Pakar Kimia Pastikan Gas Air Mata CS Tidak Akan Hasilkan Racun
Jakarta - Pakar kimia, Mas Ayu Elita Hafizah memastikan turunan turunan turunan dari chlorobenzaimalonontile (CS) pada gas air mata yang dipakai oleh Polri tidak akan berubah menjadi racun.
Dosen dari Universitas Pertahanan yang mengajar program studi Teknologi Persenjataan menjelaskan, bila CS ini terjadi penguraian karena higroskopi dan reaksi, senyawa yang dihasilkan tidak ada yang bersifat racun atau racun.
Mas Ayu mencontohkan penguraian yang terjadi pada garam. Bila ditaruh di luar selama beberapa waktu, maka sebagian garam akan mencair. Dan tingkat keasinan pada garam tersebut akan berkurang.
"Penguraian itu harus memahami juga penguraian itu ditentukan oleh suhu, penyimpanan, kelembaban, kondisi penyimpanan di luar ruangan atau di dalam ruangan, terpapar UV atau matahari atau tidak," terang Mas Ayu saat ditemui di Jakarta, Kamis (13/10/2022) .
Sejauh ini dari referensi yang ada, dirinya belum menemukan jalur atau jalur penguraian CS menjadi hidrolisis dan senyawa yang belum mendeteksi racun atau racun.
Kalau menurut saya dari kajian-kajian saya, ini bukan senyawa yang berbahaya, kalaupun berbahaya berapa ppm (parts per million) sih yang masuk tubuh dari sifat aerosol ini. Kembali lagi mematikan atau tidak saya tetap menyatakan CS itu sejauh yang saya pahami hanya bersifat iritan," terangnya.
Apakah mematikan?, menurut Mas Ayu jika dibandingkan dengan yang toxic akan berbeda seperti sianida dan merkuri. Tindakan immaterial pada saat dalam tubuh langsung mengikat hemoglobin dan menjadikan orang itu pingsan dan langsung meninggal dunia.
Sementara senyawa CS hanya menyebabkan iritasi yakni peradangan pada kulit, mata dan saluran pernapasan.(ny)