Jatim - Museum Mpu Tantular adalah tempat yang menyimpan berbagai sumber sejarah dan sebagai salah satu Museum Sidoarjo. Luas dari salah satu museum Sidoarjo ini adalah sekitar 3 hektar. Mengajak sang buah hati tidak harus melulu ke tempat taman hiburan saja, tetapi bisa juga dengan wisata sejarah ke salah satu museum Sidoarjo ini.
Banyak sekali yang bisa Anak Nusantara temukan di salah satu museum Sidoarjo ini. Salah satunya adalah lukisan dan emas yang dibuat berabad-abad lalu. Koleksi lain yang disimpan di museum ini sebagian numismatik, etnografi, geologi dan biologi.
Museum ini pun menyediakan tempat untuk ajang pameran, sehingga apapun yang dipajang di museum ini pun bisa disaksikan pula di pameran. Biasanya pameran yang diadakan berceritakan tentang sejarah yang telah terjadi di zaman pra-sejarah, seperti Kerajaan Majapahit, berupa uang kuno, fossil, dan sejarah mengenai Kerajaan Majapahit.
Anak Nusantara jangan takut kelelahan berkeliling Museum Mpu Tantular karena tersedia kursi di dalam museum ini. Tak hanya kursi saja tapi juga Anak Nusantara bisa melepas lelah di beberapa gazebo yang tersebar di berbagai sudut. Untuk si buah hati bisa bermain dengan permainan yang sudah disediakan oleh pihak museum di belakang loket. Jadi, sudah pasti tidak akan bosan dengan wisata sejarah saja.
Sejarah Museum Mpu Tantular
Pada tahun 1933 dibangun lembaga kebudayaan Stedelijk Historisch Museum Soerabaia oleh Godfried Hariowald von Faber, warga Surabaya berkebangsaan Jerman. Dari pembangunan Lembaga kebudayaan inilah yang menjadi cikal bakal sejarah Museum Mpu Tantular, diresmikan pada tanggal 25 Juli 1937.
Von Faber sebagai pendiri saat itu ingin sekali melakukan penyempurnaan pada museum ini dan banyak mengadakan hubungan Internasional. Namun, sangat disayangkan sebelum keinginannya tercapai, tanggal 30 September 1955 Von Faber meninggal dunia.
Bukannya semakin terawat tetapi malah semakin tidak terawat setelah Von Faber meninggalkan dunia. Banyak koleksi-koleksinya yang rusak bahkan hilang. Akhirnya, museum Mpu Tantular dikelola oleh Yayasan Pendidikan Umum, sehingga pada tahun 1964 museum mendapatkan bantuan. Yayasan Bapak Prof Dr. M. Soetopo memberikan bantuan pendanaan untuk salah satu museum Sidoarjo ini.
Tidak hanya sampai disitu keberuntungan yang dicapai museum sejarah Mpu Tantular. Direktorat Permuseuman di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan kemudian dibentuk dan menjadi perhatian pemerintah. Pada dasarnya, setiap museum yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Umum pasti mendapatkan perhatian yang lebih serius dari pemerintah.
Museum yang dulunya bernama Stedelijk Historisch Museum Soerabaia, pada 1 November 1974 resmi menjadi Museum Negeri Jawa Timur Mpu Tantular. Peresmian itu mendapat serah terima dari R. Banu Iskandar kepada Direktur Jenderal Kebudayaan, Prof. Dr. I.B. Mantra.
Karena koleksi dari Museum Mpu Tantular ini terus bertambah banyak maka lokasi museum sudah tiga kali berpindah tempat dari asalnya.
Museum Mpu Tantular pertama kali berada di Jalan Pemuda, lalu pada tahun 1975 berpindah lokasi ke Jalan Taman Mayangkara. Selanjutnya di tahun 2004 yang lalu, baru berpindah tempat lagi ke Jalan Raya Buduran, Sidoarjo.
Terdapat beragam koleksi numismatik, senjata, tanda jasa, keramik dan benda-benda etnografi. Ditandai dengan masa awal masuknya bangsa Eropa ke Indonesia pada awal abad ke 15. Namun salah satu museum Sidoarjo ini, memiliki koleksi sebagian besar adalah arca dari Buddha dan Hindu.
Koleksi Prasejarah
Dari koleksi Museum Mpu Tantular juga ada yang berhubungan dengan zaman prasejarah. Contoh koleksi prasejarah seperti batuan beku. Sebagian yang merupakan batuan beku koleksi museum ini adalah peridotit, batu kaca, diabas, dan gabro. Namun, ada juga batu endapan seperti kalsit, konglomerat, phosphate, fosil kayu dan contoh batuan malihan yang seperti agat dan marmer.
Tidak hanya batuan saja tetapi ada pula fosil tengkorak manusia purba seperti Pithecanthropus Erectus dan Homo Erectus. Ada pula fosil sisa binatang dan tumbuhan yang membatu. Hingga sampai kepada fosil gading dan geraham gajah yang berusia 600 ribu hingga satu juta tahun lalu. Selain dari semua itu juga ada nekara asal Tuban yang dihiasi motif-motif dengan arti simbolis dan fosil kayu jati. Jika Anak Nusantara ingin mengetahui museum fosil di Indonesia, bisa mengunjungi Museum Sangiran yang dijadikan sebagai situs Warisan Dunia.
Museum Mpu Tantular berlokasi di Jl. Buduran Sidoarjo, yaitu ; sebelah barat Jembatan Layang Buduran. Letak dari Museum Negeri Jawa Timur sangat mudah di tempuh dengan motor pribadi ataupun dengan menggunakan kendaraan umum.(**)
Sumber : Museum Nusantara