🔲 UPDATE

Sejarah Monumen Ting Bolong Ponorogo

Monumen Ting Bolong, Jalan Gajah Mada Ponorogo.

Ponorogo menjadi sasaran Agresi Militer Belanda II sekitar Desember 1948 sampai Januari 1949, karena menjadi rute gerilya Jenderal Sudirman.

Pertempuran demi pertempuran terjadi, dan salah satunya terjadi di lokasi Ngepos Bangunsari. Tentara Belanda mendapat serangan para pejuang dari arah timur. 

Baku tembak terjadi di lokasi antara jembatan (sekarang Jl. Gajah mada) dengan Pos tentara Belanda (sekarang ujung selatan Jl. HOS Cokroaminoto). 

Pertempuran heroik tersebut sebenarnya tidak imbang jika dilihat dari perspektif persenjataan dan ketrampilan strategi perang. Namun Laskar tentara Ponorogo tetap menunjukkan semangat warok yang siap sedia membela kehormatan Bangsa meskipun taruhan nyawa.

Peluru-peluru senapan otomatis Belanda menewaskan 12 ksatria Ponorogo yang menjadi syahid dalam pertempuran tersebut. Para pahlawan ini tidak dikenal namanya dan konon dimakamkan di pemakaman Bibis Kepatihan (area timur dengan kode nisan batu bata). 

Selain itu peluru juga ada yang nyasar ke arah “ting” lampu penerangan jaman dulu dan menyebabkan “bolong” berlubang sehingga peristiwa itu dikenal dengan nama “pertempuran ting bolong”. Selanjutnya di lokasi sebelah selatan jalan, pada sekitar tahun 1962, dibangun monumen oleh seorang seniman Ponorogo bernama Sayogyo, lulusan ASRI Jogja angkatan pertama. 

Monumen itu berupa patung pejuang tentara tanpa topi sedang membawa senjata, disebut Monumen Ting Bolong.(*)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar