Siapkan Generasi Lebih Unggul, Ponorogo Deklarasikan Sekolah Siaga Kependudukan
Ponorogo - Program Keluarga Berencana (KB) bukan lagi tentang pengendalian jumlah penduduk semata. Melainkan juga bertujuan menyiapkan keluarga yang berkualitas. Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meminta materi tentang KB masuk materi sejumlah mata pelajaran di sekolah.
“Misalnya pelajaran biologi membahas tentang reproduksi manusia, pelajaran agama terkait hukumnya, dan pelajaran geografi membahas pertumbuhan jumlah penduduk atau kemiskinan,” katanya.
Kang Bupati, sapaan Bupati Sugiri Sancoko mengungkapkan hal itu ketika membuka Sosialisasi dan Deklarasi Sekolah Siaga Kependudukan di Aula Bappeda Litbang Ponorogo, Selasa (30/4/2024). Dijelaskan, keluarga berkualitas dimulai dari kehamilan yang berkualitas, asupan gizi mencukupi, serta pernikahan di usia produktif.
“Sekolah siaga kependudukan itu penting untuk menyiapkan generasi penerus menjadi lebih baik dan berkualitas dibandingkan generasi sekarang ini,” terang Kang Bupati.
Sekolah siaga kependudukan adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana, serta pembangunan keluarga ke dalam beberapa mata pelajaran dan atau muatan lokal khusus kependudukan. Bertujuan untuk memberikan informasi terkait isu-isu kependudukan seperti keluarga berencana, pernikahan dini maupun stunting.
Kang Bupati mengungkapkan, memikirkan selama ini angka penanganan stunting hingga prevalensinya turun menjadi 9,2 persen tahun ini berdasarkan data Bulan Timbang Kabupaten Ponorogo.
“Stunting menjadi andalan, saat saya baru menjadi bupati dulu masih di angka 27 persen, lalu turun menjadi 20 persen, dan sekarang tinggal 9,2 persen. Saya merencanakan angkanya turun drastis di 2 persen,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Ponorogo Henri Indra Wardhana menambahkan, program sekolah siaga kependudukan mendukung upaya penanggulangan isu kependudukan.
“Program ini sesuai dengan Keputusan Bupati Ponorogo Nomor 1205 tentang Penetapan Kampung Keluarga Berkualitas,” imbuhnya.
Undangan yang hadir dalam Sosialisasi dan Deklarasi Sekolah Siaga Kependudukan itu adalah para kepala sekolah jenjang SMA dan SMP sederajat termasuk madrasah, serta perwakilan sejumlah pondok pesantren di Ponorogo. Tampak pula perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Timur, Kantor Kemenag Ponorogo, dan jajaran pemilik sekolah. (**)
• sumber : ponorogo.go id