--> Hal 3 (temuan hiasan mjpht) | Netizen Word
🌐 NETIZEN WORD - Berbagi Untuk Anda || merupakan PlatForm digital, cocok untuk anda yang suka dan hobby menulis, Mendidik para generasi muda dalam pembuatan konten - konten positif || 🌐 Medsos : @netizenword (Fanspage/Fb, IG, YouTube)

Hal 3 (temuan hiasan mjpht)

Lanjutan dari Hal ..... 2

Hiasan garuda membawa amerta dalam artefak yang kita bahas ini, tidak begitu saja dapat diduga sebagai makna yang berhubungan dengan peristiwa Adiparwa. Itu haruslah berhubungan dengan garuda yang melambangkan kebebasan, sedangkan air amerta berarti air suci abadi (Zoetmulder, 2004; Mardiwarsito, 1986; Wojowasito, 1977).

Kebebasan dan keabadian ini hanya dapat dipahami apabila kita berbicara tentang ‘jivan mokta’, yang merupakan salah satu ciri dari aliran tantra mengenai usaha mempercepat proses pencapaian moksa, yaitu pembebasan dari semua ikatan duniawi untuk mencapai kesempurnaan, walaupun yang bersangkutan masih hidup (Pitono, 1969; Sulaiman, 1980; Santiko, 1990). Juga perlu mendapat perhatian di sini bahwa garuda dalam pandangan Budhisme kalacakra, merupakan burung nyawa yang rakus sebagai tunggangan dari Budha Amoghasiddhi (Moens, 1974).

C. Dalam ikonografi Hindu, figur raksasa dalam posisi berdiri membawa gada dapat diidentikkan sebagai Mahakala. Mahakala adalah salah satu aspek dari dewa Siwa yang bersifat kroda/demonis (Soekmono, 1988).

Di Jawa, Mahakala dapat dijumpai pada candi-candi Hindu. Penempatannya bersandingan sebagai penjaga pintu ruang utama bersama Nandiswara, yang juga merupakan aspek Siwa yang bersifat santa. Berkenaan dengan figur Mahakala dalam pembahasan ini yang berdiri sendiri tanpa Nandiswara, pun dilihat dari sikap berdirinya yang merentangkan kakinya (seperti berdirinya arca Catuhkaya dari Pejeng-Bali (Bernet Kempers, 1956), tidak dapat dihubungkan dengan Mahakala sebagai penjaga kuil Siwa. Dalam pandangan kepercayaan Budhisme kalacakra, disebutkan bahwa Mahakala adalah pembunuh besar sebagai penguasa lapangan mayat, yang dikalahkan oleh sang Budha.

Di lapangan mayat itulah ketika api pembakaran membubung tinggi dan menghancurkan apa yang dibakar, di sanalah tempat Mahakala dengan rambutnya yang bernyala-nyala kemerah-merahan dengan sifat krodanya, dilingkupi oleh agni (api) gelap dalam wujud seekor burung garuda sebagai burung nyawa yang rakus (Moens, 1974).

D. Figur terakhir adalah figur berwajah demonis dengan pakaian kedewaan sedang melakukan sebuah gerakan menari. Dalam paham Hindu, dewa yang melakukan tarian seolah-olah tanpa berhenti adalah Siwa, oleh karenanya disebut sebagai Nrtta atau Tandava murti (Harshananda, 1999). Pun dalam kepercayaan Hindu-Budha, Siwa melakukan tarian ketika dalam wujudnya sebagai Bhairawa, yaitu dewa lapangan mayat yang berwajah raksasa yang terkenal dalam aliran tantra (Moens, 1974; Soekmono, 1988). Gambaran figur ini posisi gerak kakinya menyerupai gerak kaki arca Bhairawa dari Singosari (Bernet Kempers, 1959; Soekmono, 1988), arca Bhairawa atau Bhima dari Pura Kebo Edan Gianyar-Bali (Bernet Kempers, 1956; Surasmi, 2007), serta relief-relief raksasa dari biaro Bahal I (Sulaiman, 1985). Yang semuanya menunjuk kepada suatu tarian dalam prosesi upacara tantra. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa gambaran itu adalah ‘Siwa’ yang menari, yang dalam aliran tantra dikenal sebagai ‘Bhairawa’.

E. Lukisan pemandangan hutan dengan sebuah ‘bale’ sebagai latar belakang, serta beberapa orang yang sebagian berpakaian pertapa di dalam ceruk, ada yang berperut buncit tanda kekenyangan dengan wadah mangkuk di depannya, ada figur pertapa melakukan samadi yang penggambarannya mirip dhyani Budha Amitabha.


  • Suasana relief semacam ini mengingatkan kepada adanya sebuah mandala (lingkungan pertapaan). Namun pertapaan di dalam hutan yang aneh ini, pertapa di satu sisi berperut buncit tanda kekenyangan, di sisi lain lagi duduk samadi seolah tanpa terganggu, akan mudah dipahami apabila kita mengkorelasikan dengan naskah Sang Hyang Kamahayanikan (Sumonggokarso, 1988) dan Sutasoma (Woro Retno Mastuti dan Bramantyo, 2009) yang menguraikan tentang keberadaan mandala pertapaan dan tata aturan dalam melakukan tapa.


Dalam hal ini aturan-aturan tersebut mirip dengan cerita yang terdapat dalam naskah Tantu panggelaran tentang cerita mPu Bharang yang melakukan tapa Bhairawa (Pigeaud, 1924), serta cerita Bubuksa Gagangaking, dalam hal ini Bubuksa pun melakukan tapa Bhairawa (Soewito, 1975).

Lingkungan mandala semacam ini dalam naskah Nagarakretagama disebut sebagai ‘karesyan’ yang di dalamnya termasuk ‘caturbhasma mandala’ dan ‘katyagan caturasrama’ (Pigeaud, 1960; Slametmulyana, 1979; Robson, 1995; Riana, 2009). Bhasma berarti abu, biasanya berupa abu sisa pembakaran pembakaran mayat, yang merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk upacara tantra, yaitu dipakai untuk melumuri tubuh si sadhaka dalam upacara tersebut (Santiko, 1990).

Apabila relief ini dikorelasikan dengan gambar Garuda, Mahakala, dan Bhairawa, maka tidak diragukan lagi bahwa lukisan dari semua relief itu menggambarkan suatu wanasrama mandala Bhasma, yaitu sebuah ksetra dari aliran tantra sebagai tempat melakukan prosesi upacara tantra. Hal ini tentunya kita ingat akan naskah Tantu Panggelaran bahwa wanasrama di Kalyasem merupakan pusat aliran Siwa Bhairawa tempat Pu Bharang melakukan samadi (Pigeaud, 1924). Juga naskah Calon Arang yang menyebutkan tempat upacara yang dilakukan oleh Calon Arang di sebuah tempat angker atau pekuburan (Poerbatjaraka, 1975).

F. Kelintingan-kelinting (circir) yang menghiasi pinggir-pinggirnya, mengingatkan kepada circir yang digunakan oleh para pendeta dari aliran tantra sebagai sarana prosesi upacara. Arca Bhairawa dari percandian Singosari mengenakan sabuk dari sederetan circir yang diikatkan di perutnya. Begitu pula Bhairawa dari Padangroco mengenakan sabuk dengan gantungan circir. Di Bali, para Sengguhu (semacam pedanda) memakai tanda-tanda kebesaran Bhairawa, yaitu gendang kecil dan circir yang digantungkan pada sebuah cakra dengan gagang garuda (Moens, 1974; Surasmi, 2007).

Dengan demikian circir merupakan salah satu ciri dari sarana upacara tantra.
Dari analisa pembahasan di atas dapat diambil suatu pemahaman bahwa ditinjau dari sisi Mikrologi terhadap bagian-bagian benda mulai dari gambar Tangan dengan jari-jari terbuka yang menunjuk kepada mudra tertentu, Garuda dengan guci amerta yang melambangkan pelepasan dan keabadian (moksa), Mahakala sebagai penguasa lapangan mayat, dan Bhairawa yang sedang melakukan tarian, serta gambaran sebuah lingkungan mandala pertapaan, maka dapat dikatakan bahwa benda tersebut sarat dengan filsafat Tantrayana.

Aliran tantra yang menonjol di Indonesia adalah masa raja Kertanagara dari kerajaan Singasari abad XIII M dan raja Adityawarman dari kerajaan Malayu di Sumatra abad XIV M. Mengingat akan hal itu dapatlah kiranya dikemukakan bahwa benda tersebut dihubungkan dengan keagamaan dua raja itu.

Kalaupun benda tersebut diduga merupakan pengaruh Champa dan atau berasal dari Champa, kebenaran itu tidak terlalu jauh, karena Singasari pada masa raja Kertanagara pernah mengadakan hubungan persahabatan dengan Champa (Sumadio, 2010) pada masa pemerintahan Jaya Simhawarman III (1288-1307) yang memiliki seorang istri dari Jawa, yaitu ratu Tapasi (Hall, 1988; Coedes, 2015). Menilik hubungan antara Champa dan Jawa, dengan sendirinya keterkaitan antara benda tersebut dengan seorang raja sudah jelas, yaitu berhubungan dengan raja Kertanagara dari kerajaan Singasari.

Sebagai penegasan pula untuk memperkuat dugaan bahwa benda tersebut dibuat sezaman dengan masa kesenian Singasari, adalah motif kain yang dipakai oleh Garuda dan Mahakala, yaitu motif ‘jlamprang’, serta hiasan tanduk yang terdapat pada kepala Mahakala.

Sejauh penelitian terhadap motif-motif kain yang dikenakan pada arca, hanya arca-arca Singasari yang memiliki motif ‘jlamprang’, itupun hanya arca ‘Prajnaparamitha’ Ken Dedes, arca Parwati di candi Singosari, serta arca Durga
Mahisasuramardini dari candi Singosari yang sekarang di Leiden. Sementara hiasan tanduk yang dikenakan oleh Mahakala sangat mirip dengan hiasan tanduk pada kepala Kala candi-candi di Jawa Timur terutama kepala Kala produk kesenian Singasari seperti candi Kidal, Jago, Singosari, dan Jawi.

Lebih jauh di sini diusulkan bahwa lambang-lambang yang terdapat di dalamnya, yaitu gambar Tangan dengan jari-jari terbuka, Garuda, Mahakala, dan Bhairawa diduga merupakan sebuah sengkala, seperti yang pernah ditafsirkan Bambang Budi Utomo terhadap Arca stambha gajah, gana, dan singa dari candi Bumiayu Sumatra, yang dibaca sebagai angka tahun 818 (Soejatmi Satari, 2002; Susetyo, 2010), serta sengkala dari candi Sawentar II yang salah satunya bergambar Naga bermahkota menggigit matahari yang ditafsir oleh Baskoro Daru Tjahjono sebagai angka tahun 1318 (Daru Tjahjono, 1999).

Demikian pula halnya artefak pembahasan ini. Gambaran Tangan memiliki arti angka: 2, Garuda (raja burung) : 1, Mahakala (penguasa/penjaga) : 2, Bhairawa : 1. Sehingga terbaca angka tahun 2121. Pembacaan sengkala dilakukan terbalik, yaitu 1212, yang tentunya menunjuk kepada tahun saka. Jika dijadikan tahun masehi ditambah 78, sehingga terdapat tahun 1290 M, yang diduga merupakan tahun pembuatan. Menurut prasasti Aksobhya di Simpang Surabaya, raja Kertanagara ditahbiskan sebagai Jina tahun 1289 M. Gelaran Jnanabjreswara untuknya, menunjuk bahwa Kertanagara mencapai Jivan Mokta, yang tidak lagi terkena akibat-akibat dari panca Ma, dan baginya tidak ada lagi hal yang terlarang.

Dari uraian tersebut dapat diduga bahwa benda tersebut merupakan salah satu artefak yang tergolong ideofak, yaitu suatu benda yang berhubungan dengan keagamaan. Dalam kepercayaan Tantra, benda tersebut adalah ‘Yantra’ yang merupakan alat bantu dalam upacara tantra untuk melakukan meditasi atau samadi (Rita Istari, 2002).

Kesimpulan

Dari semua uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Benda yang merupakan artefak peninggalan masa lampau dengan sebutan ‘Garudeya’, adalah sebuah ideofak yang berhubungan dengan kepercayaan atau religi.
2. Ditinjau dari hiasannya yang sarat dengan filsafat tantra, benda tersebut dikenal sebagai ‘Yantra’, yaitu sebagai alat bantu dalam upacara.
3. Ditinjau dari seni ornamentasinya, benda tersebut terdapat kesamaan dengan kesenian yang berkembang masa Singasari.
4. Karena erat hubungannya dengan kesenian Singasari, maka secara historis benda tersebut dapat dihubungkan dengan raja Kertanagara, sebagai raja yang tekun dan rajin dalam melakukan upacara-upacara tantra.
5. Gambar-gambar yang ada dalam kesatuan benda tersebut diduga merupakan sebuah sengkala yang dapat dibaca sebagai kesatuan angka tahun 1212 saka atau 1290 M.




Selesai



💫 Info RAMADHAN$type=carousel

🧿 S O R O T A N$type=carousel

⚖️ HUKUM$type=carousel


Nama

1 Abad PSHT,1,501,1,Aceh,1,AHY,3,Air Bersih,1,Air Terjun Coban Drajat,1,AJI,1,AMSI,1,Andi Raya,1,Angkung,1,Anies Baswedan,1,APDI,1,Artikel,63,Bakesbang,1,Baksos,65,Bali,20,Balikpapan,1,Balon Laka - Lantas,3,Balon Lebaran,3,Balon Udara,17,Bandung,3,Bangkalan,21,Bangkinang,1,Banjarmasin,1,Banjir,17,Bansos,17,Banten,3,Banyumas,1,Banyuwangi,47,Batik,1,Batu,1,Batu Aquamarine,1,Batu Pirus,1,Bawaslu,11,Baznas,3,BBM,1,Bedah Rumah,5,Bekasi,2,BEM,2,Bendungan Bendo,1,Berbagi,2,Berdirinya Madiun,1,Berit,1,Berita,448,Bhayangkari,34,Binrohtal,1,Bitung,1,Blitar,28,Blora,3,BLT DD,1,BNPT,1,Bojonegoro,35,Bondowoso,41,Boyolali,1,BPD,2,Bpjs,1,BPN,6,BPS,1,BPSDM,1,Brebes,2,Brimob,7,Buah Matoa,1,Budaya,20,Bukit Cumbri,1,Bukit Soeharto,1,Bullying,4,Burung Langka,1,Cegah Covid-19,141,Cerita Bermakna,21,Cirebon,3,Cooling System,34,CPNS,1,Cuaca,18,Curanmor,1,Daerah,7,Daftar Raja - Raja Majapahit,1,DAMRI,1,Dana Desa 2020,3,Dana Desa 2021,1,Daya Spiritual,5,DBD,3,Dekopin,1,Demak,3,Denpasar,1,Depok,1,Desa Bancar,6,Desa Bersinar,1,Desa Bogem,1,Desa Bogoarum,1,Desa Carangrejo,1,Desa Geplak,1,Desa Ginuk,1,Desa Gondowido,1,Desa Jatigembol,1,Desa Karangpatihan,2,Desa Kertobanyon,1,Desa Koripan,1,Desa Kranggan,1,Desa Manuk,1,Desa Membangun,1,Desa Nongkodono,1,Desa Pager,1,Desa Purwosari,1,Desa Turi,1,Desa Wayang,1,Dewan,64,Dewan Pers,5,Dewi Srikandhi,1,Dinas Perkim,1,Dompet Dhuafa,1,Donor Darah,4,DPC Partai Perindo Madiun Kota,1,DPD RI,1,DPR RI,5,DPRD,12,DPRD Kota Madiun,2,DPRD Ponorogo,7,Drumband,1,Dunia Spiritual,7,Duta Lalu Lintas,1,Ekonomi,55,Elektronik,1,Erupsi Semeru,9,Fenomena Alam,7,FLS2N,1,G20,2,Ganjar Pranowo,1,Gas Elpiji,2,Giat,310,Gontor Ponorogo,1,GPDRR,1,Grebeg Mulud,1,Grebeg Suro,7,Gresik,49,H. Ipong Muchlissoni,4,H. Muhtarom S.Sos,1,Hardiknas,1,Hari Amal Bhakti Kemenag,1,Hari Anak Nasional,1,Hari Bhayangkara,25,Hari Bumi,1,Hari Buruh,5,Hari Gizi Nasional,1,Hari Ibu,1,Hari Ikan Nasional,1,Hari Kartini,1,Hari Nusantara,1,Hari Santri,2,Hari Tari Sedunia,1,Hari Valentine,1,Harkopnas,1,Harlah Pancasila,2,Hj. Sri Wahyuni,5,HKN,2,Hoegeng Award,1,HPN 2020,1,HPN 2023,1,HPN 2024,7,HSN,1,Hukum,10,HUT RI,3,IKN,3,IKS PI,1,Imlek,1,IMO,7,Imunisasi,2,INCAR,1,Inda Raya,20,Info kesehatan,24,Intan Jaya,52,IPHI,1,IPSI,1,Iptek,20,IPW,1,Jajanan Daerah,4,Jakarta,76,Jambi,1,jate,1,Jateng,3,Jatim,223,Javanese Spiritual,12,Jawa Barat,2,Jawa Tengah,5,Jayapura,5,Jejak Spiritual,11,Jemaah Haji,2,Jember,48,JLS,2,Jombang,22,JTI,1,Jum'at Berkah,2,Jum'at Bersih,4,Jum'at Curhat,58,Kabar-kabari,3,Kabupaten Lengkap,1,Kabupaten ODF,1,Kahupaten Prnajam Paser,1,KAI,1,KAI Daop 7 Madiun,1,Kajari,1,Kalimantan Barat,1,KalTim,3,Kampar,1,Kampung KB,1,Kampung Kertoembo,1,Kampung Pancasila,1,Kampung Tangguh Semeru,5,Kamtibmas,131,Kantor Imigrasi Ponorogo,1,Kapolri,227,Karanganyar,1,Kasus,565,KDRT,1,Keamanan,20,Kebakaran,7,Kebangsaan,1,Kebersihan,6,Kec. Sampung,1,Kecamatan Bungkal,3,Kecamatan Kegunggalar,1,Kecamatan Pulung,1,Kecamatan Siman,1,Kecamatan Sukomoro,1,Kediri,25,Kediri Kota,17,Kekeringan,10,Kemenhan,1,Kependudukan,1,Kereta Api,1,Keris,11,Kesehatan,42,KI Award,1,Kinemaster,1,Kirab Merah Putih,2,KJJT,1,KKD,2,Knalpot Brong,3,Kodim 0802/Ponorogo,161,Kodim 0803/Madiun,1,Kodim 0804/Magetan,4,Kominfo,11,Kompolnas RI,5,Konawe Sulawesi Tenggara,1,Kopwan,2,KOSTI,1,Kota Blitar,5,Kota Kreatif Dunia,1,Kota Magelang,2,Kota Semarang,2,Kota Tegal,1,KOTEKA,1,KPPS,5,KPU,34,KSPPS BMT Halaqoh,1,KTT ASEAN,10,Kue Klepon,1,Kuliner,14,Kunker,1,Kutai Kartanegara,1,KWP,1,Labuan Bajo,5,Laka - Lantas,15,Lamongan,34,Landak,1,Lanny Jaya,1,Lasmini,1,LAZISNU,3,Lebanon,16,Lebaran 2022,8,Lebaran 2023,15,Lebaran 2024,26,Lemhannas RI,1,Literasi Digital,5,Lumajang,35,Madiun,80,Madiun Kota,71,Magetan,83,Mahfud MD,2,MAHUPIKI,3,Makan Gratis,1,Makasar,1,Malang,61,Malang Kota,64,Maluku,1,Manokwari Selatan,1,Masjid Kuncen,1,Media Siber,1,Medsos,1,Merauke,1,Miras,5,Mitos - Mistik,12,Mobil Covid Hunter,1,Mojokerto,48,Mojokerto Kota,27,Monumen Reog Ponorogo,1,Mudik 2022,7,Mudik 2023,34,Mudik 2024,9,MUI,2,Musdes,2,Museum Mpu Tantular,1,Museum Reog,1,Narkoba,85,Nasional,6,Natal,10,Nataru,12,Nawacita,2,Netizen Jatim,1,Nganjuk,25,Ngawi,36,NTB,2,NTT,3,NU,3,OKK,1,Olah raga,46,OMB,4,Ombudsman,1,Operasi Patuh,1,Operasi Zebra,7,Ops Aman Suro,1,Ops Ketupat,19,Ops Lilin,20,Ops Pekat,2,Ops Semeru,22,Ops Yustisi,20,Orang Meninggal,26,Outomotif,1,Pacitan,14,Palembang,1,Pamekasan,21,Pangan,29,Papua,49,Papua Barat,2,Papua Tengah,41,Partai Demokrat,1,Partai Gelora,1,Partai Gerindra,3,Partai Golkar,2,Partai NasDem,5,Partai PKB,1,Pasuruan,34,Pasuruan Kota,6,Pati,2,Pawitandirogo,1,PBB,1,PBVSI,1,PCC,1,PDI Perjuangan,2,Pegunungan Bintang,2,Pekanbaru,7,Pembangunan,33,Pemerintahan,12,Pemilu 2024,83,Pendidikan,86,Penemuan,8,Penghijauan,6,Penghijuan,1,PEPABRI,1,Perang Sarung,4,Peristiwa,230,Perlombaan,1,Pertanian,33,Perwosi,1,Pesilat Cilik,1,Pesona Indonesiaku,30,Petasan,15,Photo News,1,Pilkada,13,Pilkades,18,Pilsek Nawangan,1,Pisang Goreng,1,PKK Akademia,1,PKS Ponorogo,1,Platform Digital,3,PMII,3,PNS,1,Pokdarwis,1,Polda Banten,1,Polda Jateng,39,Polda Jatim,478,Polda NTB,1,Polda Sumbar,2,Polda Sumut,2,Polio,1,Polisi RW,23,Politeknik Negeri Madiun,1,Politik,2,Polres,185,Polres Balitung,1,Polres Bangkalan,38,Polres Banyuwangi,42,Polres Batu,55,Polres Blitar,15,Polres Blitar Kota,16,Polres Bojonegoro,31,Polres Bondowoso,41,Polres Gresik,24,Polres Jember,68,Polres Jombang,21,Polres Kampar,1,Polres Kediri,19,Polres Kediri Kota,45,Polres Kendal,1,Polres Kota Probolinggo,9,Polres Lamongan,31,Polres Landak,47,Polres Lumajang,34,Polres Madiun,24,Polres Madiun Kota,98,Polres Magetan,134,Polres Malang,94,Polres malang Kota,88,Polres Mojokerto,32,Polres Mojokerto Kota,17,Polres Nganjuk,32,Polres Ngawi,140,Polres Pacitan,21,Polres Pamekasan,31,Polres Pasuruan,21,Polres Pasuruan Kota,14,Polres Pekalongan,2,Polres Pekanbaru,1,Polres Ponorogo,681,Polres Probolinggo,44,Polres Puncak Jaya,64,Polres Purbalingga,1,Polres Salatiga,1,Polres Sampang,14,Polres Sidoarjo,13,Polres Situbondo,67,Polres Sragen,1,Polres Sukorejo,2,Polres Sumenep,20,Polres Tanjung Perak,42,Polres Tegal,1,Polres Torut,1,Polres Trenggalek,22,Polres Tuban,30,Polres Tulungagung,62,Polres Wonogiri,1,Polresta,2,Polresta Banyumas,6,Polresta Banyuwangi,5,Polresta Sidoarjo,28,Polrestabes Surabaya,78,Polri,643,Polsej Padas,1,Polsek Air Besar,76,Polsek Babadan,16,Polsek Badegan,20,Polsek Balong,20,Polsek Bungkal,6,Polsek Jambon,10,Polsek Jenangan,10,Polsek Jetis,2,Polsek Jiwan,2,Polsek Jogorogo,3,Polsek Karangjati,2,Polsek Kartoharjo,2,Polsek Kauman,2,Polsek Kedunggalar,3,Polsek Mlarak,24,Polsek Ngebel,9,Polsek Ngerambe,1,Polsek Ngrambe,11,Polsek Ngrayun,26,Polsek Padas,1,Polsek Pangkur,1,Polsek Paron,4,Polsek Pitu,1,Polsek Plaosan,1,Polsek Ponorogo,22,Polsek Pudak,7,Polsek Pulung,44,Polsek Sambit,6,Polsek Sampung,6,Polsek Sawahan,1,Polsek Sawoo,7,Polsek Siman,23,Polsek Sine,4,Polsek Slahung,21,Polsek Sooko,36,Polsek Sukorejo,63,Polsek Sumoroto,18,Polsek Taman,1,Polsek Tandes,1,Polsek Widodaren,2,Polwan,30,Ponorogo,372,Ponorogo Creative Festival,1,Ponpes Temboro,1,Porprov Jatim,1,PP Muhammadiyah,1,PPDB,1,PPK,1,PPWI,1,Prabowo - Gibran,4,Prabowo Subianto,3,Pramuka,1,Presiden Joko Widodo,11,Prestasi,65,Probolinggo,71,Probolinggo Kota,10,Program PTSL,11,PSHT,13,PSHT Pusat Madiun,2,PSHW-TM,2,PSSI,1,PT INKA,4,PTDH,1,Publik,23,Puncak Jaya,538,Pungli,1,Purbalingga,2,PWI,4,PWO Dwipa,1,Ramadhan,90,Rekor MURI,2,Release Akhir Tahun,2,Religi,31,Reog,12,Reog Singo Gemoeling,1,Resnarkoba,3,Reyog,3,Riau,7,Road Race,1,RS Darmayu,1,RS Dr. Sayidiman,1,RSPPN,1,RSUD Dr Harjono,1,RSUD dr Sayidiman,3,Rutan Ponorogo,3,S.Pd,1,S.Sos,1,Sabang,1,Samarinda,1,Sampang,20,Satlantas,68,Satpol PP,4,SBMR,1,Sejarah,154,Semarang,7,Sertijab,5,Service,1,Shalawat Asyghil,1,Sidoarjo,31,Simalungun,1,Sinergitas,1,Situbondo,17,SMK PGRI 1 Wlingi,1,SMK Yosonegoro,1,SMKN 1 Magetan,1,SMKN 2 Ponorogo,1,Sosial,55,SPBE,2,Srambang Park,2,Stunting,2,Sugiri Sancoko,10,Sukabumi,1,Sulsel,1,Sumatera Selatan,1,Sumatera Utara,3,Sumenep,19,Sunarto,1,Supriyanto,2,Surabaya,158,Surakarta,7,Suran Agung,1,Tanah Longsor,1,Tanaman Bermanfaat,32,Tari Massal,1,Tasikmalaya,1,TBC,1,Telaga Ngebel,5,Telaga Sarangan,1,TIK,1,Timika,12,Tingginambut,6,Tips Bermanfaat,7,Titik Nol,2,TK Kartika IV-20 Ponorogo,1,TMMD,5,TNI,277,Tokoh,43,TP PKK,18,TPPO,15,Tradisi,11,Transportasi,1,treng,1,Trenggalek,24,Tuban,6,Tulungagung,34,U-17,9,UCCN,1,UMKM,10,UMM,1,Umum,10,UNESCO,7,Unibraw,1,Universitas Muhammadiyah,1,Unjuk Rasa,1,Utama,3,Vaksinasi,123,Verawaty Thaib SIK,1,Virus Corona,20,Waduk Bendo,1,Wanaartha Life,1,Wayang,7,Wingko,1,Wisata,6,Wisata Daerah,77,Wisata Ponorogo,7,Wisata Religi,19,WTP,2,Yahukimo,8,Yogyakarta,3,Zona Integritas,1,
ltr
static_page
Netizen Word: Hal 3 (temuan hiasan mjpht)
Hal 3 (temuan hiasan mjpht)
Netizen Word
https://www.netizenword.com/p/lanjutan-hal_14.html
https://www.netizenword.com/
https://www.netizenword.com/
https://www.netizenword.com/p/lanjutan-hal_14.html
true
1914908294925827969
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy