www.netizenword.com 🌐 Diterbitkan oleh : PT. INDOGLOBAL MEDIA AKSARA - SK KEMENKUMHAM RI, Nomor : AHU-056285.AH.01.30.Tahun 2022 - Nomor Ijin Berusaha (NIB) : 1012220016877 - Email : netizenword@gmail.com - Medsos : @netizenword (IG, YouTube, SnackVideo, TikTok, Fb & Twitter)

Kok Keris Nagasasra, Bukan Naga Siluman ?


Yogyakarta - Pemerintah Belanda mengembalikan keris milik Pangeran Diponegoro. Menurut penuturan ahli waris dan dari cerita tutur, keris Diponegoro adalah keris naga siluman. Namun keris yang dikembalikan dari Belanda itu merupakan keris dengan dhapur (rancang bangun) nagasasra.

Dalam khasanah keris Jawa, ada puluhan bahkan ratusan jenis dhapur atau rancang bangun sebuah keris. Keris dhapur naga misalnya, juga sangat banyak jenis. Dhapur nagasasra dan dhapur naga siluman, adalah dua rancang bangun keris yang berbeda dan memiliki ciri, ricikan, serta bentuk yang berbeda yang telah baku.

Ahli waris maupun kalangan tradisional Jawa pada umumnya, selama ini mempercayai bahwa keris Pangeran Diponegoro adalah keris naga siluman. Keris itulah yang diperkirakan disita Belanda seiring penangkapan sang Pangeran pada tahun 1830 di Magelang, bersama tiga barang lainnya yaitu sebuah tombak, sebuah senjata cakra dan sebuah pelana kuda.

Namun keris yang diyakini sebagai milik Pangeran Diponegoro yang dikembalikan pihak belanda ke Indonesia, ternyata bukan dhapur naga siluman. Dari foto-foto yang beredar, baik keluarga maupun masyarakat umum meyakini keris tersebut dhapur nagasasra.

"Kalau melihat fisiknya (keris yang dikembalikan Pemerintah Belanda ke Indonesia) itu dhapur keris nagasasra, itu kalau bicara dhapur ya," papar keturunan ketujuh Pangeran Diponegoro, Roni Sodewo, seperti yang beritakan detik com, Selasa (10/3/2020).


"Kalau kita bicara dhapur, keris yang dikembalikan oleh Belanda itu bukan ber-dhapur naga siluman. Itu dhapur-nya adalah nagasasra kamarogan (keris dhapur nagasasra yang dilapisi hiasan emas)," imbuh Roni.

Namun, Roni tidak memastikan bahwa keris yang dikembalikan tersebut bukan keris Diponegoro. Sebab bisa jadi, nama keris naga siluman sebagai milik Diponegoro selama ini tidak merujuk pada dhapur, tapi sebutan. Dalam tradisi Jawa, memang ada kebiasaan memanai benda-benda khusus dengan nama dan bahkan gelar sesuai kemauan pemiliknya.

"Karena keris itu, orang menyebut keris itu bisa dengan sebutan dhapur-nya atau dengan gelarnya. Jadi keris itu juga punya gelar, tombak punya gelar, punya nama," ucap Roni.

Karena itu ada dugaan bahwa naga siluman adalah nama sesuai dhapur, namun bisa juga sebutan sesuai sebutan yang diberikan untuk keris tersebut. Demikian, menurut Roni, perdebatan tentang kepastian keris yang dikembalikan dari Belanda itu masih terus terbuka. Klaim itu masih bisa berubah jika ada temuan.

"Tetapi apakah masih bisa berubah? Masih bisa kalau besok suatu saat ditemukan lagi data-data yang lebih lengkap, lebih komplit. Misalnya ternyata nanti ditemukan sebuah buku yang mengisahkan tentang (keris) naga siluman milik Pangeran Diponegoro itu dulu asal usulnya dari mana," ujarnya.

Sejauh ini, lanjut Roni, informasi sejarah Pangeran Diponegoro masih bersumber dari 'Babad Diponegoro' yang ditulis sendiri oleh sang Pangeran. Dalam serat babad tersebut, tidak disebut tentang keris naga siluman. Demikian juga dalam 'Babad Diponegoro' versi Surakarta maupun 'Babad Diponegoro Kedung Kebo', tidak menceritakan tentang pusaka Diponegoro.

"Jadi semua masih berdasarkan administrasi yang dikuasai oleh Belanda, yang satu (pertama) adalah kesaksian tertulis Sentot (panglima perang Diponegoro). Yang kedua adalah kesaksian tertulisnya Raden Saleh (pelukis). Yang ketiga adalah surat menyurat antara Kerajaan Belanda dengan Kantor Hindia Belanda di Batavia," kata Roni.

Diberitakan sebelumnya, berkat penelitian dalam koleksi Museum Volkenkunde di Leiden, keris milik Pangeran Diponegoro ditemukan. Keris itu telah diserahkan ke Pemerintah Indonesia.

Dilansir dari situs resmi pemerintah Belanda, Senin (9/3/2020), keris bertatah emas tersebut berhasil diidentifikasi setelah dilakukan penelitian oleh Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda. Keris itu telah diserahkan Pemerintah Belanda kepada Presiden Jokowi.

Pada 1975, sebuah komite ahli Belanda dan Indonesia membuat perjanjian tentang transfer ke Indonesia benda-benda budaya yang berkaitan dengan orang-orang penting secara historis. Dalam konteks ini, berbagai benda milik Pangeran Diponegoro kembali pada akhir 1970-an, seperti tombak dan pelana.

Tetapi keris yang dimaksud saat itu tidak diketahui keberadaannya sehingga tidak dapat dikembalikan hingga kemudian berhasil diidentifikasi dan sekarang bisa dikembalikan ke tanah air.(*)




Sumber : detik com

👁️‍🗨️ Dibaca :


📊 Post Baru.....$type=carousel



☕ Warta Politik (Pemilu 2024)$type=carousel

🧿 S O R O T A N$type=carousel

⚖️ HUKUM$type=carousel




Nama

1 Abad PSHT,1,Aceh,1,AHY,2,Air Terjun Coban Drajat,1,Artikel,62,Bakesbang,1,Baksos,33,Bali,13,Balikpapan,1,Balon Laka - Lantas,3,Balon Lebaran,3,Balon Udara,11,Bandung,1,Bangkalan,21,Bansos,5,Banten,2,Banyumas,1,Banyuwangi,46,Batik,1,Batu Pirus,1,Bawaslu,1,Baznas,2,Bedah Rumah,1,Bekasi,2,Bendungan Bendo,1,Berbagi,2,Berdirinya Madiun,1,Berita,353,Bhayangkari,21,Binrohtal,1,Blitar,28,Blora,2,BLT DD,1,Bojonegoro,33,Bondowoso,36,BPD,1,BPS,1,Brebes,1,Brimob,5,Budaya,6,Bukit Soeharto,1,Burung Langka,1,Cegah Covid-19,141,Cerita Bermakna,21,Cirebon,3,CPNS,1,Cuaca,17,Curanmor,1,Daerah,3,Daftar Raja - Raja Majapahit,1,DAMRI,1,Dana Desa 2020,3,Dana Desa 2021,1,Daya Spiritual,5,Demak,1,Denpasar,1,Desa Bancar,5,Desa Gondowido,1,Desa Kertobanyon,1,Desa Koripan,1,Desa Membangun,1,Desa Nongkodono,1,Desa Pager,1,Desa Wayang,1,Dewan,47,Dewan Pers,3,Dewi Srikandhi,1,Dinas Perkim,1,Dompet Dhuafa,1,Donor Darah,4,DPC Partai Perindo Madiun Kota,1,DPR RI,3,DPRD,1,DPRD Ponorogo,6,Drumband,1,Dunia Spiritual,7,Ekonomi,43,Erupsi Semeru,9,Fenomena Alam,7,FLS2N,1,G20,2,Ganjar Pranowo,1,Giat,310,Gontor Ponorogo,1,GPDRR,1,Grebeg Suro,4,Gresik,49,H. Ipong Muchlissoni,4,H. Muhtarom S.Sos,1,Hardiknas,1,Hari Amal Bhakti Kemenag,1,Hari Bumi,1,Hari Buruh,5,Hari Ibu,1,Hari Santri,1,Hari Tari Sedunia,1,Harkopnas,1,Harlah Pancasila,2,Hj. Sri Wahyuni,5,Hoegeng Award,1,HPN 2020,1,HPN 2023,1,Hukum,5,IKN,3,Imlek,1,INCAR,1,Inda Raya,1,Info kesehatan,23,IPHI,1,IPSI,1,Iptek,15,Jakarta,34,Jambi,1,Jatim,188,Javanese Spiritual,12,Jawa Barat,1,Jawa Tengah,4,Jejak Spiritual,11,Jemaah Haji,1,Jember,47,Jombang,21,JTI,1,Jum'at Curhat,24,Kabar-kabari,3,Kabupaten ODF,1,KAI Daop 7 Madiun,1,Kalimantan Barat,1,KalTim,2,Kampung Kertoembo,1,Kampung Pancasila,1,Kampung Tangguh Semeru,4,Kamtibmas,47,Kapolri,193,Kasus,333,KDRT,1,Keamanan,16,Kebakaran,1,Kebangsaan,1,Kecamatan Pulung,1,Kediri,24,Kediri Kota,15,Kependudukan,1,Kereta Api,1,Keris,10,Kesehatan,14,KI Award,1,Kinemaster,1,Kirab Merah Putih,2,Kodim 0802/Ponorogo,94,Kodim 0803/Madiun,1,Kodim 0804/Magetan,1,Kominfo,4,Kompolnas RI,1,Konawe Sulawesi Tenggara,1,Kota Blitar,4,Kota Kreatif Dunia,1,KOTEKA,1,KPU,10,KTT ASEAN,7,Kue Klepon,1,Kuliner,10,Kunker,1,KWP,1,Labuan Bajo,5,Laka - Lantas,15,Lamongan,31,Lanny Jaya,1,Lasmini,1,Lebaran 2022,8,Lebaran 2023,15,Lumajang,34,Madiun,70,Madiun Kota,42,Magetan,32,Mahfud MD,2,Malang,60,Malang Kota,62,Maluku,1,Media Siber,1,Medsos,1,Mitos - Mistik,12,Mobil Covid Hunter,1,Mojokerto,45,Mojokerto Kota,26,Monumen Reog Ponorogo,1,Mudik 2022,7,Mudik 2023,34,MUI,1,Narkoba,64,Nataru,1,Nawacita,2,Netizen Jatim,1,Nganjuk,25,Ngawi,29,NTB,2,NTT,3,NU,2,Olah raga,22,Operasi Patuh,1,Operasi Zebra,7,Ops Ketupat,15,Ops Lilin,9,Ops Pekat,2,Ops Semeru,11,Ops Yustisi,20,Orang Meninggal,15,Outomotif,1,Pacitan,13,Palembang,1,Pamekasan,20,Papua,9,Papua Barat,1,Partai Demokrat,1,Partai Gelora,1,Partai Golkar,2,Partai NasDem,5,Partai PKB,1,Pasuruan,33,Pasuruan Kota,6,Pati,1,Pawitandirogo,1,PCC,1,PDI Perjuangan,2,Pekanbaru,5,Pembangunan,21,Pemerintahan,3,Pemilu 2024,5,Pendidikan,51,Penemuan,8,Penghijauan,1,Peristiwa,170,Pertanian,21,Pesilat Cilik,1,Pesona Indonesiaku,30,Photo News,1,Pilkada,16,Pilkades,17,Pilsek Nawangan,1,Pisang Goreng,1,PKS Ponorogo,1,Platform Digital,1,PNS,1,Polda Jatim,262,Polda NTB,1,Polisi RW,15,Politeknik Negeri Madiun,1,Polres,185,Polres Bangkalan,7,Polres Banyuwangi,7,Polres Batu,41,Polres Blitar,4,Polres Blitar Kota,3,Polres Bojonegoro,8,Polres Bondowoso,11,Polres Gresik,8,Polres Jember,18,Polres Jombang,5,Polres Kediri,5,Polres Kediri Kota,10,Polres Lamongan,5,Polres Landak,33,Polres Madiun,16,Polres Madiun Kota,84,Polres Magetan,7,Polres Malang,21,Polres malang Kota,17,Polres Mojokerto,3,Polres Mojokerto Kota,9,Polres Nganjuk,13,Polres Ngawi,85,Polres Pacitan,6,Polres Pamekasan,5,Polres Pasuruan,5,Polres Pasuruan Kota,4,Polres Ponorogo,548,Polres Probolinggo,9,Polres Sidoarjo,8,Polres Situbondo,12,Polres Sukorejo,1,Polres Sumenep,10,Polres Tanjung Perak,8,Polres Trenggalek,1,Polres Tuban,2,Polres Tulungagung,15,Polresta,2,Polresta Banyuwangi,1,Polrestabes Surabaya,14,Polri,520,Polsej Padas,1,Polsek Air Besar,31,Polsek Babadan,15,Polsek Badegan,17,Polsek Balong,17,Polsek Bungkal,5,Polsek Jambon,10,Polsek Jenangan,8,Polsek Jetis,2,Polsek Jiwan,2,Polsek Jogorogo,3,Polsek Karangjati,2,Polsek Kartoharjo,2,Polsek Kauman,2,Polsek Kedunggalar,3,Polsek Mlarak,23,Polsek Ngebel,8,Polsek Ngerambe,1,Polsek Ngrambe,11,Polsek Ngrayun,26,Polsek Padas,1,Polsek Pangkur,1,Polsek Paron,4,Polsek Pitu,1,Polsek Ponorogo,19,Polsek Pudak,7,Polsek Pulung,42,Polsek Sambit,5,Polsek Sampung,5,Polsek Sawahan,1,Polsek Sawoo,5,Polsek Siman,21,Polsek Sine,3,Polsek Slahung,19,Polsek Sooko,35,Polsek Sukorejo,41,Polsek Sumoroto,17,Polsek Taman,1,Polsek Widodaren,2,Polwan,23,Ponorogo,347,Ponorogo Creative Festival,1,PP Muhammadiyah,1,PPDB,1,PPWI,1,Presiden Joko Widodo,9,Prestasi,10,Probolinggo,70,Probolinggo Kota,7,Program PTSL,1,PSHT,9,PSHT Pusat Madiun,2,PSHW-TM,2,PT INKA,1,PTDH,1,Publik,23,Puncak Jaya,472,Ramadhan,32,Rekor MURI,2,Release Akhir Tahun,2,Religi,14,Reog,7,Reog Singo Gemoeling,1,Resnarkoba,2,Reyog,3,Riau,4,RS Dr. Sayidiman,1,S.Pd,1,S.Sos,1,Sabang,1,Sampang,19,Satlantas,45,Satpol PP,4,SBMR,1,Sejarah,149,Semarang,3,Sertijab,5,Sidoarjo,30,Situbondo,16,SMK PGRI 1 Wlingi,1,SMK Yosonegoro,1,SMKN 2 Ponorogo,1,Sosial,5,Srambang Park,2,Sugiri Sancoko,5,Sumatera Selatan,1,Sumenep,18,Sunarto,1,Surabaya,158,Tanaman Bermanfaat,30,Tari Massal,1,TBC,1,Telaga Ngebel,1,TIK,1,Tips Bermanfaat,7,Titik Nol,2,TNI,114,Tokoh,43,TP PKK,15,Tradisi,9,Transportasi,1,Trenggalek,22,Tuban,6,Tulungagung,33,UCCN,1,UMKM,4,Umum,10,UNESCO,4,Universitas Muhammadiyah,1,Vaksinasi,122,Virus Corona,20,Waduk Bendo,1,Wayang,7,Wisata,3,Wisata Daerah,70,Wisata Ponorogo,1,Wisata Religi,18,WTP,2,Yogyakarta,2,Zona Integritas,1,
ltr
item
Netizen Word: Kok Keris Nagasasra, Bukan Naga Siluman ?
Kok Keris Nagasasra, Bukan Naga Siluman ?
https://1.bp.blogspot.com/-whVThbrWgk8/Xme-k8ETICI/AAAAAAAAEyQ/STqUMzLbMPAQ5MFMqRrHzQgg8UDgYhwugCLcBGAsYHQ/s320/IMG-20200310-WA0069.jpg
https://1.bp.blogspot.com/-whVThbrWgk8/Xme-k8ETICI/AAAAAAAAEyQ/STqUMzLbMPAQ5MFMqRrHzQgg8UDgYhwugCLcBGAsYHQ/s72-c/IMG-20200310-WA0069.jpg
Netizen Word
https://www.netizenword.com/2020/03/kok-keris-nagasasra-bukan-naga-siluman.html
https://www.netizenword.com/
https://www.netizenword.com/
https://www.netizenword.com/2020/03/kok-keris-nagasasra-bukan-naga-siluman.html
true
1914908294925827969
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy