🔲 UPDATE

Tahun penting di Penghayat Kejawen Manages

Berikut ini Sejarah atau Tahun - tahun penting yang merupakan sejarah keberedaan Kejawen Maneges.

1. 1478 M / 2389 J, Runtuhnya Majapahit dan KRT Wiragati (pemimpin Palon dan Penasehat Raja) pergi menghindar ke barat, dengan tempat singgah Gunung Lawu - Watu Ireng Pekalongan - Bantaran Sungai Gung desa Depok Kabupaten Tegal, kemudian menetap dan mendirikan padepokan serta mengajarkan 8 ajaran Jawa Dipa turun - temurun dan anonim secara terbatas.

2. 1525 M / 2436 J, Perjanjian damai Wiragati dengan Sunan Kalijaga di pinggir sungai Gung yang sekarang sebagai pendapa Wiragati, ajaran Jawa tetap ada dan Wiragati tidak di eksekusi, tetapi putri wiragati di jadikan selir Patih Unus dan kebijakan Demak satu desa satu ulama di terapkan di desa Depok juga, selanjutnya di dirikan masjid oleh rombongan yang di tinggalkan Sunan Kalijaga setelah itu dinamakan masjid Darussalam (perdamaian) dibuat selama 3 bulan, sampai sekarang masih berdiri di dukuh keleben desa Penusupan yang di kenal sebagai masjid kewalian. Penanda waktu dari Kuningan, pemberian Sultan Demak di gunakan di masjid Darussalam, dan Sunan Kalijaga mohon ijin kepada Wiragati penggunaan budaya Jawa untuk syiar Islam. namun Wiragati diam saja.

3. 1527 M / 2438 J, muncul istilah Kejawen awalnya sebutan bagi mereka yang tetap beragama Jawa Dipa tidak mau beragama Islam, di bawah kekuasaan kerajaan demak, tetapi oleh R.Wiraguna menetapkan nama kejawen dipakai Sebagai nama kelompoknya, untuk melanjutkan 8 ajaran Jawa Dipa murni tanpa di campur agama.

4. 1680 M / 2591 J, pertama ada istilah Bahurekso yang dilakukan oleh eyang SIWI Siti kepada anaknya yang harus meneruskan ajaran Jawa, maksudnya agar Bahurekso sebagai pepunden di desa atau tokoh masyarakat kejawen untuk meneruskan ajaran Jawa agar tetap ada.

5. 1927 M / 2838 J, Kejawen pecah menjadi 2 yaitu Kejawen beragama dan Kejawen murni yang menamakan diri Kejawen Maneges oleh Surayudha yang saat itu sebagai Bahurekso desa Penusupan, Depok, Pener dan Dermasuci Kec. Pangkah Kab. Tegal, walaupun kemudian mencapai titik terendah dalam jumlah, karena Surayudha tidak mau menerima Islam.

6. 2007 M / 2918 J, kejawen Maneges mulai nampak ke publik setelah tenggelam pada jaman orba dengan mendaftarkan diri di negara (Kesbangpol Kab. Tegal) sebagai organisasi penghayat oleh KRT Rosa Mulya Aji (Bahurekso ke-16 Kejawen Maneges).

7. 2008 M / 2919 J, Penghayat Kejawen Maneges ber akta notaris untuk syarat pendirian dan pelaporan kepada negara.

8. 2008 M /2919 J, Mulai publikasi dan membuka cabang perwakilan di daerah daerah lain serta melengkapi kepengurusan pimpinan pusat untuk melestarikan dan menumbuhkan kembali 8 ajaran Jawa menuju kemerdekaan spiriual dari dogma ajaran asing dan mengadvokasi penghayat yang belum berorganisasi.

9. 2016 M /2927J, pertama kalinya bersama - sama Penghayat lain merayakan tahun baru Jawa 1 kasa 2927 di watu Ireng tanggal 22 Juni 2016 M sebelumnya hanya di laksanakan di pendapa Wiragati Tegal.

10. 2014 M /2925 J, Penghayat Kejawen Maneges mendapatkan tanda Inventarisasi dari Kemendikbud.

11. 2016 M / 2927 J, Penghayat Kejawen Maneges mendapatkan SK Menkumham. 

12. 2017 M / 2928 J, semua kelompok Penghayat Kepercayaan mendapatkan pengakuan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Putusan MK (Mahkamah Konstitusi) bahwa penghayat sejajar dengan agama termasuk Penghayat Kejawen Maneges. (**)

Sumber : Bahurekso Maneges