BREAKING NEWS

Arak Tumbu, Simbol Kebersamaan dan Harapan Desa Donorojo Pacitan

Pacitan, netizenword.com - Rabu Wage, 28 Mei 2025 menjadi hari istimewa yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat Desa Donorojo. Pada hari itu, dilangsungkan upacara adat Bersih Desa yang dikemas secara apik oleh Pemerintah Desa Donorojo dalam sebuah acara bertajuk Arak Tumbu.

Prosesi arak-arakan dimulai dari Kantor Desa menuju Rumah Kepala Desa Donorojo, Slamet Widodo. Acara berlangsung khidmat dan penuh makna, mencerminkan kekentalan budaya dan semangat kebersamaan warga.

Tumbu, yaitu wadah tradisional yang berisi hasil bumi seperti padi, ketela, jagung, sayur-mayur, dan berbagai hasil tani lainnya, menjadi simbol utama dalam arak-arakan ini. Makna filosofis dari tumbu adalah harapan agar seluruh masyarakat dari 10 dusun di Desa Donorojo dapat hidup dalam suasana yang adem, ayem, tentrem, serta dijauhkan dari segala marabahaya.

Sesampainya di rumah kepala desa, isi tumbu tersebut dibagikan kepada seluruh warga yang hadir. Pembagian ini menjadi lambang kebersamaan dan rasa memiliki (handarbeni) masyarakat terhadap desanya.

Setelah prosesi Arak Tumbu selesai, malam harinya masyarakat dihibur dengan pertunjukan wayang kulit. Sebelumnya, acara juga dimeriahkan dengan pertunjukan Reog dan pengajian yang menambah kekhidmatan sekaligus hiburan bernuansa religius dan budaya.

Seluruh rangkaian acara berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Hal ini mencerminkan kuatnya rasa persatuan dan kebersamaan masyarakat Donorojo. Mereka tampak saling bercengkerama tanpa sekat, menunjukkan bahwa kerukunan telah mengakar kuat di berbagai lapisan masyarakat.

Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pacitan, Ketua Karang Taruna Kabupaten Pacitan, unsur Forkopimca, serta tokoh masyarakat Kecamatan Donorojo.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Donorojo, Slamet Widodo, menyampaikan harapan besar melalui acara ini:

“Acara ini diharapkan menjadi simbol bagi kita, masyarakat Desa Donorojo. Tumbu sebagai wadah menggambarkan bahwa semua aspirasi masyarakat dapat ditampung di sini. Harapannya, masyarakat akan terus saling menghargai, menghormati, dan hidup dalam suasana adem, ayem, tentrem, loh jinawi,” ujar Slamet.

Dengan semangat kebersamaan yang terjaga, tradisi Arak Tumbu menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan antarmasyarakat serta melestarikan kearifan lokal yang sarat makna.(sus)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar