Sejarah Perayaan Hari Raya Idul Fitri Pertama Kali
0 menit baca
Jauh sebelum ajaran Islam turun Masyarakat Jahiliyah Arab ternyata sudah memiliki dua hari raya, yakni Nairuz dan Mahrajan. Kaum Arab Jahiliyah menggelar kedua hari raya itu dengan menggelar pesta pora.
Selain menari-nari, baik tarian perang maupun ketangkasan, mereka juga bernyanyi dan menyantap hidangan lezat serta minuman memabukkan.
"Nairuz dan Mahrajan merupakan tradisi hari raya yang berasal dari zaman Persia Kuno?’." tulis Ensiklopedi Islam.
Setelah turunnya kewajiban menunaikan ibadah puasa Ramadhan pada 2 Hijriyah.
sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dan An-Nasa’i, Rasulullah bersabda :
"Sesungguhnya Allah mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha".
Setiap kaum memang memiliki hari raya masing-masing Al-Hafiz Ibnu Katsir Rahimahullah dalam Kisah Para Nabi & Rasul. Mengutip sebuah hadis dari Abdullah bin Amar.
Saya mendengar Rasulullah bersabda:
"Puasanya Nuh adalah satu tahun penuh, kecuali hari Idul Fitri & Idul Adha." HR Ibnu Majah.
Jika merujuk pada hadis di atas, maka umat Nabi Nuh as pun memiliki hari raya.
Rasulullah SAW membenarkan bahwa setiap kaum memiliki hari raya.
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, pernah memarahi dua wanita Anshar memukul rebana sambil bernyanyi - nyanyi. "Pantaskah ada seruling setan di rumah, ya Rasulullah ? ." tanya Sayyidina Abu Bakar ra.
"Biarkanlah mereka wahai Abu Bakar ! Karena tiap-tiap kaum mempunyai hari raya, dan hari ini adalah hari raya kita." sabda Rasulullah.
Hari Raya Idul Fitri untuk pertama kalinya dirayakan umat Islam, selepas Perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijiriyah. Dalam pertempuran itu, umat Islam meraih kemenangan.
Sebanyak 319 kaum Muslimin harus berhadapan dengan 1.000 tentara dari kaum kafir Quraisy.
Pada tahun itu, Rasulullah SAW dan para sahabat merayakan dua kemenangan, yakni keberhasilan mengalahkan kaum kafir dalam Perang Badar dan menaklukkan hawa nafsu setelah sebulan berpuasa.
Menurut sebuah riwayat Nabi SAW dan para sahabat menunaikan shalat Id pertama dengan kondisi luka-luka yang masih belum pulih akibat Perang Badar.
Rasulullah pun dalam sebuah riwayat disebutkan, merayakan Hari Raya Idul Fitri pertama dalam kondisi letih.
Sampai-sampai Nabi SAW bersandar pada Bilal ra dan menyampaikan khutbahnya." Menurut Hafizh Ibnu Katsir Rahimahullah.
Pada Hari Raya Idul Fitri yang pertama, Rasulullah pergi meninggalkan masjid menuju suatu tanah lapang dan menunaikan shalat Id di atas tanah lapang itu.
Sejak itulah, Nabi Muhammad dan para sahabat menunaikan shalat Id di lapangan terbuka.
Sebelum datangnya Hari Raya Idul Fitri, umat Islam diwajibkan menunaikan zakat fitrah.
Tepat pada 1 Syawal, kaum Muslim disunahkan melaksanakan shalat Id, baik di lapangan terbuka maupun di masjid, sebanyak dua rakaat dan kemudian dilanjutkan dengan khutbah.
Sejatinya, menurut Prof HM Baharun, hakikat Idul Fitri adalah perayaan kemenangan iman dan ilmu atas nafsu di medan jihad Ramadhan.
Setelah berhasil menundukkan nafs bisau kaum Muslim yang berpuasa di bulan Ramadhan, dapat "kembali ke fitrah" (Idul Fitri), yakni kembali ke asal kejadian.(*)
________________
sumber : Ansor