Ponorogo, NETIZENWORD.com - Dengan diiringi lelagon Jawa Singgah-singgah dari teras Pendopo Ponorogo dan semerbak aroma dupa menambah suasana sakral prosesi Bedol Pusaka menyambut malam 1 Suro, Jumat, (30/8/2019) malam.
Bedol pusaka adalah prosesi pelepasan tiga pusaka Ponorogo, yaitu berupa : Songsong Payung Tunggul Wulung, Tombak Tunggul Nogo, dan Sabuk Angkin Cindhe Puspito.
Prosesi Bedol Pusaka diawali dengan pengalungan rangkaian bunga melati oleh juru kunci makam Batoro Katong kepada Bupati Ipong Muchlissoni dan dilanjutkan dengan pengalungan rangkaian bunga melati kepada tiga petugas pembawa pusaka.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengatakan prosesi Bedol Pusaka tersebut, tiga pusoko akan dibawa ke kawasan kota lama (Pasar Pon) tempat pemerintahan Ponorogo pertama sejak didirikan pada 1496.
"Tiga Pusaka tersebut akan dikembalikan ke Pendopo kabupaten pada Sabtu, (31/8/2019) siang, dalam acara kirab pusaka Ponorogo," kata Ipong Muchlissoni.
Ipong juga berkisah berdirinya Ponorogo ditandai kekalahan Wengker melawan salah satu putra raja Brawijaya yaitu Batoro Katong pada tahun 1496.
"Di tahun tersebut Batoro Katong diwisuda menjadi adipati pertama Ponorogo dan tiga pusaka peninggalan Batoro Katong ini besok siang akan dikirab," jelasnya.
Pada tahun 1738 saat Ponorogo dipimpin bupati ke-13 Hadi Merto Negoro pusat pemerintahan Ponorogo dipindah dari kota lama menuju kota tengah, "Yang saat ini berdiri Pendopo Agung ini," tambah Ipong.
Ikut mengiring acara Bedol Pusaka di peringatan malam 1 Suro ke kota lama, puluhan bergodo pasukan kraton dan ratusan bergodo dari berbagai unsur masyarakat di Ponorogo. (Netz)