Tahun 2025 Angka Laka Lantas Ngawi Turun Signifikan, Puluhan Nyawa Terselamatkan
Ngawi - Polres Ngawi melalui Satuan Lalu Lintas mencatatkan tren positif dalam evaluasi anatomi kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2025. Berdasarkan data terpadu, angka kecelakaan di wilayah hukum Polres Ngawi Polda Jatim mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tahun 2024.
Dari data yang ada selama tahun 2025, tercatat total kejadian kecelakaan lalu lintas sebanyak 1.037 kejadian. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 8% atau berkurang sebanyak 86 kejadian, jika dibandingkan dengan data laka lantas tahun 2024. Penurunan ini tidak hanya terjadi pada kuantitas insiden, tetapi juga pada tingkat fatalitas korban.
Jumlah korban meninggal dunia tercatat menurun, yakni sebesar 1,21% dari basis data tahun lalu yang mencapai 85 jiwa. Secara statistik, keberhasilan ini merepresentasikan sebanyak 23 nyawa yang berhasil diselamatkan di jalan raya berkat berbagai upaya preventif dan penanganan yang lebih cepat dari petugas.
Kapolres Ngawi, AKBP Charles Pandapotan Tampubolon, S.I.K., S.H., M.H., menjelaskan bahwa anatomi kecelakaan tahun ini akan menjadi acuan untuk pemetaan strategi pengamanan di tahun mendatang, terutama dalam optimalisasi patroli di jam-jam rawan dan perbaikan sarana prasarana jalan bersama instansi terkait yang ada.
"Kami tidak akan terlena dengan penurunan ini. Evaluasi tetap dilakukan secara mendalam, terutama pada faktor manusia dan kelaikan kendaraan, agar tren positif ini dapat terus kita pertahankan demi mewujudkan Zero Accident di wilayah Ngawi," ungkap Kapolres Ngawi AKBP Charles saat memimpin konferensi pers di ruang guyup Polres Ngawi.
Meskipun secara umum menurun, Polres Ngawi tetap memberikan perhatian khusus pada profil korban dan penyebab kecelakaan lalu lintas. Data yang ada menunjukkan bahwa korban berada pada rentang usia produktif hingga lansia, mulai dari usia 10–15 tahun hingga di atas 50 tahun.
Beberapa faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas yang masih sering ditemukan, antara lain pelanggaran terhadap marka jalan, menyalip dari sisi kiri, kondisi kendaraan yang lepas kendali (out of control) serta ketidak hati-hatian pengendara saat melakukan manuver menyalip di jalan raya.
Penurunan angka kecelakaan pada tahun 2025 diharapkan menjadi momentum bagi seluruh warga Ngawi untuk menjadikan keselamatan sebagai kebutuhan utama, bukan sekadar kewajiban menghindari sanksi hukum.(hum*)
