F) Situs Umbul Air Panas
Situs Umbul Air Panas merupakan situs yang berada di sebuah sumber mata air panas. Terletak di Dukuh Umbul, Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Di depan mata air didirikan sebuah cungkup untuk melindungi temuan berupa Benda Cagar Budaya masa Hindu-Budha.
Benda Cagar Budaya yang ada di Taman Rekreasi Umbul sekarang tinggal dua buah arca Nandi, sebuah arca dewa, sebuah pecahan Yoni, sebuah miniatur rumah, dan sebuah jaladwara.
G) Sendang Ganter
Sendang Ganter berada di lembah blok Ganter, Dukuh Krajan, Desa Doho, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Sekitar 200 m sebelah selatan sendang. ini terdapat Sendang Petrukan yang lebih kecil ukurannya.
Kedua sendang tersebut berada pada sebuah lembah yang lebih rendah dari tanah yang ada di barat dan timurnya.
Nama Ganter mengingatkan pada peristiwa runtuhnya kekuasaan Raja Kķtajaya dari Kerajaan Pañjalu karena serangan Kerajaan Tumapel.
Pararaton menceritakan pertempuran Ganter sebagaimana berikut:
“…….Samangka ta sanjata ing Tumapel acucuh lawan sanjata Daha, aprang loring Ganter, apagut sama prawira, anglongi linongan, katitihan sanjata Daha…………..........
Irika ta sanjata Daha bubar tawon, pungkur wedus, sahut paying,tan hana pulih manih.
Samangka ta siraji Dandang gendis murud saking paprangan, angungsi maring dewalaya………”
Terjemahan dalam bahasa Indonesia :
“………sekarang tentara Tumapel bertempur melawan tentara Daha, berperang di sebelah utara Ganter, bertemu sama-sama berani, bunuh membunuh, terdesaklah pasukan Daha………………..
Sekarang tentara Daha terpaksa lari, karena yang menjadi inti kekuatan perang telah kalah.
Maka tentara Daha bubar seperti lebah, lari terbirit-birit meninggalkan musuh seperti kambing, mencabut semua payung-payungnya, tak ada yang mengadakan perlawanan lagi. Maka Raja Dandanggendis mundur dari pertempuran, mengungsi ke alam dewa……..” (Padmapuspita, 1966: 22-23 dan 64).
Ganter memiliki arti ” taman” (Zoetmulder, 1995: 273). Jadi peristiwa pada tahun 1144 Saka /1222 M yang disebut “aprang loring Ganter” dapat diartikan dengan “bertempur di sebelah utara taman”. Lokasi Ganter yang berada di nagara Daha, sesuai dengan lokasi Sendang Ganter yang berada di wilayah Doho.
Namun, bukanlah nagara Daha itu sama dengan Desa Doho ini. Lokasi nagara Daha berada di wilayah Kabupaten Kediri. Sedangkan keberadaan toponimi ”Nagara Daha” dengan Desa Doho di Madiun, dapat ditafsirkan sebagai upaya pemindahan kosmologi oleh keturunan Raja Kertajaya dari Kadiri.
Hal ini mirip dengan upaya pemindahan kosmologi Hindu, dengan cara memindahkan puncak Gunung Meru dari tanah India ke Pulau Jawa yang diceritakan dalam Kitab Tantupanggelaran.
Lokasi Sendang Ganter berada di utara Dukuh Ngrawan. Jadi, jika diasumsikan keratonnya berada di Dukuh Ngrawan, maka Ganter adalah taman kerajaan yang ada di sebelah utara.
Taman (ganter) berupa sumber mata air yang disebut sendang. sesuai dengan cerita Malat yang menyebutkan, bahwa tokoh Panji saat menghamba di Kerajaan Gegelang pada suatu hari pergi menuju Ganter untuk menangkap ikan (Poerbatjaraka, 1968: 337). Tentunya menangkap ikan haruslah berada di daerah berair.
Hal ini sesuai dengan keberadaan Sendang Ganter yang berada di utara bekas ibukota Glang-Glang. Bahkan sesungguhnya disetiap ibukota suatu kerajaan memiliki ganter (taman) masing-masing.
H) Sumur Gumuling (Sumur Guling)
Sumur Gumuling atau yang disebut pula Sumur Guling berada di Dukuh Umbul, Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Lokasinya satu dusun dengan Situs Umbul, hanya berjarak sekitar 300 m ke arah timur laut Taman Rekreasi Umbul. Sesungguhnya sumur ini merupakan arung Yaitu, salah satu jenis instalasi keairan yang terdapat pada masa Jawa Kuna, berbentuk saluran air yang terletak di bawah permukaan tanah (Cahyono & Suprapto, 1999: 14).
Data-data tersebut di atas dapat membantu dalam pemetaan pusat bekas nagara Glang-Glang i bhumi Wurawan Dari temuan-temuan tersebut, dapat dikuatkan bahwa nagara Glang-Glang berada di sebelah barat Gunung Wilis, antara Madiun - Ponorogo. Sedangkan bhumi Wurawan merupakan nama tanah (wilayah) yang mencakup daerah lembah Sungai Madiun, atau dataran antara Gunung Lawu - Gunung Wilis.(*)
Selesai.
Sumber :
- kecamatan dolopo, kab. Madiun - Jatim
- cakrawala cyber
Situs Umbul Air Panas merupakan situs yang berada di sebuah sumber mata air panas. Terletak di Dukuh Umbul, Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Di depan mata air didirikan sebuah cungkup untuk melindungi temuan berupa Benda Cagar Budaya masa Hindu-Budha.
Benda Cagar Budaya yang ada di Taman Rekreasi Umbul sekarang tinggal dua buah arca Nandi, sebuah arca dewa, sebuah pecahan Yoni, sebuah miniatur rumah, dan sebuah jaladwara.
G) Sendang Ganter
Sendang Ganter berada di lembah blok Ganter, Dukuh Krajan, Desa Doho, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Sekitar 200 m sebelah selatan sendang. ini terdapat Sendang Petrukan yang lebih kecil ukurannya.
Kedua sendang tersebut berada pada sebuah lembah yang lebih rendah dari tanah yang ada di barat dan timurnya.
Nama Ganter mengingatkan pada peristiwa runtuhnya kekuasaan Raja Kķtajaya dari Kerajaan Pañjalu karena serangan Kerajaan Tumapel.
Pararaton menceritakan pertempuran Ganter sebagaimana berikut:
“…….Samangka ta sanjata ing Tumapel acucuh lawan sanjata Daha, aprang loring Ganter, apagut sama prawira, anglongi linongan, katitihan sanjata Daha…………..........
Irika ta sanjata Daha bubar tawon, pungkur wedus, sahut paying,tan hana pulih manih.
Samangka ta siraji Dandang gendis murud saking paprangan, angungsi maring dewalaya………”
Terjemahan dalam bahasa Indonesia :
“………sekarang tentara Tumapel bertempur melawan tentara Daha, berperang di sebelah utara Ganter, bertemu sama-sama berani, bunuh membunuh, terdesaklah pasukan Daha………………..
Sekarang tentara Daha terpaksa lari, karena yang menjadi inti kekuatan perang telah kalah.
Maka tentara Daha bubar seperti lebah, lari terbirit-birit meninggalkan musuh seperti kambing, mencabut semua payung-payungnya, tak ada yang mengadakan perlawanan lagi. Maka Raja Dandanggendis mundur dari pertempuran, mengungsi ke alam dewa……..” (Padmapuspita, 1966: 22-23 dan 64).
Ganter memiliki arti ” taman” (Zoetmulder, 1995: 273). Jadi peristiwa pada tahun 1144 Saka /1222 M yang disebut “aprang loring Ganter” dapat diartikan dengan “bertempur di sebelah utara taman”. Lokasi Ganter yang berada di nagara Daha, sesuai dengan lokasi Sendang Ganter yang berada di wilayah Doho.
Namun, bukanlah nagara Daha itu sama dengan Desa Doho ini. Lokasi nagara Daha berada di wilayah Kabupaten Kediri. Sedangkan keberadaan toponimi ”Nagara Daha” dengan Desa Doho di Madiun, dapat ditafsirkan sebagai upaya pemindahan kosmologi oleh keturunan Raja Kertajaya dari Kadiri.
Hal ini mirip dengan upaya pemindahan kosmologi Hindu, dengan cara memindahkan puncak Gunung Meru dari tanah India ke Pulau Jawa yang diceritakan dalam Kitab Tantupanggelaran.
Lokasi Sendang Ganter berada di utara Dukuh Ngrawan. Jadi, jika diasumsikan keratonnya berada di Dukuh Ngrawan, maka Ganter adalah taman kerajaan yang ada di sebelah utara.
Taman (ganter) berupa sumber mata air yang disebut sendang. sesuai dengan cerita Malat yang menyebutkan, bahwa tokoh Panji saat menghamba di Kerajaan Gegelang pada suatu hari pergi menuju Ganter untuk menangkap ikan (Poerbatjaraka, 1968: 337). Tentunya menangkap ikan haruslah berada di daerah berair.
Hal ini sesuai dengan keberadaan Sendang Ganter yang berada di utara bekas ibukota Glang-Glang. Bahkan sesungguhnya disetiap ibukota suatu kerajaan memiliki ganter (taman) masing-masing.
H) Sumur Gumuling (Sumur Guling)
Sumur Gumuling atau yang disebut pula Sumur Guling berada di Dukuh Umbul, Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Lokasinya satu dusun dengan Situs Umbul, hanya berjarak sekitar 300 m ke arah timur laut Taman Rekreasi Umbul. Sesungguhnya sumur ini merupakan arung Yaitu, salah satu jenis instalasi keairan yang terdapat pada masa Jawa Kuna, berbentuk saluran air yang terletak di bawah permukaan tanah (Cahyono & Suprapto, 1999: 14).
Data-data tersebut di atas dapat membantu dalam pemetaan pusat bekas nagara Glang-Glang i bhumi Wurawan Dari temuan-temuan tersebut, dapat dikuatkan bahwa nagara Glang-Glang berada di sebelah barat Gunung Wilis, antara Madiun - Ponorogo. Sedangkan bhumi Wurawan merupakan nama tanah (wilayah) yang mencakup daerah lembah Sungai Madiun, atau dataran antara Gunung Lawu - Gunung Wilis.(*)
Selesai.
Sumber :
- kecamatan dolopo, kab. Madiun - Jatim
- cakrawala cyber