H. Muhtarom S.Sos,1,Hardiknas,1,Hari Amal Bhakti Kemenag,1,Hari Bumi,1,Hari Buruh,5,Hari Ibu,1,Hari Santri,1,Hari Tari Sedunia,1,Harkopnas,1,Harlah Pancasila,2,Hj. Sri Wahyuni,5,Hoegeng Award,1,HPN 2020,1,HPN 2023,1,Hukum,5,IKN,3,Imlek,1,INCAR,1,Inda Raya,1,Info kesehatan,23,IPHI,1,IPSI,1,Iptek,15,Jakarta,34,Jambi,1,Jatim,187,Javanese Spiritual,12,Jawa Barat,1,Jawa Tengah,4,Jejak Spiritual,11,Jemaah Haji,1,Jember,47,Jombang,21,JTI,1,Jum'at Curhat,24,Kabar-kabari,3,Kabupaten ODF,1,KAI Daop 7 Madiun,1,Kalimantan Barat,1,KalTim,2,Kampung Kertoembo,1,Kampung Pancasila,1,Kampung Tangguh Semeru,4,Kamtibmas,47,Kapolri,193,Kasus,331,KDRT,1,Keamanan,16,Kebakaran,1,Kebangsaan,1,Kecamatan Pulung,1,Kediri,24,Kediri Kota,15,Kependudukan,1,Kereta Api,1,Keris,10,Kesehatan,14,KI Award,1,Kinemaster,1,Kirab Merah Putih,2,Kodim 0802/Ponorogo,94,Kodim 0803/Madiun,1,Kodim 0804/Magetan,1,Kominfo,4,Kompolnas RI,1,Konawe Sulawesi Tenggara,1,Kota Blitar,4,Kota Kreatif Dunia,1,KOTEKA,1,KPU,10,KTT ASEAN,7,Kue Klepon,1,Kuliner,10,Kunker,1,KWP,1,Labuan Bajo,5,Laka - Lantas,15,Lamongan,31,Lanny Jaya,1,Lasmini,1,Lebaran 2022,8,Lebaran 2023,15,Lumajang,34,Madiun,70,Madiun Kota,42,Magetan,32,Mahfud MD,2,Malang,60,Malang Kota,62,Maluku,1,Media Siber,1,Medsos,1,Mitos - Mistik,12,Mobil Covid Hunter,1,Mojokerto,45,Mojokerto Kota,26,Monumen Reog Ponorogo,1,Mudik 2022,7,Mudik 2023,34,MUI,1,Narkoba,63,Nataru,1,Nawacita,2,Netizen Jatim,1,Nganjuk,25,Ngawi,29,NTB,2,NTT,3,NU,2,Olah raga,22,Operasi Patuh,1,Operasi Zebra,7,Ops Ketupat,15,Ops Lilin,9,Ops Pekat,2,Ops Semeru,11,Ops Yustisi,20,Orang Meninggal,15,Outomotif,1,Pacitan,13,Palembang,1,Pamekasan,20,Papua,9,Papua Barat,1,Partai Demokrat,1,Partai Gelora,1,Partai Golkar,2,Partai NasDem,5,Partai PKB,1,Pasuruan,33,Pasuruan Kota,6,Pati,1,Pawitandirogo,1,PCC,1,PDI Perjuangan,2,Pekanbaru,5,Pembangunan,21,Pemerintahan,3,Pemilu 2024,5,Pendidikan,51,Penemuan,8,Penghijauan,1,Peristiwa,170,Pertanian,21,Pesilat Cilik,1,Pesona Indonesiaku,30,Photo News,1,Pilkada,16,Pilkades,17,Pilsek Nawangan,1,Pisang Goreng,1,PKS Ponorogo,1,Platform Digital,1,PNS,1,Polda Jatim,260,Polda NTB,1,Polisi RW,14,Politeknik Negeri Madiun,1,Polres,185,Polres Bangkalan,7,Polres Banyuwangi,7,Polres Batu,41,Polres Blitar,4,Polres Blitar Kota,3,Polres Bojonegoro,8,Polres Bondowoso,10,Polres Gresik,8,Polres Jember,18,Polres Jombang,5,Polres Kediri,5,Polres Kediri Kota,10,Polres Lamongan,5,Polres Landak,33,Polres Madiun,16,Polres Madiun Kota,83,Polres Magetan,7,Polres Malang,21,Polres malang Kota,16,Polres Mojokerto,3,Polres Mojokerto Kota,9,Polres Nganjuk,13,Polres Ngawi,85,Polres Pacitan,6,Polres Pamekasan,4,Polres Pasuruan,4,Polres Pasuruan Kota,4,Polres Ponorogo,546,Polres Probolinggo,9,Polres Sidoarjo,8,Polres Situbondo,11,Polres Sukorejo,1,Polres Sumenep,10,Polres Tanjung Perak,8,Polres Trenggalek,1,Polres Tuban,2,Polres Tulungagung,15,Polresta,2,Polresta Banyuwangi,1,Polrestabes Surabaya,13,Polri,520,Polsej Padas,1,Polsek Air Besar,29,Polsek Babadan,15,Polsek Badegan,17,Polsek Balong,17,Polsek Bungkal,5,Polsek Jambon,10,Polsek Jenangan,8,Polsek Jetis,2,Polsek Jiwan,2,Polsek Jogorogo,3,Polsek Karangjati,2,Polsek Kartoharjo,2,Polsek Kauman,2,Polsek Kedunggalar,3,Polsek Mlarak,23,Polsek Ngebel,8,Polsek Ngerambe,1,Polsek Ngrambe,11,Polsek Ngrayun,26,Polsek Padas,1,Polsek Pangkur,1,Polsek Paron,4,Polsek Pitu,1,Polsek Ponorogo,19,Polsek Pudak,7,Polsek Pulung,42,Polsek Sambit,5,Polsek Sampung,5,Polsek Sawahan,1,Polsek Sawoo,5,Polsek Siman,21,Polsek Sine,3,Polsek Slahung,19,Polsek Sooko,35,Polsek Sukorejo,41,Polsek Sumoroto,17,Polsek Taman,1,Polsek Widodaren,2,Polwan,23,Ponorogo,347,Ponorogo Creative Festival,1,PP Muhammadiyah,1,PPDB,1,PPWI,1,Presiden Joko Widodo,9,Prestasi,9,Probolinggo,70,Probolinggo Kota,7,Program PTSL,1,PSHT,9,PSHT Pusat Madiun,2,PSHW-TM,2,PT INKA,1,PTDH,1,Publik,23,Puncak Jaya,472,Ramadhan,32,Rekor MURI,2,Release Akhir Tahun,2,Religi,13,Reog,7,Reog Singo Gemoeling,1,Resnarkoba,2,Reyog,3,Riau,4,RS Dr. Sayidiman,1,S.Pd,1,S.Sos,1,Sabang,1,Sampang,19,Satlantas,45,Satpol PP,4,SBMR,1,Sejarah,149,Semarang,3,Sertijab,5,Sidoarjo,30,Situbondo,16,SMK PGRI 1 Wlingi,1,SMK Yosonegoro,1,SMKN 2 Ponorogo,1,Sosial,5,Srambang Park,2,Sugiri Sancoko,5,Sumatera Selatan,1,Sumenep,18,Sunarto,1,Surabaya,158,Tanaman Bermanfaat,30,Tari Massal,1,TBC,1,Telaga Ngebel,1,TIK,1,Tips Bermanfaat,7,Titik Nol,2,TNI,114,Tokoh,43,TP PKK,15,Tradisi,9,Transportasi,1,Trenggalek,22,Tuban,6,Tulungagung,33,UCCN,1,UMKM,4,Umum,10,UNESCO,4,Universitas Muhammadiyah,1,Vaksinasi,122,Virus Corona,20,Waduk Bendo,1,Wayang,7,Wisata,3,Wisata Daerah,70,Wisata Ponorogo,1,Wisata Religi,18,WTP,2,Yogyakarta,2,Zona Integritas,1,
ltr
item
Netizen Word: Kisah dan Kesaktian Ki Sadewo atau Bagus Singlon
Kisah dan Kesaktian Ki Sadewo atau Bagus Singlon
https://1.bp.blogspot.com/-IGMwXXrWpa4/XpGuwEmtn8I/AAAAAAAAFV0/Yv-bkO_GBBMbFvWRDu6StpaiDX52C75eQCLcBGAsYHQ/s320/IMG-20200411-WA0047.jpg
https://1.bp.blogspot.com/-IGMwXXrWpa4/XpGuwEmtn8I/AAAAAAAAFV0/Yv-bkO_GBBMbFvWRDu6StpaiDX52C75eQCLcBGAsYHQ/s72-c/IMG-20200411-WA0047.jpg
Netizen Word
https://www.netizenword.com/2020/04/kisah-dan-kesaktian-ki-sadewo-atau.html
https://www.netizenword.com/
https://www.netizenword.com/
https://www.netizenword.com/2020/04/kisah-dan-kesaktian-ki-sadewo-atau.html
true
1914908294925827969
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy