SURABAYA - Sungguh pilu apa yang dialami oleh Tamin, (65) warga Dusun Jegrek RT 7, RW 3, Desa Njegrek Modo, Kabupaten Lamongan ini. Apa lagi kondisi kesehatan yang mengalami sakit sakitan, rumah pun tak layak huni yang terbuat dari anyaman bambu.
Tamin sendiri, sejak lahir seorang difabel. Saat ini ia hanya tinggal berdua bersama anaknya Anang, yang sekolah kelas 1 SMA yang juga sama dengan seorang difabel.
Anang, yang seharusnya mengenyam pendidikan harus sering bolos sekolah yang dikarenakan harus merawat Tamin, (Bapaknya) yang saat ini dalam kondisi sakit.
Anang, harus merawat bapaknya yang sering BAB. Maupun membuang udara kecil, sehingga harus membuang ke belakang rumah, karena rumah yang ditinggali saat ini tidak memiliki MCK. Terlebih lagi, Tarmin sendiri tak bisa melakukan sendiri yang butuh bantuan anaknya.
Tidak hanya kondisi kesehatan maupun rumah yang sudah tak layak huni. Tarmin juga sering tidak memakai baju sakit karena yang dideritanya.
Kondisi yang dialami warga lamongan inipun kemudian mendapat perhatian dari Aipda Purnomo, salah satu Anggota Binmas Polres Lamongan. Yang mendatangi rumah hingga melihat kondisi langsung kehidupan pak Tarmin dan anaknya.
"Keluarga Pak Tarmin. Dulu pernah dapat rezeki untuk bedah rumah dan juga bantuan lain, namun pak tarmin juga membutuhkan biaya untuk pengobatan dirinya ke Rumah Sakit," kata Aipda Purnomo, saat melihat langsung di rumahnya.
Selain mendapatkan bedah rumah, pak tarmin juga pernah memiliki hewan peliharaan berupa kambing. Karena tidak ada biaya untuk memenuhi hidupnya, sehingga kambing pun dijual untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kami berdoa bisa segera lagi membawa sepeda untuk dipakai Nanang sekolah dan dua ekor kambing untuk memelihara Nanang untuk menghemat. Dan juga buatkan MCK untuk pak tarmin," tambahnya.
Sementara itu, Dir Binmas Polda Jatim, Kombes Asep irpan rosadi, menyebutkan, apa yang telah dan tengah dilakukan Aipda Purnomo adalah salah satu wujud nyata pemecahan masalah atau pemecahan masalah sosial oleh Polri bersama dengan masyarakat.
"Pak Purnomo dengan Yayasan Berkas dan komunitas peduli sosial dari berbagai daerah telah membuktikan. Bahwa jika kita bersama-sama mengelola sesuatu maka hasilnya akan luar biasa," jelasnya.
"Sudah banyak ODGJ, orang terlantar, anak yatim, serta masyarakat lain yang membutuhkan pertolongan atau bantuan, dibantu oleh Pak Pur dan komunitasnya," sambung dia.
Terima kasih untuk pemerintah setempat dan banyak pihak yang telah ikut mendukung kegiatan peduli sosial yang digagas oleh pak Purnomo.
"Ini menginspirasi kita semua, bahwa waktu yang paling tepat untuk berbuat baik dan bermanfaat bagi sesama itu adalah sekarang," tutup dia.(hum)