SURABAYA - Tawuran antar remaja yang melibatkan dua Geng All Star vs Gangster Team Guk- Guk, yang terjadi di Pantai Kenjeran Surabaya, dengan satu orang pemuda berinisial RM (19). Tiga pemuda berhasil ditangkap polisi.
"Semua yang kita amankan ini sudah kami tetapkan sebagai tersangka," ungkap Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Anton Elfrino Trisanto melalui Kasat Reskrim AKP Arief Ryzki Wicaksana.
Ketiga tersangka itu, kata AKP Arief sekarang kita tahan untuk proses hukum selanjutnya.
Seperti diketahui korban RM tewas bersimbah darah setelah dikeroyok oleh sekelompok orang yang diduga geng Aliansi All Star (Team Wokwok Kacaw.red) di kawasan Jalan Pantai Kenjeran Surabaya.
Dikatakan Arief Ryzki Wicaksana, dalam peristiwa ini Polisi polisi tiga orang pemuda sebagai geng Aliansi All Star ketiga pelaku pengeroyokan semuanya masih berstatus pelajar.
“Kami telah melakukan tiga orang pemuda laki-laki, semua yang pelajar sebagai pelakunya,” kata Arief Ryzki Wicaksana kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pada Rabu (26/10/2022).
Diungkapkan AKP Arief, ketiga remaja yang ditetapkan sebagai tersangka diketahui berinisial MRS, (18) warga Jalan Tembok Dukuh Surabaya, MFA, (18) warga Bubutan Surabaya dan AS, (16) warga Jalan Pacar Keling Surabaya.
Selain 3 tersangka, Polisi juga barang bukti, video saat kejadian pengeroyokan, baju yang digunakan korban, satu unit handphone milik tersangka yang berisi video pengeroyokan, dua celurit dengan panjang 1,5 / 2 meter yang digunakan untuk membacok, dan satu unit sepeda motor sebagai sarana yang digunakan pelaku.
AKP Arief mengatakan, semua pelaku yang tergabung dalam Aliansi All Star awalnya ingin mengadakan pembalasan dengan cara bermain "Come Back" melalui WA Grup (TOS) dengan sasaran kelompok dari "Gangster Team Guk-guk" dimana kedua kelompok tersebut merupakan musuh bebuyutan.
"Aksi pembalasan tersebut didasarkan dari kejadian pada Minggu (23/10/2022) sebelumnya, Aliansi All Star mengalami kekalahan dan salah satu dari pelaku mengalami luka, dari insiden kejadian tersebut," ungkap AKP Arief.
Arief menambahkan, kemudian geng Aliansi All Star saat itu mengadakan pembalasan, dimana salah satu pelaku mengetahui tempat berkumpul dari kelompok lawan yaitu Tim Gangster Guk-guk, lantas mengajak rekan-rekannya untuk mendatangi tempat berkumpul bersama lawan tersebut.
"Dikarenakan kelompok lawan Tim Gangster Guk-guk, dalam keadaan belum siap dan kekurangan jumlah maka dari situ salah satu korban RM tersebut berusaha berusaha diri," kata AKP Arief.
Ketiga tersangka tersebut lanjut AKP Arief mengejar RM dengan menggunakan sepeda motor kemudian menyabetkan selurit ketiga secara membabi buta yang mengarah ke punggung dan tangan korban yang mengakibatkan RM sampai tersungkur dalam keadaan luka sabetan akibat dikeroyok oleh pelaku tersebut.
Dari kejadian tersebut RM korban akhirnya meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit, dan jenazah RM dievakuasi ke RSU dr Soetomo Surabaya.
Atas perbuatan tiga pelaku disangkakan dengan Pasal 338 KUHP dan atau 351 ayat 3 KUHPidana Subs. Pasal 170 ayat 2 ke 3 KUHPidana dan Pasal 2 ayat (1) Undang undang Darurat Nomer 12 tahun 1951. (**)