52 Warga Desa Purwosari Wonoasri Jadi Kader Jumantik
0 menit baca
![]() |
| Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Desa Purwosari, Kecamatan Wonoasri, Kab. Madiun. |
MADIUN - Menghadapi kondisi cuaca yang kerap diguyur hujan, Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Desa Purwosari, Kecamatan Wonoasri, menggencarkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan warga.
Kepala Desa Purwosari, Darwito, menjelaskan bahwa sepanjang tahun ini intensitas musim hujan lebih dominan dibanding musim kemarau. Kondisi tersebut berpotensi meningkatkan perkembangbiakan nyamuk, sehingga pihak desa membentuk kader Jumantik sebagai langkah antisipasi.
“Jumlah kader Jumantik di Desa Purwosari sebanyak 52 orang, masing-masing RT diwakili dua kader. Pembentukan ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan,” ujar Darwito.
Dalam kegiatan PSN, para kader melakukan pemantauan langsung ke rumah-rumah warga untuk mengecek potensi tempat berkembang biak jentik nyamuk, seperti penampungan air, genangan air, serta barang bekas. Fokus utama pengawasan adalah nyamuk Aedes aegypti, penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Menurut Darwito, kegiatan pemberantasan jentik secara berkala merupakan langkah penting dalam pengendalian penyakit DBD dan Chikungunya.
“Petugas Jumantik juga memberikan edukasi kepada warga agar rutin menguras, mencuci, dan menyikat tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, serta menaburkan bubuk abate pada penampungan air yang tidak bisa dikuras,” jelasnya.
Kegiatan ini bertujuan memutus mata rantai penyebaran penyakit yang ditularkan melalui nyamuk sekaligus membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Dengan adanya pemantauan jentik secara berkala, kami berharap tercipta lingkungan yang lebih sehat dan aman dari ancaman DBD. Ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah desa dalam menjaga kesehatan bersama,” pungkasnya.(yk)

