Ponorogo - Keinginan Pemerintah Kabupaten Ponorogo kepada Pemerintah Pusat Untuk meningkatkan akses jalur darat menuju wilayahnya nampaknya masih butuh waktu.
Peningkatan kapasitas jalur tersebut adalah akses dari utara atau dari arah Madiun, dimana saat ini menjadi Jalur Poros paling strategis.
Bupati Ipong mengatakan, dikarenakan jalur Madiun - Ponorogo ini sudah mulai padat dan kondisi jalan yang terbilang sempit serta ditambah dengan beban kendaraan yang terus tumbuh, karena menjadi penghubung dua kota Utama di wilayah Madiun Raya." Kata Ipong.
Apalagi semenjak Jalur Tol Trans Jawa Resmi beroperasi, sebagian kabupaten di sisi selatan seperti trenggalek, Tulunggaung, Pacitan bahkan Wonogiri akan melintasi Ponorogo sebelum menuju Pintu Tol di Madiun atau Ngawi, begitu juga saat kembali dari Jalur TOL tersebut." Tambahnya.
Dengan kondisi inilah Bupati Ipong berharap peningkatan dan pelebaran jalur harus bisa dilakukan, namun sejauh ini baru Megaproyek Selingkar Wilis yang direspon Pemerintah Pusat.
Pelebaran Jalur Madiun-Ponorogo masih menemui sejumlah kendala diantaranya kondisi jalan yang berhimpitan dengan lahan Jalur Kereta Api non aktif, Lintas Cabang Ponorogo milik, PT. KAI yang juga telah lama diwacanakan untuk direaktivasi atau dihidupkan kembali.
"Pelebaran dan peningkatan jalan raya Ponorogo - Madiun itulah yang kita inginkan, atau peningkatan jalan Ponorogo menuju Pintu Tol Madiun, karena trafficnya sekarang disitu.
Lebih lanjut, "Jadi kita sekarang kalau ke Surabaya, Solo ke manapun ketika lewat Tol Lancar namun menjadi terhambat ketika lewat jalan Ponorogo-Madiun ini." Ungkap Bupati Ipong, Jumat (06/09/2019).
Dengan kondisi Jalur yang terbilang sempit, namun semakin hari volume kendaraan yang melintas di jalur Madiun-Ponorogo semakin tinggi, hal ini sejalan dengan semakin tumbuhnya aktivitas ekonomi di sepanjang jalur yang menjadi penghubung tiga daerah di wilayah tersebut, Kota Madiun, Kabupaten Madiun dan Ponorogo.
Di jalur ini juga terdapat 3 simpul kemacetan karena aktivitas ekonomi warga seperti Pasar Pagotan, Pasar Dolopo dan Mlilir.
Hal ini ditambah semakin banyaknya jumlah Traffict Light (atau Lampu Lalu lintas) yang membuat laju kendaraan di jalur tersebut juga semakin melambat serta padat.(ny)