Cagar Budaya Perkeretaapian Balai Yasa Manggarai "Tempo Doeloe"
Dalam penataan ulang rel kereta api di Batavia 1913-1921, posisi Stasiun Manggarai dibuat strategis. Stasiun ini menjadi titik persimpangan lintas kereta api yang menghubungkan Tanah Abang–Duri, Batavia–Gambir, Meester Cornelis (Jatinegara)–Bekasi, Depok–Bogor, dan jalur cabang menuju eks-Stasiun Meester Cornelis NIS (sekarang Dipo Bukit Duri).
Oleh karena itu selain pembangunan stasiun, kompleks bengkel besar kereta api (balai yasa) juga dibangun di Manggarai.
Balai yasa ini memiliki peralatan paling lengkap yang dimiliki perusahaan negara Staatsspoor en Tramwegen untuk merawat, merehabilitasi, merakit kereta, gerbong dan lokomotif uap. Arealnya menempati sebidang tanah di sebelah barat daya stasiun seluas 13,9 hektar lebih yang dikelilingi saluran irigasi menuju Sungai Ciliwung dan Banjir Kanal Barat. Sedangkan luas bangunan-bangunan di dalam kompleks mencapai 55.600 meter persegi.
Perencanaan Hoofd-Werkplaatsen Te Manggarai itu dimulai sejak 1914 oleh Ir. W.F. Staargaard, seorang Kepala Traksi & Materil SS en Tr.
Pembangunan fisik balai yasa dimulai pada 1915 dan mulai beroperasi sejak 1920. Pada awal diresmikan Balai Yasa Manggarai memiliki 572 unit mesin bengkel berbagai jenis, 47 ruang dapur perbaikan sarana, 30 derek dan kran (crane), 2 jembatan timbang, dan bangunan khusus tempat pengelasan baja yang dilengkapi mesin las buatan Siemens Schukert.
Dengan perlengkapan tersebut, Balai Yasa Manggarai mampu membuat sendiri berbagai jenis onderdil kereta api, menguji kereta, gerbong dan lokomotif yang baru datang dari Eropa. Tidak hanya itu, ketika KRL Tanjung Priok–Jatinegara diresmikan pada 6 April 1925, balai yasa ini juga menerima perbaikan kereta dan lokomotif listrik yang rusak.
Akibat dari krisis ekonomi “Depresi Besar” yang melanda dunia, Staatsspoor en Tramwegen ikut mengambil langkah efisiensi dan penghematan. Beberapa unit kerja dalam struktur perusahaan dihapus atau digabung termasuk pada bengkel-bengkel KA di Jawa. Pada 1934 sebagian tenaga dan peralatan bengkel dari Balai Yasa Madiun yang menguji dan mempersiapkan sarana-sarana kereta api impor dipusatkan di Balai Yasa Manggarai yang memiliki jarak lebih dekat dari pelabuhan.(**)
Sumber : kereta api kita