Masyarakat Jawa sangat memyukai akan hidup damai, tentram dan menjunjung tinggi nilai budaya.
Untuk menuju hidup damai dikenal adanya istilah kelangenan atau kegemaran yang menandakan seorang pria dianggap sebagai satria, Kelangenan bisa dijadikan simbol status sosial seseorang pria Jawa.
Orang yang memiliki kelangenan rela melakukan apapun bahkan menghabiskan uang berapapun untuk bisa meraih kelangenannya itu.
Ada lima unsur dalam kelangenan itu, diantaranya : Wisma (rumah), Wanita (perempuan), Turangga (kuda), Kukila (burung) dan Curiga (pusaka). Kelima syarat ini memiliki makna simbolik dalam proses mencapai kesempurnaan seorang pria Jawa.
Berikut 5 makna dari kelangenan itu :
Wisma
Merupakan kebutuhan dasar yang wajib dicari seorang pria Jawa. Tak melihat besar atau kecil, namun memiliki rumah merupakan kebanggan tersendiri. Masih ikut satu rumah dengan orang tua dianggap belum mandiri dan dinilai belum siap untuk mengarungi kehidupan berumahtangga.
Wanita
Unsur kedua dari kelangenan ini lebih diartikan kepada perempuan sebagai pasangan hidup. Dalam budaya Jawa, perempuan tak sekadar istri namun juga perlambang kehidupan dan bisa pula menimbulkan rasa bangga bagi seorang pria. Seorang istri bisa menjadi motivasi bagi pria untuk menuju kesuksesan.
Turangga
Kuda jaman dahulu dianggap sebagai bagian dari status sosial dalam masyarakat. Dahulu hanya golongan tertentu saja yang memiliki kuda sebagai tunggangan. Kuda sebagai pralambang seorang pria akan bisa menjangkau banyak tempat dan mengetahui dunia secara luas.
Kukila
Belum lengkap bagi seorang pria Jawa jika belum memiliki peliharaan berupa burung. Binatang ini dianggap mampu menenangkan batin pemiliknya dengan suara kicaunya yang merdu. Dalam kehidupan Jawa terdapat satu jenis burung yang dianggap mampu menaikan status sosial pemiliknya yakni Perkutut. Memiliki burung jenis ini juga diyakini membawa kesejahteraan bagi siapapu yang memilikinya.
Curiga
Pusaka dalam hal ini keris merupakan bagian dari kelangenan yang akan diburu pria Jawa. Sudah berani memiliki keris maka seorang pria akan dianggap dewasa, ia bisa melindungi istri maupun anak serta keluarga besar. Selain sebagai kegemaran, memiliki keris juga sebagai lambang kejantanan seorang pria.(*)
Sumber : kacurigan
Untuk menuju hidup damai dikenal adanya istilah kelangenan atau kegemaran yang menandakan seorang pria dianggap sebagai satria, Kelangenan bisa dijadikan simbol status sosial seseorang pria Jawa.
Orang yang memiliki kelangenan rela melakukan apapun bahkan menghabiskan uang berapapun untuk bisa meraih kelangenannya itu.
Ada lima unsur dalam kelangenan itu, diantaranya : Wisma (rumah), Wanita (perempuan), Turangga (kuda), Kukila (burung) dan Curiga (pusaka). Kelima syarat ini memiliki makna simbolik dalam proses mencapai kesempurnaan seorang pria Jawa.
Berikut 5 makna dari kelangenan itu :
Wisma
Merupakan kebutuhan dasar yang wajib dicari seorang pria Jawa. Tak melihat besar atau kecil, namun memiliki rumah merupakan kebanggan tersendiri. Masih ikut satu rumah dengan orang tua dianggap belum mandiri dan dinilai belum siap untuk mengarungi kehidupan berumahtangga.
Wanita
Unsur kedua dari kelangenan ini lebih diartikan kepada perempuan sebagai pasangan hidup. Dalam budaya Jawa, perempuan tak sekadar istri namun juga perlambang kehidupan dan bisa pula menimbulkan rasa bangga bagi seorang pria. Seorang istri bisa menjadi motivasi bagi pria untuk menuju kesuksesan.
Turangga
Kuda jaman dahulu dianggap sebagai bagian dari status sosial dalam masyarakat. Dahulu hanya golongan tertentu saja yang memiliki kuda sebagai tunggangan. Kuda sebagai pralambang seorang pria akan bisa menjangkau banyak tempat dan mengetahui dunia secara luas.
Kukila
Belum lengkap bagi seorang pria Jawa jika belum memiliki peliharaan berupa burung. Binatang ini dianggap mampu menenangkan batin pemiliknya dengan suara kicaunya yang merdu. Dalam kehidupan Jawa terdapat satu jenis burung yang dianggap mampu menaikan status sosial pemiliknya yakni Perkutut. Memiliki burung jenis ini juga diyakini membawa kesejahteraan bagi siapapu yang memilikinya.
Curiga
Pusaka dalam hal ini keris merupakan bagian dari kelangenan yang akan diburu pria Jawa. Sudah berani memiliki keris maka seorang pria akan dianggap dewasa, ia bisa melindungi istri maupun anak serta keluarga besar. Selain sebagai kegemaran, memiliki keris juga sebagai lambang kejantanan seorang pria.(*)
Sumber : kacurigan