Goa Gembyang
0 menit baca
Mojokerto, Jatim - Goa Gembyang terletak di Desa Kuripansari, Kecamatan Pacet, Mojokerto. Tepat di pinggir jalan menuju Rumah Sakit Kusta Sumber Glagah.
Keberadaan goa, sebagai tempat untuk berkontemplasi, merenungi diri, menyepi, semedhi atau apapun namanya sudah dikenal sejak jaman nabi. Begitu juga di abad 14 M, saat Pulau Jawa berada dibawah panji Majapahit.
Banyak goa digunakan oleh penganutnya untuk melakukan ritual menyepi, melakukan pendekatan pada sang penguasa alam menurut keyakinan dan kepercayaaannya. Goa-goa itu ada yang memang sudah tersedia di alam berupa goa alam, ceruk atau liang.
Namun adapula goa yang sengaja dibuat dengan memahat dan melubangi bukit atau batu dengan mempertimbangkan aspek-aspek kepercayaan.
Goa Gembyang ini dipercaya sebagai tempat pertapaan Raden Wijaya sebelum menjadi raja majapahit.
Versi lain, Goa Gembyang merupakan salah satu tempat berlindung Erlangga putra dari Raja Udayana Kerajaan Bedahulu Balu dari wangsa Warmadewa, yang pada saat pernikahannya dengan putri mahkota raja Dharmawangsa, terjadi serangan dari raja Wurawari yang berasal dari Lwaram yang menyebabkan terjadinya pralaya di kerajaan Medang.
Goa Gembyang merupakan goa alam yang ditemukan di sisi timur sebuah bukit. Lingkungan sekitarnya asri dan teduh. Mulut dan bagian dalam goa cukup lebar dan luas. Kesan Mistis makin terasa saat masuk goa yang gelap.
Ada bau kemenyan dan dupa sesekali lewat di depan indera penciuma. Di tengah ada lembaran kain putih semacam tirai penutup.
Disitu tersembunyi semacam petilasan, tempat penganut kepercayaan tertentu melakukan ritual.
Di pojok kanan goa, ada ceruk tambahan yang disebut Goa Putri. Sedang di sebelah kiri ada goa kecil yang disebut Goa Maling. Konon, Goa Maling ini tembus sampai di Sumur Upas, Trowulan Mojokerto.(*)