--> Mengenang Perlawanan Adipati Pragola | Netizen Word
🌐 NETIZEN WORD - Berbagi Untuk Anda || merupakan PlatForm digital, cocok untuk anda yang suka dan hobby menulis, Mendidik para generasi muda dalam pembuatan konten - konten positif || 🌐 Medsos : @netizenword (Fanspage/Fb, IG, YouTube)

Mengenang Perlawanan Adipati Pragola


Adipati Pragola dari Pati yang merujuk pada dua orang tokoh yang keduanya pernah memberontak terhadap Kesultanan Mataram. Pada umumnya, para sejarawan menyebut Pragola I untuk yang menentang Panembahan Senopati tahun 1600, dan Pragola II untuk yang menentang Sultan Agung tahun 1627.

ADIPATI PRAGOLA 1

Nama aslinya adalah Wasis Jayakusuma, putra Ki Ageng Panjawi, saudara seperjuangan Ki Ageng Pamanahan. Istilah Pragola, didapatkannya setelah menukar kuda miliknya, dengan sapi kesayangan Panembahan Senopati yang disebut Pragola.

Konon, Panembahan Senopati ingin menukar sapi kesayangannya karena kuda Adipati Pragola memiliki kecepatan di atas rata-rata kuda umumnya. Kelak kakak perempuan sang adipati yang bernama Waskita Jawi menikah dengan Sutawijaya (Panembahan Senopati) putra Ki Ageng Pamanahan, dan melahirkan Mas Jolang.

Sutawijaya kemudian mendirikan Kesultanan Mataram tahun 1587, sebagai raja pertama bergelar Panembahan Senopati Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama Khalifatullah Tanah Jawa.

Sementara itu, Wasis Jayakusuma menggantikan ayahnya sebagai bupati Pati bergelar Adipati Pragola. Kakak Sang Adipati dijadikan permaisuri utama Panembahan Senopati bergelar Ratu Mas, sedangkan Mas Jolang diangkat sebagai putra mahkota dan kelak bergelar Panembagan Hanyakrakawati ayah dari Sultan Agung.

Antara Pati dan Mataram, kedudukannya sama atau sederajat. Meskipun begitu, Pada tahun 1590 Pragola ikut membantu Mataram menaklukkan Madiun.

Dikisahkan tak lama setelah Sutawijaya atau Panembahan Senopati berdamai dengan penguasa Surabaya Pangeran Panji Jayalengkara giliran Madiun mulai menunjukkan gelagat untuk melakukan pembelotan terhadap Mataram.
Madiun yang semula bergabung dalam wilayah Mataram Agung, pun mulai melakukan perlawanan. Dan penguasa Madiun, Pangeran Timur putra bungsu dari Sultan Trenggana (raja ketiga Kasultanan Demak Bintara) mulai angkat senjata.

Sikap penguasa Madiun itu ternyata mendapat dukungan dari Pangeran Panji Jayalengkara yang semula berdamai dengan Mataram atas saran perintah Susuhunan Adi Giri Parapen dari Giri Kedhaton yang bertindak sebagai mediator antara Mataram dan Surabaya.

Madiun mendapatkan sokongan 70 ribu bala tentara dari pasukan brang wetan, yakni Pangeran Panji Jayalengkara sang penguasa Surabhaya. Mereka bersiap-siap menggempur Mataram.
Sementara bala tentara Mataram saat itu hanya berjumlah 8.000 saja. Kekuatan yang tidak imbang sama sekali. Namun, Ki Juru Martani yang dikenal sebagai Adipati Mandaraka memiliki siasat tersendiri.

Sebelum perang head to head dimulai, Mataram mengirimkan seorang wanita cantik bernama Nyai Adisara.
Dia ditandu oleh 40 prajurit Jayantaka memberikan nawala (surat) yang berisi penyerahan diri Panembahan Senopati dan takluk kepada Penguasa Madiun Pangeran Timur.
Sontak, Madiun bersuka cita sehingga banyak pasukan brang wetan yang ditarik mundur meninggalkan barisan.

Di saat pasukan Madiun yang didukung pasukan brang wetan seperti Surabaya dan Madura lengah dan kehilangan kewaspadaan, Mataram mulai menggerakkan pasukannya!
Pasukan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sayap kanan, tengah dan kiri. Sayap kanan dipimpin Pangeran Singasari dengan bala tentara pesisir utara, yakni Demak.

Sayap tengah dipimpin penguasa Pathi Pesantenan Adipati Pragola, putra Ki Ageng Penjawi dengan kekuatan balatentara dari Pathi dan Pajang. Sedangkan sayap kiri dipimpin Pangeran Mangkubumi dari Mataram sendiri.

Dengan kondisi yang lengah, Madiun digempur habis-habisan dari berbagai penjuru dan akhirnya berhasil dijebol. Pangeran Timur yang sudah sepuh dilarikan pasukan khusus Surabaya dan Madura menuju Wirasaba.
Naas, putri penembahan Madiun, Dyah Retna Dumilah tertinggal di kedhaton. Namun, putri penguasa Madiun ini ternyata mahir bermain keris.

Melihat hal itu, Panembahan Senopati turun tangan melawan Dyah Retna Dumilah.
Tanpa serangan balik, Panembahan Senopati lantas meringkus putri penguasa Madiun itu dengan mudah. Tetapi bukannya dihukum, Dyah Retna Dumilah justru diperistri oleh Panembahan Senapati.

Murka Sang Penguasa Pathi
Melihat kenyataan itu, Adipati Pragola murka! Penguasa Pathi Pesantenan, putra Ki Ageng Penjawi itu marah besar karena Panembahan Senopati menikahi putri Madiun dalam keadaan perang.

Adipati Pragola lantas menarik mundur pasukan Pathi dari barisan Mataram tanpa pamit. Sejak saat itu, hubungan Pathi dan Mataram menjadi renggang, bahkan terlibat pertikaian.

Peristiwa ini membuat Pragola sakit hati karena khawatir kedudukan kakaknya Ratu Mas Waskita Jawi terancam oleh istri barunya Dyah Retna Dumilah. Ia menganggap perjuangan Panembahan Senopati sudah tidak murni lagi.

Pemberontakan Pati pun meletus tahun 1600. Daerah-daerah di sebelah utara Pegunungan Kendeng dapat ditaklukan Pragola.

Panembahan Senopati mengirim Mas Jolang untuk menghadapi pemberontakan Pragola. Kedua pasukan bertemu dekat Prambanan. Pragola menolak untuk melawan keponakannya, dan ia meminta Panembahan Senopati sendiri yang menghadapinya.

Namun, keponakannya bersikeras untuk melawan pamannya. Dan untuk membuat keponakannya itu mengurungkan niatnya, Adipati Pragola memukulkan gagang tombak hingga mengenai pelipis keponakannya hingga berdarah.

Mengetahui anaknya terluka, Ratu Mas sudah merelakan kematian adiknya, Adipati Pragola. Meskipun begitu, Panembahan Senopati tidak pernah datang untuk melawan sang adipati. Hingga akhirnya Adipati Pragola mundur, lalu membuat pertahanan di Gunung Pati, Semarang.


Hingga akhir hayatnya, Panembahan Senopati tidak pernah muncul untuk menghadapi Adipati Pragola. Sang adipati wafat, dan dikebumikan di Gunung Pati, Semarang.

ADIPATI PRAGOLA 2

Wasis Jayakusuma II, putra dari Wasis Jayakusuma I atau Adipati Pragola I. Adipati Pragola II, beristrikan Raden Ajeng Tulak atau Ratu Mas Sekar yang merupakan Adik dari Sultan Agung. Maka, Adipati Pragola II tidak lain adalah adik ipar dari Sultan Agung, sang penguasa Mataram. Cucu Ki Ageng Penjawi ini memerintah Kadipaten Pati dengan arif bijaksana sehingga rakyatnya merasa aman sejahtera.

Pada masa kepemimpinanya, Sang Adipati meneruskan kebijakan ayahnya, yang menyatakan bahwa Pati dan Mataram sederajat. Karena hal ini, sang adipati tidak mau mengikuti Pisowanan Agung yang diwajibkan bagi bawahan Mataram.

Awalnya, Sultan Agung masih membiarkan ketidakhadiran adik iparnya itu. Karena daerah Pati, termasuk wilayah basis kekuatan bagi Mataram, dan Kadipaten yg paling kuat karena satu-satunya wilayah yang belum terkalahkan. Sehingga, jangan sampai melakukan pemberontakan.

Akhir dari hubungan Mataram - Pati, adalah dengan meletusnya perang Pati. Sebab perang ini adalah, penyerangan Pati ke Jepara karena sebuah konflik. Namun, oleh Patih Endranata, Pati dilaporkan akan memberontak dari Mataram.

Alkisah, Adipati Pragola II dalam nenjalankan roda pemerintahan di Kadipaten Pati mendapat dukungan penuh dari enam tumenggung. Ke enam Tumenggung tersebut yaitu, Tumenggung Mangunjaya, Ki Kenduruan, Ramananggala, Tohpati, Sawunggaling, dan Sindurejo. Mereka telah bersumpah setia untuk membela buni Pati hingga titik darah penghabisan.

Ketika Mataram sedang memusatkan perhatian menyusun kekuatan untuk menggempur daerah Surabaya, Adipati Pragola II berselisih dengan pembesar di Jepara.

Perselisihan tersebut hingga memuncak dan sang Adipati Pragola mengirim ke enam Tumenggung ke Jepara untuk menyelesaikannya.
Keesokan harinya dengan seribu prajurit tempat kediaman penguasa Jepara di porakporandakan hingga rata dengan tanah. Patih Jepara Ki Laksana marah atas peristiwa tersebut dan pergi melapor ke penguasa Mataram.
Ki Laksana sampai di Mataram di terima oleh Tumenggung Endranata. Patih Ki Laksana melapor bahwa Adipati Pragola Pati akan memberontak Mataram.

Pada pisowahan agung di kerajaan Mataram, yg bersamaan dengan hari raya, dihadiri oleh para punggawa kerajaan dan para pimpinan antara lain dari Bagelan, Grobogan, Kudus, Kalinyamat, Demak, dan Lasem.
Satu-satunya yg tidak hadir adalah Adipati Pragola II dari Kadipaten Pati. Ketidak hadiran Adipati Pragola II dalam pisowahan karena alasan yg sama seperti Adipati Pragola I ayahnya,yang beranggapan bahwa Pati dan Mataram itu sedrajat.

Mengetahui adik iparnya tidak hadir Sultan Agung marah besar dan menanyakan pada Raden Purbaya, Belum sempat menjawab sudah di dahului oleh Tumenggung Endranata, bahwa Adipati Pragola II akan memberontak Mataram, bahkan Adipati Pragola II sudah menginventasisasi berbagai senjata untuk menggulingkan Raja Mataram.

Mendengar itu Sultan Agung murka dan beberapa hari kemudian memerintahkan untuk menggempur Pati.

Sultan Agung memutuskan untuk menyerbu Pati dari tiga penjuru, yaitu Timur, Selatan dan Barat. Ratusan ribu prajurit Mataram dikerahkan untuk menghancurkan Pati.

Sebagai Senapatinya, Mataram menunjuk Tumenggung Alap-alap.
Pasukan dari arah Timur, yang dipimpin Adipati Martoloyo membawai pasukan Mancanegara, dan bermukim di Pekuwon Juwana bagian timur.

Pasukan Mataram dari arah selatan dipimpin oleh Pangeran Madura yg membawahi prajurit Kedu, Bagelen dan Pamijen, pasukan ini mendirikan tenda-tenda perkemahan di kaki Gunung Kendeng sekitar daerah Cengkalsewu sebelah selatan Pati.
Pasukan dari arah barat dipimpin oleh Pangeran Sumedang (Rangga Gempol) yang membawahi pasukan khusus berkuda. Pasukan ini mendirikan barak di sekitar wilayah Matraman Margorejo sebelah barat Pati.

Terakhir keluarga Raja yang memimpin pasukan-pasukan Pamejagan Mataram. Pengawal pribadi terdiri dari 2.000 prajurit semua kapendak yang ada diantara mereka harus mengikuti raja.

Dalam pertempuran ini, Adipati Pragola II dibantu oleh enam Tumenggung. Ke enam tumenggung tersebut yaitu, Tumenggung Mangunjaya, Adipati Kenduruan, Tumenggung Ramananggala, Tumenggung Tohpati, Adipati Sawunggaling, Tumenggung Sindurejo, serta seluruh rakyat Pati.

Adipati Pragola II mengetagui wilayah Pati sudah di kepung rapat oleh pasukan musuh, ia tetap tegar dan tidak akan mundur selangkah pun. Apalagi seluruh rakyat Pati mendukung untuk mempertahankan kedaulatan rakyat Pati hingga titik darah penghabisan.

Semua prajurit Kadipaten Pati sudah siap siaga menempati pos-pos pertahanan yg sudah ditentukan. Para punggawa Kadipaten Pati juga tidak tinggal diam, mereka memimpin laskar andalan yang terdiri dari prajurit-prajurit terlatih.

Ketika Bende Kyai Becak berbunyi memberi tenggara maju pasukan Mataram dari berbagai penjuru molai serentak menyerbu Pati. Saat itu juga prajurit Pati menghadang dengan beraninya sehingga terjadi peperangan yg seru.

Prajurit Pati yg dipimpin oleh Tumenggung Kenduran menghadang musuh dari arah selatan, korban dari kedua belah pihak saling berjatuhan, prajurit yang dipimpin Tumenggung Mangunjaya dan Tumenggung Tohpati menghadang musuh dari arah timur.
Adipati Pragola II memimpin langsung prajurit menghadang musuh yang masuk dari arah barat. Tumenggung Sindurejo dan Tumenggung Sawunggaling ikut berperang di sisi sebelah barat.

Dalam pertarungan Adipati Pragola II terluka namun ia tetap melanjutkan pertempuran, lawan yang menghadang diterjang, yang lari diburu, dalam pengejaran musuh di sekitar sumber mata air sani, tiba-tiba kuda sang Adipati mendadak berhenti tidak mau berlari. Adipati Pragola II luka parah.

Pada hari Jum’at Wage, tanggal 4 Oktober 1627 M, Adipati Pragola II wafat setelah tertusuk tombak Kyai Baru milik Sultan Agung, yang diserahkan pada Lurah Kapedak, Naya Derma. Sang Adipati meninggal dan dikebumikan di Sendang Sani.
Adipati Pragola II rela berkorban hingga titik darah penghabisan, Adipati gugur di medan perang untuk mempertahankan wilayah dan kedaulatan negeri Pati. Namanya harun dikenang dan diagungkan oleh masyarakat Pati.

Setelah wafatnya Adipati Pragola II, Sultan Agung menemui adiknya, Ratu Mas Sekar, yang tidak lain adalah istri dari Sang Adipati. Sultan Agung menanyakan alasan pemberontakan Pati terhadap Mataram.

Ratu Mas Sekar, dengan perasaan duka yang mendalam, menjawab bahwa semua berita yang didengar oleh sang Sultan adalah berita yang dipalsukan oleh Patih Endranata. Patih Endranata akhirnya ditangkap, dan dieksekusi.
Perlawanan Adipati Pragola II yang gagah berani dalam melawan Mataram, untuk menjaga kehormatan Kadipaten Pati terus hidup dalam ingatan masyarakat Pati.

Karena peristiwa penyerangan Mataram ini, ada sebuah pantangan bagi masyarakat Pati. Yaitu, orang Pati jangan sampai menikah dengan orang Mataram.(*)





____________
Kisah Adipati Pragola

👁️‍🗨️ Dibaca :


📊 Post Terbaru Lainnya...$type=carousel



💫 Info RAMADHAN$type=carousel

🧿 S O R O T A N$type=carousel

⚖️ HUKUM$type=carousel


Nama

1 Abad PSHT,1,501,1,Aceh,1,AHY,3,Air Bersih,1,Air Terjun Coban Drajat,1,AJI,1,AMSI,1,Andi Raya,1,Angkung,1,Anies Baswedan,1,APDI,1,Artikel,63,Bakesbang,1,Baksos,65,Bali,20,Balikpapan,1,Balon Laka - Lantas,3,Balon Lebaran,3,Balon Udara,17,Bandung,3,Bangkalan,21,Bangkinang,1,Banjarmasin,1,Banjir,17,Bansos,17,Banten,3,Banyumas,1,Banyuwangi,47,Batik,1,Batu,1,Batu Aquamarine,1,Batu Pirus,1,Bawaslu,11,Baznas,3,BBM,1,Bedah Rumah,5,Bekasi,2,BEM,2,Bendungan Bendo,1,Berbagi,2,Berdirinya Madiun,1,Berit,1,Berita,449,Bhayangkari,34,Binrohtal,1,Bitung,1,Blitar,28,Blora,3,BLT DD,1,BNPT,1,Bojonegoro,35,Bondowoso,41,Boyolali,1,BPD,2,Bpjs,1,BPN,6,BPS,1,BPSDM,1,Brebes,2,Brimob,7,Buah Matoa,1,Budaya,20,Bukit Cumbri,1,Bukit Soeharto,1,Bullying,4,Burung Langka,1,Cegah Covid-19,141,Cerita Bermakna,21,Cirebon,3,Cooling System,34,CPNS,1,Cuaca,18,Curanmor,1,Daerah,7,Daftar Raja - Raja Majapahit,1,DAMRI,1,Dana Desa 2020,3,Dana Desa 2021,1,Daya Spiritual,5,DBD,2,Dekopin,1,Demak,3,Denpasar,1,Depok,1,Desa Bancar,6,Desa Bersinar,1,Desa Bogem,1,Desa Bogoarum,1,Desa Carangrejo,1,Desa Geplak,1,Desa Ginuk,1,Desa Gondowido,1,Desa Jatigembol,1,Desa Karangpatihan,1,Desa Kertobanyon,1,Desa Koripan,1,Desa Kranggan,1,Desa Manuk,1,Desa Membangun,1,Desa Nongkodono,1,Desa Pager,1,Desa Purwosari,1,Desa Turi,1,Desa Wayang,1,Dewan,64,Dewan Pers,5,Dewi Srikandhi,1,Dinas Perkim,1,Dompet Dhuafa,1,Donor Darah,4,DPC Partai Perindo Madiun Kota,1,DPD RI,1,DPR RI,5,DPRD,12,DPRD Kota Madiun,2,DPRD Ponorogo,7,Drumband,1,Dunia Spiritual,7,Duta Lalu Lintas,1,Ekonomi,55,Elektronik,1,Erupsi Semeru,9,Fenomena Alam,7,FLS2N,1,G20,2,Ganjar Pranowo,1,Gas Elpiji,2,Giat,310,Gontor Ponorogo,1,GPDRR,1,Grebeg Mulud,1,Grebeg Suro,7,Gresik,49,H. Ipong Muchlissoni,4,H. Muhtarom S.Sos,1,Hardiknas,1,Hari Amal Bhakti Kemenag,1,Hari Anak Nasional,1,Hari Bhayangkara,24,Hari Bumi,1,Hari Buruh,5,Hari Gizi Nasional,1,Hari Ibu,1,Hari Ikan Nasional,1,Hari Nusantara,1,Hari Santri,2,Hari Tari Sedunia,1,Hari Valentine,1,Harkopnas,1,Harlah Pancasila,2,Hj. Sri Wahyuni,5,HKN,2,Hoegeng Award,1,HPN 2020,1,HPN 2023,1,HPN 2024,7,HSN,1,Hukum,10,HUT RI,3,IKN,3,IKS PI,1,Imlek,1,IMO,7,Imunisasi,2,INCAR,1,Inda Raya,20,Info kesehatan,24,Intan Jaya,52,IPHI,1,IPSI,1,Iptek,20,IPW,1,Jajanan Daerah,4,Jakarta,76,Jambi,1,jate,1,Jateng,3,Jatim,223,Javanese Spiritual,12,Jawa Barat,2,Jawa Tengah,5,Jayapura,5,Jejak Spiritual,11,Jemaah Haji,2,Jember,48,JLS,2,Jombang,22,JTI,1,Jum'at Berkah,2,Jum'at Bersih,3,Jum'at Curhat,58,Kabar-kabari,3,Kabupaten Lengkap,1,Kabupaten ODF,1,Kahupaten Prnajam Paser,1,KAI Daop 7 Madiun,1,Kajari,1,Kalimantan Barat,1,KalTim,3,Kampar,1,Kampung KB,1,Kampung Kertoembo,1,Kampung Pancasila,1,Kampung Tangguh Semeru,5,Kamtibmas,129,Kantor Imigrasi Ponorogo,1,Kapolri,227,Karanganyar,1,Kasus,557,KDRT,1,Keamanan,20,Kebakaran,7,Kebangsaan,1,Kebersihan,6,Kec. Sampung,1,Kecamatan Bungkal,3,Kecamatan Kegunggalar,1,Kecamatan Pulung,1,Kecamatan Siman,1,Kecamatan Sukomoro,1,Kediri,25,Kediri Kota,17,Kekeringan,10,Kemenhan,1,Kependudukan,1,Kereta Api,1,Keris,11,Kesehatan,42,KI Award,1,Kinemaster,1,Kirab Merah Putih,2,KJJT,1,KKD,2,Knalpot Brong,3,Kodim 0802/Ponorogo,157,Kodim 0803/Madiun,1,Kodim 0804/Magetan,4,Kominfo,10,Kompolnas RI,5,Konawe Sulawesi Tenggara,1,Kopwan,2,KOSTI,1,Kota Blitar,5,Kota Kreatif Dunia,1,Kota Magelang,2,Kota Semarang,2,Kota Tegal,1,KOTEKA,1,KPPS,5,KPU,34,KSPPS BMT Halaqoh,1,KTT ASEAN,10,Kue Klepon,1,Kuliner,14,Kunker,1,KWP,1,Labuan Bajo,5,Laka - Lantas,15,Lamongan,34,Landak,1,Lanny Jaya,1,Lasmini,1,LAZISNU,3,Lebanon,15,Lebaran 2022,8,Lebaran 2023,15,Lebaran 2024,26,Lemhannas RI,1,Literasi Digital,5,Lumajang,35,Madiun,80,Madiun Kota,70,Magetan,83,Mahfud MD,2,MAHUPIKI,3,Makan Gratis,1,Makasar,1,Malang,61,Malang Kota,64,Maluku,1,Manokwari Selatan,1,Masjid Kuncen,1,Media Siber,1,Medsos,1,Merauke,1,Miras,5,Mitos - Mistik,12,Mobil Covid Hunter,1,Mojokerto,48,Mojokerto Kota,27,Monumen Reog Ponorogo,1,Mudik 2022,7,Mudik 2023,34,Mudik 2024,8,MUI,2,Musdes,2,Museum Mpu Tantular,1,Museum Reog,1,Narkoba,83,Nasional,5,Natal,10,Nataru,12,Nawacita,2,Netizen Jatim,1,Nganjuk,25,Ngawi,36,NTB,2,NTT,3,NU,3,OKK,1,Olah raga,46,OMB,4,Ombudsman,1,Operasi Patuh,1,Operasi Zebra,7,Ops Aman Suro,1,Ops Ketupat,19,Ops Lilin,20,Ops Pekat,2,Ops Semeru,22,Ops Yustisi,20,Orang Meninggal,26,Outomotif,1,Pacitan,14,Palembang,1,Pamekasan,21,Pangan,29,Papua,49,Papua Barat,2,Papua Tengah,41,Partai Demokrat,1,Partai Gelora,1,Partai Gerindra,3,Partai Golkar,2,Partai NasDem,5,Partai PKB,1,Pasuruan,34,Pasuruan Kota,6,Pati,2,Pawitandirogo,1,PBB,1,PBVSI,1,PCC,1,PDI Perjuangan,2,Pegunungan Bintang,2,Pekanbaru,7,Pembangunan,33,Pemerintahan,12,Pemilu 2024,83,Pendidikan,86,Penemuan,8,Penghijauan,6,Penghijuan,1,PEPABRI,1,Perang Sarung,4,Peristiwa,227,Perlombaan,1,Pertanian,31,Perwosi,1,Pesilat Cilik,1,Pesona Indonesiaku,30,Petasan,15,Photo News,1,Pilkada,16,Pilkades,18,Pilsek Nawangan,1,Pisang Goreng,1,PKK Akademia,1,PKS Ponorogo,1,Platform Digital,3,PMII,3,PNS,1,Pokdarwis,1,Polda Banten,1,Polda Jateng,39,Polda Jatim,475,Polda NTB,1,Polda Sumbar,2,Polda Sumut,2,Polio,1,Polisi RW,23,Politeknik Negeri Madiun,1,Politik,2,Polres,185,Polres Balitung,1,Polres Bangkalan,36,Polres Banyuwangi,41,Polres Batu,55,Polres Blitar,15,Polres Blitar Kota,16,Polres Bojonegoro,30,Polres Bondowoso,40,Polres Gresik,22,Polres Jember,66,Polres Jombang,20,Polres Kampar,1,Polres Kediri,18,Polres Kediri Kota,44,Polres Kendal,1,Polres Kota Probolinggo,9,Polres Lamongan,31,Polres Landak,47,Polres Lumajang,31,Polres Madiun,24,Polres Madiun Kota,98,Polres Magetan,127,Polres Malang,91,Polres malang Kota,86,Polres Mojokerto,29,Polres Mojokerto Kota,17,Polres Nganjuk,31,Polres Ngawi,139,Polres Pacitan,21,Polres Pamekasan,28,Polres Pasuruan,21,Polres Pasuruan Kota,14,Polres Pekalongan,2,Polres Pekanbaru,1,Polres Ponorogo,678,Polres Probolinggo,43,Polres Puncak Jaya,61,Polres Purbalingga,1,Polres Salatiga,1,Polres Sampang,14,Polres Sidoarjo,13,Polres Situbondo,66,Polres Sragen,1,Polres Sukorejo,2,Polres Sumenep,20,Polres Tanjung Perak,42,Polres Tegal,1,Polres Torut,1,Polres Trenggalek,22,Polres Tuban,30,Polres Tulungagung,61,Polres Wonogiri,1,Polresta,2,Polresta Banyumas,6,Polresta Banyuwangi,5,Polresta Sidoarjo,28,Polrestabes Surabaya,75,Polri,641,Polsej Padas,1,Polsek Air Besar,76,Polsek Babadan,16,Polsek Badegan,20,Polsek Balong,20,Polsek Bungkal,6,Polsek Jambon,10,Polsek Jenangan,10,Polsek Jetis,2,Polsek Jiwan,2,Polsek Jogorogo,3,Polsek Karangjati,2,Polsek Kartoharjo,2,Polsek Kauman,2,Polsek Kedunggalar,3,Polsek Mlarak,24,Polsek Ngebel,9,Polsek Ngerambe,1,Polsek Ngrambe,11,Polsek Ngrayun,26,Polsek Padas,1,Polsek Pangkur,1,Polsek Paron,4,Polsek Pitu,1,Polsek Plaosan,1,Polsek Ponorogo,22,Polsek Pudak,7,Polsek Pulung,44,Polsek Sambit,6,Polsek Sampung,6,Polsek Sawahan,1,Polsek Sawoo,7,Polsek Siman,23,Polsek Sine,4,Polsek Slahung,21,Polsek Sooko,36,Polsek Sukorejo,63,Polsek Sumoroto,18,Polsek Taman,1,Polsek Tandes,1,Polsek Widodaren,2,Polwan,30,Ponorogo,376,Ponorogo Creative Festival,1,Ponpes Temboro,1,Porprov Jatim,1,PP Muhammadiyah,1,PPDB,1,PPK,1,PPWI,1,Prabowo - Gibran,4,Prabowo Subianto,3,Pramuka,1,Presiden Joko Widodo,11,Prestasi,63,Probolinggo,71,Probolinggo Kota,10,Program PTSL,11,PSHT,13,PSHT Pusat Madiun,2,PSHW-TM,2,PSSI,1,PT INKA,4,PTDH,1,Publik,23,Puncak Jaya,538,Pungli,1,Purbalingga,2,PWI,4,PWO Dwipa,1,Ramadhan,90,Rekor MURI,2,Release Akhir Tahun,2,Religi,31,Reog,12,Reog Singo Gemoeling,1,Resnarkoba,3,Reyog,3,Riau,7,Road Race,1,RS Darmayu,1,RS Dr. Sayidiman,1,RSPPN,1,RSUD Dr Harjono,1,RSUD dr Sayidiman,3,Rutan Ponorogo,3,S.Pd,1,S.Sos,1,Sabang,1,Samarinda,1,Sampang,20,Satlantas,68,Satpol PP,4,SBMR,1,Sejarah,154,Semarang,7,Sertijab,5,Service,1,Shalawat Asyghil,1,Sidoarjo,31,Simalungun,1,Sinergitas,1,Situbondo,17,SMK PGRI 1 Wlingi,1,SMK Yosonegoro,1,SMKN 1 Magetan,1,SMKN 2 Ponorogo,1,Sosial,55,SPBE,2,Srambang Park,2,Stunting,2,Sugiri Sancoko,10,Sukabumi,1,Sulsel,1,Sumatera Selatan,1,Sumatera Utara,3,Sumenep,19,Sunarto,1,Supriyanto,2,Surabaya,158,Surakarta,7,Suran Agung,1,Tanah Longsor,1,Tanaman Bermanfaat,32,Tari Massal,1,Tasikmalaya,1,TBC,1,Telaga Ngebel,5,Telaga Sarangan,1,TIK,1,Timika,12,Tingginambut,6,Tips Bermanfaat,7,Titik Nol,2,TK Kartika IV-20 Ponorogo,1,TMMD,5,TNI,275,Tokoh,43,TP PKK,18,TPPO,15,Tradisi,11,Transportasi,1,treng,1,Trenggalek,24,Tuban,6,Tulungagung,34,U-17,9,UCCN,1,UMKM,10,UMM,1,Umum,10,UNESCO,7,Unibraw,1,Universitas Muhammadiyah,1,Utama,3,Vaksinasi,123,Verawaty Thaib SIK,1,Virus Corona,20,Waduk Bendo,1,Wanaartha Life,1,Wayang,7,Wingko,1,Wisata,6,Wisata Daerah,77,Wisata Ponorogo,7,Wisata Religi,19,WTP,2,Yahukimo,8,Yogyakarta,3,Zona Integritas,1,
ltr
item
Netizen Word: Mengenang Perlawanan Adipati Pragola
Mengenang Perlawanan Adipati Pragola
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5rAMUPtYU1IBIEFB4CETWEloXQmndfjew5trbBxr4XeTforzpBBj0k0XGlP-OX-IKhK-pHYPwc4edncNBwcYFrDd6nIqfMbApbgiMtTblBr3bXVcfPw7QtAbLhM-1Wx4JGYw3YgoVtcfT/s320/IMG-20191105-WA0009.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5rAMUPtYU1IBIEFB4CETWEloXQmndfjew5trbBxr4XeTforzpBBj0k0XGlP-OX-IKhK-pHYPwc4edncNBwcYFrDd6nIqfMbApbgiMtTblBr3bXVcfPw7QtAbLhM-1Wx4JGYw3YgoVtcfT/s72-c/IMG-20191105-WA0009.jpg
Netizen Word
https://www.netizenword.com/2019/11/mengenang-perlawanan-adipati-pragola.html
https://www.netizenword.com/
https://www.netizenword.com/
https://www.netizenword.com/2019/11/mengenang-perlawanan-adipati-pragola.html
true
1914908294925827969
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy