Bab : Ruwat Sengkolo
Ruwat, Buang Sial Agar Mendapat Keberuntungan
Pada dasarnya, manusia dilahirkan fitrah (suci). Perjalanan hiduplah yang menjadikan ia mengalami kejadian (negatif/positif) akibat pengaruh manusia dan alam sekitar.
Ruwat diambil dari kata "Ngaruati" artinya menjaga dari kecelakaan atau kesialan agar :
1.Menjadi sembuh seperti sedia kala.
2.Terbebas dari nasib buruk yang sedang dan akan menimpa.
3.Proses rehabilitasi : perumpamaan besi berkarat, jika karatnya dibersihkan, lalu digosok hingga mengkilat. Ini yang disebut merubah SIAL (duka) menjadi HOKI (bahagia).
Dalam konsep agama, soal dosa itu urusan bagi tiap-tiap pribadi, namun perbuatan manusia bisa memengaruhi alam sekitarnya. Karena itu, dalam tradisi Jawa, bayi yang lahir saat bencana atau huru-hara, setelah lahir dilakukan selamatan (tolak balak) karena bisa jadi, kedua orangtuanya saat menjelang kelahiran itu mengalami tekanan mental yang menimbulkan efek negatif bagi anaknya.
Dalam kisah agama, pada saat Nabi SAW masih disusui oleh Halimatus Sa’diyyah, keberkahan selalu menyertai Halimah. Air susunya lancar tidak seperti sebelum menyusui Nabi. Bahkan alam sekitar pun terpengaruh, ternak dan rumput yang semula kurus menjadi subur.
Ini menunjukkan, dalam kehidupan ada keterkaitan antara satu makhluk dan alam sekitarnya.(*)
Pada dasarnya, manusia dilahirkan fitrah (suci). Perjalanan hiduplah yang menjadikan ia mengalami kejadian (negatif/positif) akibat pengaruh manusia dan alam sekitar.
Ruwat diambil dari kata "Ngaruati" artinya menjaga dari kecelakaan atau kesialan agar :
1.Menjadi sembuh seperti sedia kala.
2.Terbebas dari nasib buruk yang sedang dan akan menimpa.
3.Proses rehabilitasi : perumpamaan besi berkarat, jika karatnya dibersihkan, lalu digosok hingga mengkilat. Ini yang disebut merubah SIAL (duka) menjadi HOKI (bahagia).
Dalam konsep agama, soal dosa itu urusan bagi tiap-tiap pribadi, namun perbuatan manusia bisa memengaruhi alam sekitarnya. Karena itu, dalam tradisi Jawa, bayi yang lahir saat bencana atau huru-hara, setelah lahir dilakukan selamatan (tolak balak) karena bisa jadi, kedua orangtuanya saat menjelang kelahiran itu mengalami tekanan mental yang menimbulkan efek negatif bagi anaknya.
Dalam kisah agama, pada saat Nabi SAW masih disusui oleh Halimatus Sa’diyyah, keberkahan selalu menyertai Halimah. Air susunya lancar tidak seperti sebelum menyusui Nabi. Bahkan alam sekitar pun terpengaruh, ternak dan rumput yang semula kurus menjadi subur.
Ini menunjukkan, dalam kehidupan ada keterkaitan antara satu makhluk dan alam sekitarnya.(*)