Trowulan Pada Masa Kerajaan Majapahit
0 menit baca
![]() |
Ilustrasi Denah Kerajaan Majapahit di Trowulan. |
Prasasti Sidateka atau Tuhanyaru 1323M selain memuat kabinet baru pemerintahan Jayanegara, juga sedikit banyak menceritakan kemegahan keraton baru yang baru saja di bangun oleh Jayanegara.
Keraton yang memang sangat dan harus di bangun guna sebagai kediaman sekaligus benteng pertahanan bagi keluarga inti Sang Raja, mengingat keraton lama di Trik begitu mudahnya di kuasai oleh musuh, Pemberontakan Kuti menjadi pelajaran berharga bagi Jayanegara bagaimana kediaman Seorang Raja harus benar - benar save dari musuh.
Kiranya Jayanegara memerlukan sebuah keraton yang sulit di tembus oleh musuh, caranya dengan menempatkan parit parit besar mengelilingi pagar luar istana. Prasasti Sidateka menyebutkan bahwa "Perairan melingkari kota serta laut samudra".
Di prasasti ini juga terdapat stempel unik berbentuk dua ekor ikan ( Tinanda Minadwaya ) yang menyiratkan bahwa Jayanegara adalah Raja yang sangat dekat dengan perairan.
Konsep ada nya kota bersabuk parit dan sungai ini ditulis di dalam kitab Negarakertagama yang menyebutkan bahwa Alun Alun di barat Balai Manguntur yang luas membentang, "Bersabuk Parit".
Kurang lebih artinya sama, bahwa Sastrawulan atau Trowulan memang identik sebagai kota parit.
Ide dan gagasan "Sabuk Parit" Jayanegara terbukti cukup berhasil membentengi istana dari serbuan musuh dari luar.
Dalam sejarahnya Trowulan aman dari serbuan musuh sampai seratus tahun lebih, hingga akhirnya luluh lantak akibat perang saudara 1478M.(*)