Madiun - Musim pengujan tahun ini tampaknya berlangsung lebih panjang dari perkiraan. Bagaimana tidak, memasuki akhir Mei ini, hujan masih turun di sejumlah daerah.
Tak terkecuali Kota Madiun. Padahal, musim kemarau biasanya sudah mulai sejak April.
"Biasanya bulan april sudah masuk musim kemarau. Tetapi permulaan musim saat ini tidak mudah ditebak karena cuaca dapat berubah sewaktu-waktu. Permulaam musim kemarau tahun ini kemungkinan bisa mundur sampai Juli mendatang," kata Kepala BPBD Kota Madiun Agus Hariono, Jumat (29/5/2020).
Seperti diketahui, hujan sudah tidak turun di Kota Madiun beberapa waktu lalu.
Sebagian berpendapat sudah masuk musim kemarau. Namun nyatanya, hujan kembali mengguyur beberapa hari terakhir. Pun, dengan intensitas cukup tinggi. Terkadang juga mendung sepanjang hari. Agus menghimbau masyarakat harus waspada.
"Perkiraan cuaca bisa berubah tiap 3 jam sekali. Pagi mungkin cerah, tapi siang mulai mendung dan sorenya hujan. Setiap keluar rumah baiknya siap jas hujan atau lainnya," imbuhnya.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG Jawa Timur.
Agus menambahkan sebanyak 43 persen wilayah di Jawa Timur mengalami keterlambatan masuk musim kemarau tahun ini. Karenanya, dia menghimbau masyarakat waspada. Hujan diprediksi masih akan turun dalam beberapa hari ke depan.
"Bukan hanya karena hujannya, tetapi juga waspada terkait dampak kesehatan bagi tubuh. Tetap waspada dan lebih baik perbanyak di rumah," ujarnya sembari menyinggung masalah pandemi Covid-19. (*)
________
Sumber : madiun to day