Masjid Tegalsari Ponorogo
0 menit baca
![]() |
Masjid Tegalsari. |
Ponorogo - Tegalsari berada di kecamatan Jetis kabupaten Ponorogo. Wilayah Tegalsari dibabad dan kemudian didirikan sebuah pesantren oleh Kyai Ageng Mohammad Besari, yang dari ibunya merupakan cicit dari Sunan Ampel, dan dari ayahnya Ki Anom Besari / Raden Nedo Kusumo / kyai Ageng Nggrabahan (makam di kuncen caruban madiun) mengalir darah dari raja Majapahit.
Kyai Ageng Mohammad Besari selanjutnya berhasil mendidik anak cucunya menjadi kyai-kyai besar.
Pesantren Tegalsari mengalami masa jaya dibawah asuhan Kyai Ageng Kasan (Hasan) Besari, cucu dari Kyai Ageng Mohammad Besari. Pada saat itu, santri Tegalsari mencapai jumlah belasan ribu dan berasal dari seantero nusantara.
Sanad keilmuan Islam Tegalsari Nasab Guru Bangsa. Di kabupaten Pacitan juga terdapat Pondok Pesantren yang juga termasyur, bernama pondok pesantren Tremas di Arjosari.
Desa Tremas, yang yang berada di pacitan merupakan kampung halaman orangtua Presiden RI ke-6, Soesilo Bambang Yudhoyono, terdapat salah satu perguruan Islam tertua. Pendirinya, Kyai Abdul Manan Dipomenggolo, merupakan seseorang yang nyantri di Tegalsari.
![]() |
Rumah Kyai Ageng Mohammad Besari |
Diceritakan, Kyai Ageng Mohammad Besari yang suatu malam melihat fadhilah (keutamaan) Abdul Manan muda yang wajahnya bersinar terang saat tengah tidur malam.
Ilmu yang didapat Abdul Manan muda saat nyantri di Tegalsari menjadi bekalnya mendirikan pesantren di daerah Manten, sebelum akhirnya oleh cucunya dipindah ke Arjosari.
Dari Kyai Abdul Manan ini kemudian memunculkan kyai-kyai besar, yang salah satunya ialah Syekh Mahfud At-Turmusi, cucu Kyai Abdul Manan yang menjadi imam Mekkah.
Dari Syekh Mahfud inilah dua tokoh besar pergerakan Islam nasional : Hadrotussyaikh Hasyim Asy’ari dan Kyai Ahmad Dahlan berguru.
![]() |
Komplek Makam Tegalsari |
Selanjutnya ada nama Haji Oemar Said (H.O.S) Tjokroaminoto yang tentu tidak asing bagi kita. Ia merupakan cucu dari R.M.A.A Tjokronegoro II, seorang Bupati Ponorogo yang namanya diabadikan sebagai nama Masjid Agung Ponorogo. Cokro merupakan cicit dari Kyai Ageng Kasan Besari. Cokro kemudian menjadi hulu sanad ilmu bagi para tokoh pergerakan nasional, dan terutama sekali yang paling populer tentu saja Ir. Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia.
Kawasan Masjid Tegalsari yang terdiri dari masjid, komplek makam, dan bangunan rumah peninggalan berbentuk joglo berada di bawah pengelolaan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Provinsi Jawa Timur. Saking pentingnya Tegalsari, anda juga dapat menemukan miniatur Masjid Tegalsari di Jawa Timur Park I, Malang.
![]() |
Langgar R. Ronggowarsito |
Kegiatan keagamaan di Masjid Tegalsari berlangsung sepanjang tahun. Terdapat kegiatan rutin harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Ratusan peziarah mendatangi Tegalsari dari seluruh Indonesia.
Puncak kunjungan peziarah ke Tegalsari terjadi pada bulan Ramadhan setiap tahunnya, terutama pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan. (*)
____________________
Wisata Religi Ponorogo