PAMEKASAN ;- Bupati Pamekasan periode 2018-2023, H. Badruttamam, turut prihatin dan mengecam mengapa peristiwa Kanjuruhan ini terjadi.
Sesungguhnya menurut Bupati Pamekasan jika saja para pihak sejak dan tidak berpikir hanya untuk kepentingan diri sendiri, tugas dan tanggung jawab semata maka peristiwa ini seharusnya tidak terjadi.
Saat ini semua sudah terjadi, meskipun peristiwa ini membawa banyak korban, merugikan dan mengecewakan semua pihak.
"Kapolri sudah dengan cepat memproses secara hukum dan mengetahui sudah ada 6 orang yang dijadikan tersangka, dan tentu saja ini menjadi pembelajaran bagi kita semua," katanya Bupati Pamekasan.
Ia berharap tidak akan terulang lagi kejadian Kanjuruhan dalam dunia persepak bolaan.
"Nyawa manusia lebih berarti dari segalanya, jika memang harus ada yang rusak (stadionnya) biarlah sepanjang nyawa masih tetap terlindungi dan terayomi," kata H. Badruttamam, Bupati.
Kepada panitia penyelenggara, ia meminta janganlah demi sebuah bahkan, apalagi demi sebuah bisnis lalu diabaikan apalagi terabaikan.
Menurut Bupati Pamekasan keamanan itu justru lebih utama dari sekedar berbisnis, tidak ada nada bisnis ketika situasi aman, sebaliknya situasi yang aman akan mendorong tumbuhnya bisnis.
"Oleh sebab itu mari bangun kerjasama yang baik, janganlah menonjolkan ego dan kepentingan diri atau kelompok, keamanan itu tidak akan tercapai tanpa ada kerjasama semua pihak," tegas dia.
Kepada para pemain ia juga meminta bermain dan bertanding dengan sportif.
"Apalah artinya sebuah kemenangan jika semua itu diperoleh dengan cara curang," tambah Bupati Pamekasan.
Olahraga adalah saran akita bergembira, bermain sekaligus membangun semangat perjuangan atau kepahlawanan dengan berlatih dan sekaligus menaikkan harga diri bangsa.
"Cara bermain yang tidak sportif dan curang akan sangat mempengaruhi semangat dan jiwa para pendukung dan dukungan juga secara sportif," tambahnya.
Sepak bola harus terus berlanjut dan dikembangkan, dengan perlu dari hal-hal yang tidak seperti korban jiwa, apalagi sampai bermusuhan secara bebuyutan.
Masih menurut Bupati Pamekasan,Salah satu yang harus diperbaiki adalah bagaimana penyelenggaraan sepakbola ini dapat berjalan dengan tertib dan aman.
Bupati Pamekasan menegaskan para pihak yang mencoba menunggangi musibah ini sebagai alat untuk mencari dan mendapatkan popularitas, yang berharap di masa depan kontestasi politik, untuk berhenti.
"Berhentilah!!!, jika anda terus menerus begini, yakinlah masyarakat Indonesia sudah semakin cerdas, anda justru tidak akan mendapatkan tempat di hati masyarakat Jatim," pungkasnya. (**)