Walikota Drs. H.Maidi SH. M.Pd melounching penggunakan Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) dan Bus Wisata Gratis. Selasa (14/7/2020) (foto : humas). |
Kegiatan Lounching ini juga dihadiri Jajaran Forkopimda serta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Yang ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Walikota Madiun.
Untuk E-TLE merupakan sistem penegakan disiplin dalam berlalu lintas yang berbasis dengan teknologi menggunakan Closed Circuit Television (CCTV). Selain itu Kelebihan E-TLE adalah dapat beroperasi selama 24 jam, yang ditempatkan di setiap jalur dengan stop lamp dan perlintasan rawan yang ada di Kota Madiun. Penerapan tilang elektronik masih dalam tahap sosialisasi hingga 21 Agustus mendatang. Sedang, pemberlakuan denda tilangnya bakal dimulai 22 Agustus nanti.
Walikota Madiun Dr.H. Maidi SH, M.Pd juga mengatakan bahwa kesadaran disiplin dalam berlalu lintas ketika masuk ke Kota harus menjadi budaya. “Nanti Satlantas dan Dishub tidak standbay di jalan-jalan. Namun Nanti dari CCTV cukup canggih. Ketika CCTV melihat sorot mata, akan terlihat nama, ktp, alamat, plat kendaraan, dan pelanggaran yang dilakukan,” jelas Walikota Madiun.
Di harapkan dengan adanya E-TLE, Petugas penegak disiplin berlalu lintas tidak bersentuhan langsung dengan pelanggar, namun dapat mendeteksi pelanggaran. Seperti pelanggaran marka, tidak menggunakan helm, melanggar rambu, dan tidak menggunakan masker. Diharapkan melalui adanya E-TLE dapat meningkatkan keselamatan berlalu lintas kususnya di kota Madiun.
Data yang dimejanya, ada sekitar 20 ribu kendaraan yang masuk saat weekend di Kota Madiun dengan 1.500 pelanggaran. Terbanyak dari kendaraan roda dua.
Banyaknya pelanggaran ini tentu berpotensi kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi. Karenanya, masyarakat harus lebih tertib dalam berkendara. Apalagi, pelanggaran jadi salah satu penyebab kecelakaan.
"Masuk ke Kota Madiun harus juga membawa bekal disiplin. Yaitu disiplin protokol kesehatan dan disiplin tertib berlalu lintas. Yang tidak tertib siap-siap kena tilang." tegasnya.
Bahkan, E-TLE dengan berbekal camera pengawas di sejumlah titik tersebut bakal lebih ditingkatkan ke depan. Camera tidak hanya dapat menangkap nomor kendaraan dan sabuk pengaman.
Walikota menyebut ke depan camera juga dapat memindai mata. Artinya, siapa yang melanggar langsung dapat diketahui identitasnya.
"Camera dapat menembus kaca mobil berfilm hingga 60 persen. Jadi yang tidak pakai sabuk keamanan bisa terdeteksi. Ke depan, nanti akan kita buat lebih canggih lagi dengan bisa memindai mata." terangnya sembari menyebut terdapat ratusan CCTV dengan anggaran sekitar Rp 2 miliar.
Selain E-TLE, juga diadakan pemotongan pita sebagai tanda di operasikanya Bus Wisata Mabour. Sedangkan, untuk Bus Madiun on Tour (Mabour) merupakan bus wisata khusus untuk berkeliling kota Madiun.
Bus Wisata (foto : humas) |
Bus dengan rute yang telah ditentukan tersebut memiliki waktu tunggu 45 menit dan beroperasi setiap Weekend days alias Sabtu dan Minggu pada pukul 09.00 WIB s.d 16.00 WIB.
Identitas Pecel Land juga melekat erat sebagai ciri khas Madiun sebagai kota pecel. Melalui start awal di Jalan Pahlawan tepatnya depan Balaikota, Bus Mabour dapat dinikmati gratis baik oleh warga dalam Kota maupun luar Kota.
Dalam sambutannya, Walikota Madiun Drs. H. Maidi SH. M.Pd. berharap dengan adanya Bus Mabour ini dapat mendongkrak angka wisata di Kota Madiun. “Bus ini gratis, rute bus sudah kita tentukan. Rute 25 Km akan melewati Kelurahan-kelurahan yang berpotensi terutama dibidang UMKM-nya sedangkan Rute 15 Km akan melewati hutan kota. Semua rute keliling di pandu oleh petugas Dishub." Ungkapnya.
Namun, launching ini hanya sebatas pengenalan. Walikota belum berencana membuka layanan bus wisata tersebut mengingat masih pandemi. Kendati begitu, protokol kesehatan sudah dipolakan. Mulai pengurangan penumpang hingga 50 persen sampai penambahan masker dan hand sanitizer. Pemkot Madiun memiliki dua bus medium dan satu mikrobus untuk wisata tersebut.
"Bus ini sementara kita kenalkan dulu. Kenapa di-launching sekarang, karena memang sudah diagendakan bulan ini. Program yang tidak kena pengalihan penanganan Covid-19 memang tetap berjalan sesuai jadwal,’’ pungkasnya sembari menyebut bus wisata ini gratis bagi siapa saja.(*)
____________
Sumber : Pemerintah Kota Madiun