--> Rute Perjalanan Raden Wijaya Dari Singhasari Menuju Madura Tahun 1292 | Netizen Word
🌐 NETIZEN WORD - Berbagi Untuk Anda || merupakan PlatForm digital, cocok untuk anda yang suka dan hobby menulis, Mendidik para generasi muda dalam pembuatan konten - konten positif || 🌐 Medsos : @netizenword (Fanspage/Fb, IG, YouTube)

Rute Perjalanan Raden Wijaya Dari Singhasari Menuju Madura Tahun 1292


Nararya Sanggramawijaya atau yang lebih terkenal dengan nama Raden Wijaya, adalah pendiri Kerajaan Majapahit yang pada tahun 1292 memimpin pasukan Singhasari menghadapi serangan tentara Glang-glang di utara.

Semula ia mengejar musuh, namun kemudian berubah jadi dikejar musuh, hingga akhirnya mengungsi ke Madura, untuk bekerja sama dengan Arya Wiraraja di Songeneb.

Kisah perjalanan Raden Wijaya ini terdapat dalam prasasti Kudadu, yang dikeluarkan pada tahun 1294.

Saat itu Raden Wijaya telah berhasil mengalahkan Prabu Jayakatwang dan mendirikan Kerajaan Majapahit.
Prasasti tersebut merupakan piagam penghargaan kepada pemimpin Desa Kudadu yang telah melindungi dirinya saat dikejar-kejar pasukan musuh pada tahun 1292.

Berikut adalah kutipan terjemahan dari prasasti tersebut, khusus pada bagian yang menceritakan rute perjalanan Raden Wijaya dari Singhasari menuju Madura :

Sri Maharaja (Kertarajasa Jayawardhana) dulu saat belum menjadi raja, dan masih bernama Nararya Sanggramawijaya, saat itu Beliau dalam kesedihan karena dikejar-kejar musuh hingga sampai ke Kudadu.

Penyebabnya ialah, Sri Kertanagara berpulang ke alam Siwa-Buddha karena diserang Sri Jayakatyeng dari Glang-glang, yang berubah menjadi musuh, berlaku curang, mendurhakai sahabat, mengingkari perjanjian, terdorong nafsu ingin menyirnakan Sri Kertanagara di negara TUMAPEL.
Ketika pasukan Sri Jayakatyeng terdengar telah sampai di JASUN WUNGKAL, Sri Kertanagara pun mengutus Sri Maharaja dan Sang Ardharaja untuk menghadapi mereka. Sang Ardharaja adalah menantu Sri Kertanagara yang juga putra Sri Jayakatyeng.


Maka, berangkatlah Sri Maharaja dan Sang Ardharaja dari negara Tumapel. Sesampainya di KEDUNG PELUK, Sri Maharaja bertemu musuh, dan berperang melawan mereka. Pihak lawan kalah dan melarikan diri, tidak diketahui berapa jumlah korban yang tewas.

Sri Maharaja dan pasukannya bergerak sampai di LEMBAH, di sana tidak bertemu musuh. Kemudian Sri Maharaja bergerak ke barat menuju BATANG, di sana mereka bertemu musuh tetapi tidak melawan. Musuh pun bergerak mundur.

Sri Maharaja bergerak dari Batang, sampai di KAPULUNGAN dan bertemu musuh. Terjadilah pertempuran di sebelah barat Kapulungan.

Pihak musuh kalah dan banyak yang terluka. Sri Maharaja dan pasukannya bergerak lagi dan sampai di RABUT CARAT. Tidak lama kemudian, terlihat musuh datang dari arah barat.

Sri Maharaja dan pasukannya pun menghadapi mereka. Banyak musuh yang tewas dan melarikan diri. Semuanya takluk melawan Sri Maharaja. Pada saat itulah terlihat bendera musuh berkibar-kibar di sebelah timur HANIRU, merah dan putih warnanya.

Melihat bendera itu, Sang Ardharaja menyarungkan senjata, lalu melarikan diri menuju Kapulungan. Hal ini membuat pasukan Sri Maharaja (Sanggramawijaya) menjadi rusak, namun Beliau tetap berbakti kepada Sri Kertanagara.

Oleh sebab itu, Beliau tetap tinggal di Rabut Carat, kemudian bergerak ke utara sampai di PAMWATAN APAJEG di seberang utara sungai. Saat itu pengikut Sri Maharaja berjumlah enam ratus orang.

Pagi harinya, musuh datang menyerang. Pasukan Sri Maharaja melawan mereka. Tentara Sri Maharaja semakin berkurang, karena ada yang melarikan diri meninggalkan Beliau.

Sri Maharaja berniat menuju ke TERUNG, untuk meminta bantuan akuwu di sana yang bernama Rakryan Wurwagraja yang dulu dilantik oleh Sri Kertanagara, dengan harapan bisa memperoleh bala bantuan dari sekitar timur Terung. Para pengikut pun ikut senang atas rencana ini.

Sri Maharaja dan pasukan berangkat menuju KULAWAN pada malam hari, karena takut bertemu musuh yang berjumlah sangat banyak.

Namun, sesampainya di sana, mereka justru bertemu musuh. Karena dikejar-kejar musuh, Sri Maharaja pun bergerak ke arah utara, mengungsi ke KEMBANGSRI.

Di sana pun Sri Maharaja bertemu musuh, dikejar-kejar dan berlari ke arah utara, menyeberangi sungai.

Para pengikut Beliau berenang dengan tergopoh-gopoh, banyak yang mati hanyut, dan banyak pula yang terkejar musuh lalu ditusuk tombak. Mereka yang selamat melarikan diri tak tentu arah, sehingga pengikut Sri Maharaja hanya tinggal dua belas orang saja yang mengawal Beliau.

Siang harinya, Sri Maharaja dan para pengikut sampai di KUDADU dalam keadaan lapar, letih, dan berduka. Kepala desa Kudadu menyambut mereka dan memberikan bakti berupa makanan, minuman, nasi, semua dipersembahkan kepada Sri Maharaja.

Kepala desa Kudadu juga memberikan tempat persembuyian kepada Sri Maharaja dan pasukannya agar tidak ditemukan musuh. Kemudian, kepala desa Kudadu menunjukkan jalan dan mengantarkan Sri Maharaja hingga sampai ke REMBANG, ketika Beliau (Sanggramawijaya) berniat mengungsi ke MADURA .

Dari kutipan prasasti di atas, kita temukan nama-nama tempat, yaitu Tumapel, Jasun Wungkal, Kedung Peluk, Lembah, Batang, Kapulungan, Rabut Carat, Haniru, Pamwatan Apajeg, Terung, Kulawan, Kembangsri, Kudadu, Rembang, Madura. Marilah kita bahas satu persatu rute yang dilewati Raden Wijaya dalam peristiwa di tahun 1292 tersebut.

TUMAPEL
Tumapel adalah nama kerajaan yang dipimpin Sri Kertanagara, yaitu mertua Raden Wijaya.

Menurut Kakawin Nagarakretagama, kerajaan ini memiliki ibu kota bernama Singhasari. Tidak perlu diragukan lagi, wilayah yang dahulu bernama Singhasari saat ini bernama Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

JASUN WUNGKAL
Ketika pasukan Glang-glang telah terdengar sampai di Jasun Wungkal, Sri Kertanagara mengutus Raden Wijaya dan Ardharaja untuk menghadapi mereka.

Secara harfiah, Jasun berarti bawang, dan Wungkal berarti batu. Jasun Wungkal berarti Bawang Batu.

Di manakah letaknya? Apakah Jasun Wungkal saat ini bernama Kota Batu? Tidak mungkin. Kota Batu terletak di sebelah barat Kecamatan Singosari, sedangkan Kapulungan, yaitu tempat terjadinya pertempuran antara pasukan Raden Wijaya dan musuh terletak jauh di utara (akan dibahas di bawah).

Dengan kata lain, Kapulungan harus terletak di antara Tumapel dan Jasun Wungkal. Ada pendapat bahwa Jasun Wungkal sekarang bernama Desa Watukosek, yang terletak di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Ada pula pendapat bahwa Jasun Wungkal sekarang bernama Dusun Bangkal, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Akan tetapi, Bangkal sendiri artinya adalah "pangkal", tentunya berbeda dengan Wungkal yang bermakna "batu".

Dalam hal ini tentunya Watukosek lebih masuk akal. Hanya saja perlu penelitian lebih lanjut, mengapa Bawang Watu bisa berubah jadi Watu Kosek.

Sekadar informasi, nama desa Jasun Wungkal kemudian digunakan oleh S. Tidjab dalam sandiwara radio Tutur Tinular sebagai tempat tinggal tokoh antagonis Mpu Tong Bajil sesudah Singhasari runtuh.

KEDUNG PELUK
Dari kutipan prasasti di atas, dapat dibayangkan bahwa pasukan Raden Wijaya bergerak dari Tumapel ke arah utara, sedangkan pasukan Glang-glang bergerak dari Jasun Wungkal ke arah selatan. Pertempuran pertama terjadi di Kedung Peluk.

Pada saat ini terdapat desa bernama Kedung Peluk di Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. Namun, lokasi ini letaknya terlalu jauh di utara Rabut Carat yang terletak di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan (akan dibahas di bawah).

Padahal, Rabut Carat seharusnya berada di utara Kedung Peluk. Dengan demikian, Kedung Peluk yang sekarang ada di Sidoarjo jelas tidak sama dengan Kedung Peluk yang ada prasasti Kudadu.

Kedung Peluk yang terdapat di prasasti harus dicari lokasinya di jalur antara Kecamatan Singosari (Malang) dan Kecamatan Gempol (Pasuruan).

LEMBAH dan BATANG
Pasukan Glang-glang di Kedung Peluk berhasil dipukul mundur oleh pasukan Raden Wijaya.

Jelas ini adalah siasat mundur untuk memancing Raden Wijaya agar semakin jauh meninggalkan ibu kota Singhasari di selatan. Dengan kata lain, rute mundurnya pasukan Glang-glang harus menuju ke arah utara.

Disebutkan dalam prasasti, bahwa Raden Wijaya mengejar musuh hingga ke Lembah. Saya kurang tahu di mana daerah yang dimaksud dengan Lembah tersebut.

Apakah lembah di sekitar Gunung Welirang? Ataukah mungkin Lembah itu sekarang bernama Desa Lemahbang, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan? Saya tidak berani memastikan. Secara makna sudah berbeda, meskipun secara bunyi mirip.

Setelah melewati Lembah, pasukan Raden Wijaya bergerak ke barat, hingga sampai di Batang. Di sana mereka bertemu musuh tetapi tidak terjadi perlawanan. Untuk lokasi Batang juga saya belum bisa memastikan.

KAPULUNGAN
Setelah melewati Batang, pasukan Raden Wijaya mengejar musuh hingga sampai di Kapulungan. Terjadilah pertempuran di sebelah barat Kapulungan.

Untuk identifikasi Kapulungan tidak terlalu sulit, karena sampai saat ini masih ada Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Lokasinya terletak di utara Kecamatan Singosari dan di sebelah selatan Desa Carat yang merupakan toponimi Rabut Carat (akan dibahas di bawah).

RABUT CARAT dan HANIRU
Setelah mengalahkan musuh di Kapulungan, pasukan Raden Wijaya bergerak lagi dan sampai di Rabut Carat.

Di sana pun mereka kembali mengalahkan musuh. Untuk identifikasi Rabut Carat tidaklah sulit karena saat ini masih terdapat Desa Carat di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Rabut Carat ini adalah tempat di mana Ardharaja memisahkan diri dari pasukan Raden Wijaya untuk kemudian bergabung dengan pihak musuh.

Penyebabnya ialah, terlihatnya bendera musuh di sebelah timur Haniru, berwarna merah dan putih. Entah di mana lokasi Haniru saat ini, yang jelas tidak boleh terlalu jauh dari Desa Carat.

PAMWATAN APAJEG
Rabut Carat adalah titik balik nasib Raden Wijaya dari yang semula mengejar musuh, berubah menjadi dikejar-kejar musuh. Ia dan pasukannya bergerak ke utara sampai di Pamwatan Apajeg.

Berdasarkan kemiripan toponimi, saat ini masih terdapat Desa Pamotan di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, yang lokasinya berada di utara Desa Carat, sehingga sesuai dengan berita pada prasasti.

TERUNG
Raden Wijaya yang dalam posisi terdesak berniat meminta bantuan Rakryan Wuru Agraja di Terung. Sampai saat ini masih terdapat desa bernama Terung Kulon dan Terung Wetan di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Posisinya terletak di arah barat laut Desa Pamotan.

KULAWAN
Dalam perjalanan menuju Terung, Raden Wijaya melewati Kulawan dan bertemu musuh di sana. Dengan kata lain, Kulawan harus terletak di antara jalur Kecamatan Porong dan Kecamatan Krian.

Kemungkinan besar, Kulawan saat ini terletak di Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo. Mengapa terletak di Tulangan? Karena dalam prasasti disebutkan bahwa rencana ke Terung gagal karena bertemu musuh di Kulawan, sehingga pasukan Raden Wijaya berbelok ke utara menuju Kembangsri (akan dibahas di bawah).

Sekadar informasi, sandiwara radio Tutur Tinular mengisahkan bahwa tokoh utamanya yang bernama Arya Kamandanu berasal dari Desa Kurawan.

Ada yang berpendapat bahwa, Kurawan diambil dari nama Wurawan, yang terletak di Madiun Selatan. Namun, hal ini jelas tidak tepat, karena Wurawan adalah tempat berdirinya Kerajaan Glang-glang, sehingga tidak mungkin Arya Kamandanu berasal dari tempat musuh berada.

Maka, yang paling memungkinkan adalah, Desa Kurawan dalam Tutur Tinular sama dengan Desa Kulawan dalam prasasti Kudadu.

KEMBANGSRI
Menurut prasasti Kudadu, pasukan Raden Wijaya dikejar-kejar musuh dari Kulawan menuju ke utara, hingga sampai di Kembangsri. Dengan kata lain, perjalanan menuju Terung di arah barat laut gagal total dan berubah menjadi ke utara.

Secara toponimi, di sebelah utara Kecamatan Tulangan saat ini terdapat Desa Bangsri di Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Dalam prasasti disebutkan bahwa para pengikut Raden Wijaya banyak yang tewas hanyut di sungai dekat Kembangsri. Sungguh kebetulan, bahwa di Desa Bangsri saat ini pun masih terdapat sungai pecahan Kali Brantas.

KUDADU dan REMBANG
Setelah melewati Kembangsri menuju ke utara, Raden Wijaya diterima oleh kepala Desa Kudadu dan bersembunyi di sana. Dengan kata lain, Kudadu terletak di sebelah utara Kembangsri. Kemudian, kepala Desa Kudadu mengantarkan Raden Wijaya menuju ke Rembang untuk selanjutnya mengungsi ke Pulau Madura.
Jika Kembangsri sama dengan Desa Bangsri, maka Kudadu mungkin sama dengan Desa Bringinbendo atau Desa Sambibulu, atau Desa Gilang yang posisinya terletak di antara Bangsri dan Rembang.

Adapun Rembang secara kemiripan toponimi dapat ditemukan saat ini, yaitu Desa Krembangan, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, yang lokasinya terletak di sebelah utara Bangsri. Selain itu, Krembangan juga terletak di dekat Kali Mas, yaitu pecahan Kali Brantas yang mengalir menuju Kota Surabaya dan akhirnya bermuara di Selat Madura. Itu artinya, Desa Krembangan sangat cocok sebagai lokasi Rembang dalam prasasti Kudadu.

Dengan demikian, identifikasi Rembang dengan Kecamatan Rembang di Kabupaten Pasuruan jelas kurang tepat, karena terlalu jauuuuhhhhhh Tidak mungkin Raden Wijaya menempuh risiko kembali ke selatan hanya untuk berlayar ke Madura. Apabila ia menempuh jalur Kali Mas jauh lebih masuk akal daripada putar balik ke selatan.

Selain itu, Rembang juga tidak mungkin sama dengan Kabupaten Rembang-Lasem di Jawa Tengah. Jelas itu pun terlalu melenceng. Mana mungkin Raden Wijaya yang punya niat hendak ke Madura harus pergi ke Lasem terlebih dahulu? Ini jelas tidak masuk akal.

Demikian, sedikit ulasan dari saya yang masih perlu banyak dikoreksi, karena saya hanya membaca buku dan peta, tidak datang langsung ke lokasi.




___________________________________
Kediri, 1 November 2017
Oleh : Heri Purwanto

Sumber bacaan : Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya karya Prof. Dr. Slamet Muljana (Bhratara 1979) dan Atlas Jawa Timur karya A. Chaldun (Karya Pembina Swajaya 2004).

👁️‍🗨️ Dibaca :


📊 Post Terbaru Lainnya...$type=carousel




💫 Info RAMADHAN$type=carousel

🧿 S O R O T A N$type=carousel

⚖️ HUKUM$type=carousel


Nama

1 Abad PSHT,1,501,1,Aceh,1,AHY,3,Air Bersih,1,Air Terjun Coban Drajat,1,AJI,1,AMSI,1,Andi Raya,1,Angkung,1,Anies Baswedan,1,APDI,1,Artikel,63,Bakesbang,1,Baksos,65,Bali,20,Balikpapan,1,Balon Laka - Lantas,3,Balon Lebaran,3,Balon Udara,17,Bandung,3,Bangkalan,21,Bangkinang,1,Banjarmasin,1,Banjir,17,Bansos,17,Banten,3,Banyumas,1,Banyuwangi,47,Batik,1,Batu,1,Batu Aquamarine,1,Batu Pirus,1,Bawaslu,11,Baznas,3,BBM,1,Bedah Rumah,5,Bekasi,2,BEM,2,Bendungan Bendo,1,Berbagi,2,Berdirinya Madiun,1,Berit,1,Berita,448,Bhayangkari,34,Binrohtal,1,Bitung,1,Blitar,28,Blora,3,BLT DD,1,BNPT,1,Bojonegoro,35,Bondowoso,41,Boyolali,1,BPD,2,Bpjs,1,BPN,6,BPS,1,BPSDM,1,Brebes,2,Brimob,7,Buah Matoa,1,Budaya,20,Bukit Cumbri,1,Bukit Soeharto,1,Bullying,4,Burung Langka,1,Cegah Covid-19,141,Cerita Bermakna,21,Cirebon,3,Cooling System,34,CPNS,1,Cuaca,18,Curanmor,1,Daerah,7,Daftar Raja - Raja Majapahit,1,DAMRI,1,Dana Desa 2020,3,Dana Desa 2021,1,Daya Spiritual,5,DBD,3,Dekopin,1,Demak,3,Denpasar,1,Depok,1,Desa Bancar,6,Desa Bersinar,1,Desa Bogem,1,Desa Bogoarum,1,Desa Carangrejo,1,Desa Geplak,1,Desa Ginuk,1,Desa Gondowido,1,Desa Jatigembol,1,Desa Karangpatihan,2,Desa Kertobanyon,1,Desa Koripan,1,Desa Kranggan,1,Desa Manuk,1,Desa Membangun,1,Desa Nongkodono,1,Desa Pager,1,Desa Purwosari,1,Desa Turi,1,Desa Wayang,1,Dewan,64,Dewan Pers,5,Dewi Srikandhi,1,Dinas Perkim,1,Dompet Dhuafa,1,Donor Darah,4,DPC Partai Perindo Madiun Kota,1,DPD RI,1,DPR RI,5,DPRD,12,DPRD Kota Madiun,2,DPRD Ponorogo,7,Drumband,1,Dunia Spiritual,7,Duta Lalu Lintas,1,Ekonomi,55,Elektronik,1,Erupsi Semeru,9,Fenomena Alam,7,FLS2N,1,G20,2,Ganjar Pranowo,1,Gas Elpiji,2,Giat,310,Gontor Ponorogo,1,GPDRR,1,Grebeg Mulud,1,Grebeg Suro,7,Gresik,49,H. Ipong Muchlissoni,4,H. Muhtarom S.Sos,1,Hardiknas,1,Hari Amal Bhakti Kemenag,1,Hari Anak Nasional,1,Hari Bhayangkara,25,Hari Bumi,1,Hari Buruh,5,Hari Gizi Nasional,1,Hari Ibu,1,Hari Ikan Nasional,1,Hari Kartini,1,Hari Nusantara,1,Hari Santri,2,Hari Tari Sedunia,1,Hari Valentine,1,Harkopnas,1,Harlah Pancasila,2,Hj. Sri Wahyuni,5,HKN,2,Hoegeng Award,1,HPN 2020,1,HPN 2023,1,HPN 2024,7,HSN,1,Hukum,10,HUT RI,3,IKN,3,IKS PI,1,Imlek,1,IMO,7,Imunisasi,2,INCAR,1,Inda Raya,20,Info kesehatan,24,Intan Jaya,52,IPHI,1,IPSI,1,Iptek,20,IPW,1,Jajanan Daerah,4,Jakarta,76,Jambi,1,jate,1,Jateng,3,Jatim,223,Javanese Spiritual,12,Jawa Barat,2,Jawa Tengah,5,Jayapura,5,Jejak Spiritual,11,Jemaah Haji,2,Jember,48,JLS,2,Jombang,22,JTI,1,Jum'at Berkah,2,Jum'at Bersih,4,Jum'at Curhat,58,Kabar-kabari,3,Kabupaten Lengkap,1,Kabupaten ODF,1,Kahupaten Prnajam Paser,1,KAI,1,KAI Daop 7 Madiun,1,Kajari,1,Kalimantan Barat,1,KalTim,3,Kampar,1,Kampung KB,1,Kampung Kertoembo,1,Kampung Pancasila,1,Kampung Tangguh Semeru,5,Kamtibmas,131,Kantor Imigrasi Ponorogo,1,Kapolri,227,Karanganyar,1,Kasus,565,KDRT,1,Keamanan,20,Kebakaran,7,Kebangsaan,1,Kebersihan,6,Kec. Sampung,1,Kecamatan Bungkal,3,Kecamatan Kegunggalar,1,Kecamatan Pulung,1,Kecamatan Siman,1,Kecamatan Sukomoro,1,Kediri,25,Kediri Kota,17,Kekeringan,10,Kemenhan,1,Kependudukan,1,Kereta Api,1,Keris,11,Kesehatan,42,KI Award,1,Kinemaster,1,Kirab Merah Putih,2,KJJT,1,KKD,2,Knalpot Brong,3,Kodim 0802/Ponorogo,161,Kodim 0803/Madiun,1,Kodim 0804/Magetan,4,Kominfo,11,Kompolnas RI,5,Konawe Sulawesi Tenggara,1,Kopwan,2,KOSTI,1,Kota Blitar,5,Kota Kreatif Dunia,1,Kota Magelang,2,Kota Semarang,2,Kota Tegal,1,KOTEKA,1,KPPS,5,KPU,34,KSPPS BMT Halaqoh,1,KTT ASEAN,10,Kue Klepon,1,Kuliner,14,Kunker,1,Kutai Kartanegara,1,KWP,1,Labuan Bajo,5,Laka - Lantas,15,Lamongan,34,Landak,1,Lanny Jaya,1,Lasmini,1,LAZISNU,3,Lebanon,16,Lebaran 2022,8,Lebaran 2023,15,Lebaran 2024,26,Lemhannas RI,1,Literasi Digital,5,Lumajang,35,Madiun,80,Madiun Kota,71,Magetan,83,Mahfud MD,2,MAHUPIKI,3,Makan Gratis,1,Makasar,1,Malang,61,Malang Kota,64,Maluku,1,Manokwari Selatan,1,Masjid Kuncen,1,Media Siber,1,Medsos,1,Merauke,1,Miras,5,Mitos - Mistik,12,Mobil Covid Hunter,1,Mojokerto,48,Mojokerto Kota,27,Monumen Reog Ponorogo,1,Mudik 2022,7,Mudik 2023,34,Mudik 2024,9,MUI,2,Musdes,2,Museum Mpu Tantular,1,Museum Reog,1,Narkoba,85,Nasional,6,Natal,10,Nataru,12,Nawacita,2,Netizen Jatim,1,Nganjuk,25,Ngawi,36,NTB,2,NTT,3,NU,3,OKK,1,Olah raga,46,OMB,4,Ombudsman,1,Operasi Patuh,1,Operasi Zebra,7,Ops Aman Suro,1,Ops Ketupat,19,Ops Lilin,20,Ops Pekat,2,Ops Semeru,22,Ops Yustisi,20,Orang Meninggal,26,Outomotif,1,Pacitan,14,Palembang,1,Pamekasan,21,Pangan,29,Papua,49,Papua Barat,2,Papua Tengah,41,Partai Demokrat,1,Partai Gelora,1,Partai Gerindra,3,Partai Golkar,2,Partai NasDem,5,Partai PKB,1,Pasuruan,34,Pasuruan Kota,6,Pati,2,Pawitandirogo,1,PBB,1,PBVSI,1,PCC,1,PDI Perjuangan,2,Pegunungan Bintang,2,Pekanbaru,7,Pembangunan,33,Pemerintahan,12,Pemilu 2024,83,Pendidikan,86,Penemuan,8,Penghijauan,6,Penghijuan,1,PEPABRI,1,Perang Sarung,4,Peristiwa,230,Perlombaan,1,Pertanian,33,Perwosi,1,Pesilat Cilik,1,Pesona Indonesiaku,30,Petasan,15,Photo News,1,Pilkada,13,Pilkades,18,Pilsek Nawangan,1,Pisang Goreng,1,PKK Akademia,1,PKS Ponorogo,1,Platform Digital,3,PMII,3,PNS,1,Pokdarwis,1,Polda Banten,1,Polda Jateng,39,Polda Jatim,478,Polda NTB,1,Polda Sumbar,2,Polda Sumut,2,Polio,1,Polisi RW,23,Politeknik Negeri Madiun,1,Politik,2,Polres,185,Polres Balitung,1,Polres Bangkalan,38,Polres Banyuwangi,42,Polres Batu,55,Polres Blitar,15,Polres Blitar Kota,16,Polres Bojonegoro,31,Polres Bondowoso,41,Polres Gresik,24,Polres Jember,68,Polres Jombang,21,Polres Kampar,1,Polres Kediri,19,Polres Kediri Kota,45,Polres Kendal,1,Polres Kota Probolinggo,9,Polres Lamongan,31,Polres Landak,47,Polres Lumajang,34,Polres Madiun,24,Polres Madiun Kota,98,Polres Magetan,134,Polres Malang,94,Polres malang Kota,88,Polres Mojokerto,32,Polres Mojokerto Kota,17,Polres Nganjuk,32,Polres Ngawi,140,Polres Pacitan,21,Polres Pamekasan,31,Polres Pasuruan,21,Polres Pasuruan Kota,14,Polres Pekalongan,2,Polres Pekanbaru,1,Polres Ponorogo,680,Polres Probolinggo,44,Polres Puncak Jaya,64,Polres Purbalingga,1,Polres Salatiga,1,Polres Sampang,14,Polres Sidoarjo,13,Polres Situbondo,67,Polres Sragen,1,Polres Sukorejo,2,Polres Sumenep,20,Polres Tanjung Perak,42,Polres Tegal,1,Polres Torut,1,Polres Trenggalek,22,Polres Tuban,30,Polres Tulungagung,62,Polres Wonogiri,1,Polresta,2,Polresta Banyumas,6,Polresta Banyuwangi,5,Polresta Sidoarjo,28,Polrestabes Surabaya,78,Polri,643,Polsej Padas,1,Polsek Air Besar,76,Polsek Babadan,16,Polsek Badegan,20,Polsek Balong,20,Polsek Bungkal,6,Polsek Jambon,10,Polsek Jenangan,10,Polsek Jetis,2,Polsek Jiwan,2,Polsek Jogorogo,3,Polsek Karangjati,2,Polsek Kartoharjo,2,Polsek Kauman,2,Polsek Kedunggalar,3,Polsek Mlarak,24,Polsek Ngebel,9,Polsek Ngerambe,1,Polsek Ngrambe,11,Polsek Ngrayun,26,Polsek Padas,1,Polsek Pangkur,1,Polsek Paron,4,Polsek Pitu,1,Polsek Plaosan,1,Polsek Ponorogo,22,Polsek Pudak,7,Polsek Pulung,44,Polsek Sambit,6,Polsek Sampung,6,Polsek Sawahan,1,Polsek Sawoo,7,Polsek Siman,23,Polsek Sine,4,Polsek Slahung,21,Polsek Sooko,36,Polsek Sukorejo,63,Polsek Sumoroto,18,Polsek Taman,1,Polsek Tandes,1,Polsek Widodaren,2,Polwan,30,Ponorogo,372,Ponorogo Creative Festival,1,Ponpes Temboro,1,Porprov Jatim,1,PP Muhammadiyah,1,PPDB,1,PPK,1,PPWI,1,Prabowo - Gibran,4,Prabowo Subianto,3,Pramuka,1,Presiden Joko Widodo,11,Prestasi,65,Probolinggo,71,Probolinggo Kota,10,Program PTSL,11,PSHT,13,PSHT Pusat Madiun,2,PSHW-TM,2,PSSI,1,PT INKA,4,PTDH,1,Publik,23,Puncak Jaya,538,Pungli,1,Purbalingga,2,PWI,4,PWO Dwipa,1,Ramadhan,90,Rekor MURI,2,Release Akhir Tahun,2,Religi,31,Reog,12,Reog Singo Gemoeling,1,Resnarkoba,3,Reyog,3,Riau,7,Road Race,1,RS Darmayu,1,RS Dr. Sayidiman,1,RSPPN,1,RSUD Dr Harjono,1,RSUD dr Sayidiman,3,Rutan Ponorogo,3,S.Pd,1,S.Sos,1,Sabang,1,Samarinda,1,Sampang,20,Satlantas,68,Satpol PP,4,SBMR,1,Sejarah,154,Semarang,7,Sertijab,5,Service,1,Shalawat Asyghil,1,Sidoarjo,31,Simalungun,1,Sinergitas,1,Situbondo,17,SMK PGRI 1 Wlingi,1,SMK Yosonegoro,1,SMKN 1 Magetan,1,SMKN 2 Ponorogo,1,Sosial,55,SPBE,2,Srambang Park,2,Stunting,2,Sugiri Sancoko,10,Sukabumi,1,Sulsel,1,Sumatera Selatan,1,Sumatera Utara,3,Sumenep,19,Sunarto,1,Supriyanto,2,Surabaya,158,Surakarta,7,Suran Agung,1,Tanah Longsor,1,Tanaman Bermanfaat,32,Tari Massal,1,Tasikmalaya,1,TBC,1,Telaga Ngebel,5,Telaga Sarangan,1,TIK,1,Timika,12,Tingginambut,6,Tips Bermanfaat,7,Titik Nol,2,TK Kartika IV-20 Ponorogo,1,TMMD,5,TNI,277,Tokoh,43,TP PKK,18,TPPO,15,Tradisi,11,Transportasi,1,treng,1,Trenggalek,24,Tuban,6,Tulungagung,34,U-17,9,UCCN,1,UMKM,10,UMM,1,Umum,10,UNESCO,7,Unibraw,1,Universitas Muhammadiyah,1,Utama,3,Vaksinasi,123,Verawaty Thaib SIK,1,Virus Corona,20,Waduk Bendo,1,Wanaartha Life,1,Wayang,7,Wingko,1,Wisata,6,Wisata Daerah,77,Wisata Ponorogo,7,Wisata Religi,19,WTP,2,Yahukimo,8,Yogyakarta,3,Zona Integritas,1,
ltr
item
Netizen Word: Rute Perjalanan Raden Wijaya Dari Singhasari Menuju Madura Tahun 1292
Rute Perjalanan Raden Wijaya Dari Singhasari Menuju Madura Tahun 1292
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixHIwxU5lxr_J9v3-lTHz4-REQJy9uIDwXEnggE7-ZuBcjM3MDf8GP2DYM-QCn3qsTth77wxMOFAmSLlvpy09i8AliPDN8fI5Ykdzk6dA4Kstk69KFuVIgBcz4GdR8mgdk5a1iSuRyByfF/s320/IMG-20200521-WA0024.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixHIwxU5lxr_J9v3-lTHz4-REQJy9uIDwXEnggE7-ZuBcjM3MDf8GP2DYM-QCn3qsTth77wxMOFAmSLlvpy09i8AliPDN8fI5Ykdzk6dA4Kstk69KFuVIgBcz4GdR8mgdk5a1iSuRyByfF/s72-c/IMG-20200521-WA0024.jpg
Netizen Word
https://www.netizenword.com/2020/05/rute-perjalanan-raden-wijaya-dari.html
https://www.netizenword.com/
https://www.netizenword.com/
https://www.netizenword.com/2020/05/rute-perjalanan-raden-wijaya-dari.html
true
1914908294925827969
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy